~Asrama putri, Toronto University, 07.30
Seperti hari biasanya, burung terdengar berkicau di luar jendela kamarnya.
Ia masih terdiam di hadapan cermin, memastikan bahwa penampilannya sudah rapih untuk hari pertama masuk kampus.
Ya benar, hari ini adalah hari pertamanya memasuki kampus. Ia berharap hari pertamanya berjalan mulus.
Gadis itu menggapai ransel di kursi belajarnya, ia beranjak pergi meninggalkan kamar. Jantungnya terus berdetak cepat, pertanda kalau ia sedang di landa gugup dan gelisah.
Hatinya terus merapalkan doa agar semua berjalan lancar.
🍁🍁🍁
Dari pertama kali memasuki gerbang, semua orang memperhatikannya. Ada yang ramah padanya dan ada juga yang terang-terangan mengejeknya.
Apa gadis itu peduli? Jawabannya tidak, ia sama sekali tak peduli. Terserah orang mau berbicara buruk tentangnya toh, hanya ia anggap angin lalu.
Ia berjalan dengan tegas dan penuh wibawa, dagunya terangkan, pandangan matanya tajam, ekspresi wajahnya datar.
Gadis itu tidak akan repot-repot bersikap ramah pada orang yang jelas tak ramah padanya.
"Excuse me maaf mengganggu, Kantor berada di sebelah mana?" Tanya gadis itu, ia beruntung orang yang ia beri pertanyaan ramah padanya."Dari sini kau lurus, ada dua belokan di lorong kau belok ke kanan, perlu di antar?" Gadis berambut pirang di hadapannya sangat ramah, wajahnya juga cantik.
"Tidak usah, thank you so much."
"Yes, you're welcome." Mereka berjalan berlawanan arah, gadis itu saja berlawanan arah dengannya tapi menawarkan untuk mengantarnya.Ia berjalan mengikuti instruksi yang diberikan gadis tadi, lurus dan belok ke kanan. Ia merutuki perkataannya tadi, gadis pirang itu tak benar-benar membantunya.
Ia diarahkan ke arah gudang bukan kantor, seharusnya ia tak gampang percaya ucapan ramahnya, seharusnya ia bertanya lagi pada orang lain.
"Hey, Lyodra mengerjaimu ya? Aku bisa mengantarkanmu kalau kau mau" Gadis itu tersentak, kala suara seorang gadis terdengar tiba-tiba dari belakangnya.
Ia berbalik, seorang gadis berkacamata menyapa penglihatanya.
"Boleh, tolong antarkan aku ke kantor." Ia akan berusaha percaya untuk terakhir kali."Jangan berurusan dengan Lyodra ataupun gengnya." Ucap gadis berkacamata itu tiba-tiba.
Rahma mengerukan keningnya pertanda ia sedang bingung."Kenapa?" Tanya Rahma, terdengar helaan nafas dari sebelahnya.
"3 orang gadis itu ratunya bullying di sini, aku harap kau tidak akan senasib denganku. Mereka menakutkan." Mata gadis berkacamata itu menyiratkan ketakutan yang kentara, Rahma bisa menangkapnya."Tenang saja, mereka tidak akan bisa melakukannya denganku." Ucapan percaya diri Rahma membuat gadis di sebelahnya tercengang.
"Yah semoga, anak-anak kampus tidak ada yang berani melawan mereka. Ngomong-ngomong namaku Kelly, Crystal Kelly." Gadis itu mengulurkan tangan kanannya, tangan kirinya membetulkan kaca mata miliknya yang melorot.
"Rahma atmajaya, kau bisa memanggilku Rahma." Kelly mengangguk.
Gadis itu sampai di hadapan pintu masuk kantor, Kelly benar-benar mengantarnya, Gadis itu jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
A maple leaf falls in autumn🍁🍁 (Hiatus)
AléatoirePertemuan tidak sengaja Nilam dan Risa di supermarket membuat mereka teringat akan perjanjian mereka saat masih duduk di bangku SMA. Mereka berjanji jika suatu hari nanti mereka memiliki anak berbeda kelamin,mereka akan menjodohkannya. Namun, perjod...