#3. BERTEMU LAGI#

22 19 5
                                    

~Asrama putri,Toronto University.

Cuaca pagi ini di Toronto sangat cerah, tidak ada langit kelabu atau tanda-tanda akan turun hujan, hanya awan putih yang bergerak secara perlahan di langit.

Burung-burung yang bertengger manis di dahan pohon berkicau merdu, berbeda dengan seorang gadis yangt berada di dalam sebuah kamar di asrama, hanya satu kata yang di otaknya 'Bosan'. Ya, bosan gadis itu sangat bosan hari ini.

Bagaimana tidak bosan, di dalam kamar yang berisi dua tempat tidur, dua meja belajar, sebuah lemari dan satu kamar mandi, hanya dia manusia yang menempati.

Teman sekamarnya sudah pindah ke apartmen kemarin tepat saat gadis itu menapakkan kakinya di kamar, dia bingung bagaimana caranya membunuh kebosanan.

Dia sudah bernyanyi, membaca buku, namun semuanya nihil tidak membuahkan hasil apapun.

"Kalo enam hari berikutnya masih begini, aku akan mati karena bosan, ck." Monolognya, gadis itu menggaruk pelipisnya yang gatal.

"Baimana kalo aku cari kerja saja, universitas membolehkan muridnya bekerja part time. Ya, itu cara terbaik membunuh kebosanan." Lanjutnya.

Gadis itu bangkit dari posisi tengkurapnya, menggapai sebuah kardigan yang diletakannya pada kursi meja belajarnya, kakinya melangkah tangannya meraih knop pintu kamar miliknya.

🍁🍁🍁

~Pandora cafe,13.30

Di Pandora cafe hari ini cukup lenggang, kursi di dalam cafe masih banyak yang belum terisi. Kadang cafe bertingkat dua tersebut akan sangat padat.

Turis atau pun warga lokal pasti akan mampir, selain karena rasa makanannya enak, pelayanan dan menunya juga beragam, setiap bulan pasti ada saja menu baru yang dirilis.

Terdapat ruang VVIP di lantai dua, pandora cafe memakai tema klasik, setiap pengunjung yang masuk akan merasa seakan berada di abad pertengahan.

Saat ini di salah satu meja lantai satu terdapat sepasang manusia berbeda jenis tampak sedang berbincang, suasana di meja itu terlihat sangat canggung terlebih mata sang pria memandang tajam sahabatnya yang saat ini sedang cekikikan tanpa suara di meja yang berbeda darinya.

Dalam hati pria itu terus menyumpah serapahi perbuatan sahabatnya, tadinya dia hanya duduk berdua dengan sahabatnya sedang memakan sebuah spagetti carbonara sebagai makan siang.

Namun tiba-tiba seorang wanita berpakaian minim mendekati mejanya dan mengatakan, "Hai, namaku jennifer sahabatmu mengatakan kau sedang mencari pendamping." Hal seperti ini sudah biasa terjadi jadi dia tahu siapa yang di sebut 'sahabatnya' oleh wanita di hadapannya.

Setiap Reynand berdebat dengan sahabatnya membahas tentang ini, pasti jawabannya hanya, "Aku tidak ingin kau melajang seumur hidup." Atau, "Jangan-jangan kau benar seorang gay, hiiyy aku masih normal jangan jatuh cinta padaku."

Dan kemarin saat dia menceritakan bahwa dia kabur karena dijodohkan Kennan langsung bergerak cepat mencari seorang wanita untuk dikenalkan dengannya, "Agar perjodohanmu batal." Katanya, wajah Kennan akan sangat menyebalkan saat mengatakan itu.

Kennan tampak menikmati ekspresi menyedihkan milik sahabatnya dengan meminum jus strawberry sebagai pendampingnya.

Tangan milik wanita itu memegang tangan Reynand secara tiba-tiba, tangan sang empu dengan refleks menghindar.
"Ku mohon bantulah aku tuhan." Batinnya memohon.

A maple leaf falls in autumn🍁🍁 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang