04

10.5K 1K 31
                                    

"Ria  ,bisa buka pintunya? Ada yang ingin Daddy bicara" Ester membuka pintu kamar nya dan melihat Daddy nya dengan sebuah paper bag

"Daddy? Ngapain Daddy kekamar ria malem malem?" Tanya Aster penasaran, Hendrik tersenyum lalu memberikan sebuah paper bag pada aster

"Ini beberapa pakaian dan seragam sekolah, Daddy tahu kamu tidak membawa pakaian satu pun jadi Daddy membeli beberapa, Daddy tidak tahu selera mu jadi Daddy gak membelikan banyak, nanti Minggu kita akan beli pakaian baru untuk mu .

Dan untuk seragam,mulai besok pagi kamu akan sekolah disekolah yang sama dengan astro, kamu tidak masalah bukan?" Tanya Hendrik tersenyum lembut

Aster memeluk Hendrik terharu, mau dikehidupan dulu aster tidak memiliki ayah, dan saat diperlakukan baik oleh ayah pemeran utama pria, Aster merasa terharu dan merasa disayangi

Aster tidak rela jika Hendrik berakhir mati, Aster akan memperbaiki hubungan antara ayah dan anak diantara pemeran utama pria dan Hendrik.

"Aster sayang Daddy, makasih Daddy masih Nerima Aster dirumah ini" kata Aster sambil menangis.

Hendrik mengelus rambut putri nya lembut "Aster selamanya putri Daddy, rumah ini akan selalu terbuka untuk Aster dan Abang astro, Daddy yang salah, jika saja dulu Daddy sedikit meluangkan waktu untuk kalian mungkin kalian tidak akan merasa kesepian dan kekurangan kasih sayang, dan pasti kamu akan lebih memilih untuk ikut bersama Daddy, ini salah Daddy" keduanya berpelukan erat melepaskan rindu dan mencurahkan beban pikiran satu sama lain

Esok harinya

Aster telas siap dengan seragam sekolah nya aster melihat bayangan nya dicermin, aster akui wajahnya dulu maupun sekarang tidak ada bedanya, hanya saja tubuh ini begitu kurus dan kurang terawat, tapi untungnya Hendrik mengerti kebutuhan putrinya dan membelikan Segala kebutuhan Aster.

Aster mengambil tasnya lalu turun kemaja makan

"Morning dad."

"Morning too princess, mau makan nasi atau roti?" Tanya Hendrik lembut saat mendapatkan ciuman dipipinya

"Roti aja dad," kata aster dengan senang hati

"Selai nanas, right?"
"Of course, dad, this is my favorite" jawab Aster, Hendrik terkekeh, kesukaan putri nya tak berubah dari dulu

"Dad, where is my brother?" Tanya Aster tidak melihat kehadiran astro sedari kemarin kedatangan nya

"Maybe he's at his school, don't worry, dia memang seperti itu, kamu bisa memberikan dia kejutan disekolah" ujar Hendrik, Aster terkekeh

"Itu ide yang bagus dad" ujar Aster setuju.

"Princess hari ini Daddy yang antar kamu okay?" Aster mengangguk semangat

"Oke dad, asal Daddy tidak keberatan saja mengantar ku hahaha" kaduanya tertawa bersama menikmati sarapan mereka





Aster kini berada di mejanya setelah masuk ke kelas kebetulan sedang jam kosong, aster malas berkenalan jadi memilih untuk diam di kursinya saja.

"Hi Lo anak baru yah? Kenalin Nama gw Evi Icha sagita nama Lo siapa? Seseorang menghampiri nya dan mengajak berkenalan

"Gw Asteria Stella ma--
"Icha ayo ngantin"

"Yok, Ter Lo ikut yok" Aster ngangangguk dan mengikuti dua gadis itu

"Lo Aster kan gw Silvia" ujar Silvia dalam perjalanan menuju kantin aster tersenyum "gw Aster" ujar Aster ramah

" Ter sebenernya sekolah disini gampang gampang susah" aster mengangkat alisnya bingung, maksudnya bagaimana?

"Iya kalo Lo mau hidup Lo aman dan tentram jauhin Oliver the geng.

