# 11. KENCAN 2 #

18 5 12
                                    

Mereka sangat terkejut melihat Kennan tak sadarkan diri, mereka saling memandang, sedetik kemudian tawa mereka pecah juga.

Mereka tadi sangat ingin tertawa namun karena kasihan di tahanlah tawa mereka tersebut, mereka kira orang yang berjalan sempoyong kearah mereka adalah orang gila karena penampilannya yang kacau, ternyata, itu sahabatnya sendiri.

Reynand menidurkan tubuh sahabatnya di kursi taman, mereka berdiri memandang tubuh mengenaskan di hadapan mereka

"Sebentar, kalau tidak salah aku membawa minyak angin di tas." Rahma merogoh tas slempang miliknya.

Memutar tutup botol minyak angin kemudian mengoleskannya di bawah hidung milik Kennan.

Tak butuh waktu lama Kennan pun bangun, Kennan memandang kosong ke arah depan.

"Tubuhku sudah tak suci lagi." Ucap Kennan lirih, Reynand dan Rahma kembali berpandangan.

Tawa mereka seketika kembali pecah, Kennan memandang tajam kedua orang berbeda kelamin di sebelahnya.

"Teruslah tertawa." Ucap Kennan tajam, mendengar nada tajam tersebut mereka pun berhenti tertawa, mereka berdehem sebentar untuk menghilangkan sisa tawa mereka di tenggorokkan.

"Kau kenapa bisa seperti ini? Apa yang dia lakukan padamu?" Reynand mencoba bertanya serius, sahabatnya sudah dalam mode ngambek.

"Bukan dia tapi mereka." Kennan kembali berucap tajam, wajar jika Reynand berkata demikian karena tadi sahabatnya hanya dikejar satu waria saja.

"Oke, apa yang dilakukan mereka padamu?" Reynand mengulang pertanyaannya kembali, ia mendengar helaan nafas dari arah sahabatnya.

"Jadi tuh begini." Jawab Kennan pelan.

Flashback on

"Help me!!!" Kennan berlari tak tentu arah, waria di belakangnya masih terus berlari mengejarnya.

Orang-orang memandang prihatin ke arahnya, banyak yang ingin membantu hanya saja mereka takut mendekat ke arahnya, waria yang sedang mengejarnya adalah salah satu waria agresif.

"Sayang!! Jangan berlari terus!! Ih nakal!!" Waria di belakangnya kembali berteriak.

"Jangan denganku!! Cari yang lain saja!!" Balas Kennan berteriak, ia tidak ingin sampai tertangkap.

Awalnya ia ingin meminta bantuan pada sembilan orang wanita di depannya, setelah diteliti dengan seksama ternyata, sembilan wanita tersebut juga waria.

Apa waria sedang berkumpul hari ini? Seharusnya ia tak merekomendasikan taman ini pada Reynand kalau ia tahu ada banyak waria penggoda di sini.

"Guys!! Tangkap honey ku!!" Kennan kembali was-was, jantungnya berdetak kencang, ia membelokkan tubuhnya ke kanan setelah dilihatnya gerombolan waria tersebut mengejarnya juga.

"Aku masih perjaka!! Pergi!! Mommy!!! Kinara maafkan kakakmu ini yang memiliki banyak salah padamu!!!, Reynand aku tidak akan berjanji untuk menjadi rapih hanya maafkan aku!!!" Kennan berteriak acak disepanjang larinya.

Kakinya sudah sangat lemas, ia tak sanggup lari lagi, ia melihat sebuah gang kecil di depan, Kennan masuk ke dalam gang tersebut.

Ia kira, ia akan terbebas dari para waria. Ternyata ia salah, salah satu waria melihatnya masuk ke dalam gang dan memberitahukan pada teman-temannya kalau Kennan masuk ke dalam gang tersebut.

Gangnya cukup panjang, Kaki Kennan terus berlari hingga ia melihat sebuah tembok besar berdiri di hadapannya.

Oh, tidak, ia masuk ke dalam gang buntu. Iapun berbalik, hal yang tidak diharapkan berdiri di hadapannya.

A maple leaf falls in autumn🍁🍁 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang