.
.
.
.
.Sunghoon menarik kopernya keluar dari kamar. Hari liburnya telah berakhir, dia harus kembali dan melanjutkan study-nya di Yong-San High School. Wajahnya tidak sesenang itu walau grup chat di ponselnya sudah ramai dengan teman-temannya yang antusias kembali ke asrama.
Rumah luas bergaya minimalis itu dihiasi wallpaper motif bunga berawarna mocca dan juga keramik-keramik langka koleksi sang ibu yang ada di setiap ruangan kecuali kamarnya.
"Sunghoon-ah ayo duduk, sarapan dulu sebelum berangkat." Ajakan sang ibu langsung membuatnya melangkah lebih cepat dan duduk bersama di meja makan.
Tak bisa dia pungkiri, sedikit senang melihat hari ini semua makanan kesukaannya tersaji dengan menarik. Dia akan bawa beberapa juga untuk dia makan di asrama.
"Ini tahun terakhirmu." Seketia ucapan ayahnya membuat Sunghoon berhenti menatap sarapan mereka penuh minat.
"Eum." Sunghoon menangguk pelan.
"Jangan lupa terus memakai creamnya, minum pil pereda tepat waktu dan jaga jarak dengan para alpha."
Sorot mata Sunghoon kembali sayu, lelah menjalani hidup seperti ini. Berpura-pura dan terus berhati-hati. Maka dari itu dia lebih senang pulang ke rumah karena hanya disini dia merasa aman.
"Jangan sampai identitasmu diketahui orang lain. Setidaknya sampai kau lulus dari sekolah itu dan ayah akan memasukanmu ke universitas di luar negeri." Setiap mendengar perkataan itu Sunghoon hanya bisa mengangguk patuh, dia melakukannya bukan hanya sekedar perintah tapi dia juga tidak ingin nama keluarganya buruk karena hanya memiliki satu anak, laki-laki dan seorang dia omega-male.
"Ayo cepat habiskan sarapanmu, ayah akan mengantarmu ke sekolah. " Lagi-lagi Sunghoon hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata.
"Ayo dimakan, ibu sudah buatkan bekal juga untukmu." Sang ibu memberikan lauk di atas mangkuk nasi Sunghoon, anak manis itu langsung tersenyum dan kemudian nafsu makannya sedikit kembali.
Moodnya sedikit baik, sekalipun rasa takut itu masih ada tapi dia harus lebih berani dan percaya diri, sisa satu tahun dan dia berharap tidak lagi berada di asrama dengan teman sekamar. Sekalipun dia selalu mendapat teman sekamar seorang beta, tetap saja karena tidak ada seorang sepertinya di sekolah membuatnya sangat takut saat masa heatnya tiba.
Mobil ayah Sunghoon sampai di Yong-San High School. Sekolah menengah akhir yang sangat terkenal, proses masuknya sangat selektif dan ada ujian seperti masuk perguruan tinggi, mayoritas yang bisa melewatinya adalah para alpha dan beta, walaupun ada beberapa omega yang lolos namun menjadi bulan-bulanan di sekolah ini. Sosok omega selalu dipandang lemah, sekalipun dari keluarga terpandang, bahkan ayah Sunghoon malu mempunyai anak omega-male sepertinya.
"Ayah akan ke ruang kepala sekolah, kau masuklah ke asrama."
"Baik, ayah. Sampai jumpa." Anak penurut itu memasuki gedung asramanya. Hari ini masih tinggal dengan teman sekamar lama, minggu depan baru kegiatan rutin setiap tahun untuk berganti teman sekamar.