Kalo Lo jauhin mereka gw jamin masa sekolah Lo bakal aman sampai lulus, ngehindar dari mereka otomatis Lo terhindar dari kenya and the geng mereka tukang bully disini Lo harus hati hati "

"Mengangnya Oliver itu siapa? Pengaruh banget yah " kata Aster penasaran soal yang Evi katakan

"Intinya mereka gak suka diusik, dan untuk Kenya and the geng mereka itu berada didalam perlindungan Oliver, mereka cuma cewek cewek centil sok berkuasa yang hany bisa nempel sama geng Oliver" jawab Silvia , Aster pun mengangguk saja toh dia juga malas berurusan dengan siapapun disini

Ketiga gadis itu berjalan menuju kantin dan duduk di bangku sekolah yang tersedia

"Gw aja yang pesen kalian mau makan apa?" Ujar Evi 

"Gw mie ayam sama minuman nya juga jeruk " kata via diangguki Evi

"Gw basso minumannya samakan dengan via" ujar Aster dan diangguki oleh Evi lalu gadis itu berlalu pergi.

Sorak ramaai terdengar, aster menoleh ke arah masuk kantin dan melihat segerombolan pria datang mereka memang memiliki wajah tampan tapi kenapa harus seheboh ini.

"Mereka siapa" kata Aster penasaran.
"Mereka Oliver the geng, MeReka itu geng motor sekaligus penguasa sekolah, orang tua mereka salah satu donatur terbesar disini apalagi yang didepan itu " via menunjuk seorang pria dengan wajah dingin, entah mengapa Aster merasa familiar dengan wajah itu.

"Dia anak dari donatur kedua terbesar namanya as--

"Anak donatur pertama yang mana?" Tanya Aster karena yang disebutkan via hanya donatur terbesar kedua.

"Donatur pertama sekolah gak memiliki anak, kabar nya usianya masih muda 22 tahun beliau merupakan pengusaha sukses dan terkaya di dunia ,pertama!!!" Pekik via

"Bukannya pengusaha sukses diraih oleh tuan Maris?" Tanya Aster bingung

"Lo salah tuan Maris itu memang kaya tapi ada yang lebih daripada beliau, kabar nya tuan Maris membawa seorang anak perempuan ke masion , kabarnya cewek itu yang bakal dijodohkan dengan astroleo boy Maris " bisik via, Aster hampir tertawa, what!! Dijodohkan? Hahaha yang benar saja, dia itu Putri satu satunya keluarga Maris loh, bagaimana reaksi astro mendengar gosip hoaks itu yah? Dia kan tidak tahu Aster kembali kerumah

"Ngomong ngomong, diantara mereka yang namanya astro yang mana?" Tanya Aster menunjuk gerombolan pria itu yang duduk di meja paling pojok

"Jangan nunjuk, nanti Lo ditandai, itu tuh yang mukanya dingin, cowok yang pakai anting di telinga kiri nya" Aster pun melihat pria yang disebutkan ciri-ciri oleh via dan memperhatikan dengan teliti.

Disisi lain

"As ada yang perhatian Lo tuh" ujar salah satu teman nya. Astro pun berdehem cuek saja.

"Gw denger bokap Lo bawa cewek ke rumah, katanya orang yang dijodohkan sama Lo yah hahaha" ejek teman nya, wajah astro berubah menjadi suram lalu melirik tajam kearah teman nya tersebut.

"Diem Lo langit" tegur pria itu, pada langit pria yang meledek astro tadi

"Ngomong ngomong stro Lo liat deh cewek yang merhatiin Lo tadi, mukanya agak mirip sama Lo deh kalo diperhatiin " kata Baim teman astro yang lain.

Astro melirik baim lalu melihat gadis yang dimaksud Baim, gadis itu memunggungi astro dan asik mengobrol dengan teman nya

Melihat bahu kecil yang membelakangi itu astro merasakan perasaan yang aneh, rindu? Maybe.

"CK perasaan Lo aja" decak astro lalu lanjut memainkan ponsel nya

"Keinget kembaran Lo yah cieee" langit kembali menggoda astro,lalu teman disampingnya menyikutnya

"Diem Bangs*t gw lagi telpon ayang gw!!" Ujar bima marah lalu melanjutkan acara telponannya.

"Anj*Ng biasa aja dong, dasar bucin " ledek langit yang tak dipedulikan bima yang asik telponan

"Lo diem deh ngit mending makan" ujar Baim memberikan makanan yang baru diantar oleh ibu kantin tadi.










TBC

Asteria Simulator Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang