Aku sodok juga

1.1K 105 11
                                    

"Terus, sayang. Lebih cepat," pinta Yunho saat Mingi mengeluarmasukkan kejantanannya di lubang Yunho.

Ngambek ngambek tetap saja minta lubangnya dihangatkan.

Jung Yunho, everyone.

"Hah? Apa sayang? Gak kedengeran, berisik banget ini ranjang."

Kurang cepat apa Mingi? Ranjangnya sampai berdecit begitu.

Kurang cepat menurut standar kecepatan yang dideterminasi Yunho.

"I said, faster!"

"Oh faster. Bilang kek dari tadi. Mau segimana? Seratus genjotan permenit cukup?"

"Just faster, Sir!" Tuntut Yunho. Dia punya Sir kink, jadi jika di atas ranjang ya ia sangat suka memanggil Mingi seperti itu. Fyi, Sir kink itu levelnya berada di atas Daddy kink. Dan Yunho tidak ingin memiliki kink yang mainstream. Jadi ya begitulah.

"As you wish, with my pleasure baby."

Kan. Yunho baru ingat kalau Mingi tidak mengerti bahasa lokal. Harus pakai bahasa Inggris. Baru permintaannya digubris.

"Ouh, ya ampun. Enak banget Sir," ucap Yunho di tengah tengah kegiatannya. Tak lama, dia keluar. Tidak seperti Mingi yang lebih kuat dan masih bisa bertahan selama beberapa menit lagi.

Kau pikir begitu?

Oh, tentu tidak.

Dia masih kuat barang setengah jam bahkan sampai sejam lagi, karena dia pakai obat kuat. Agar tahan lama. Malas kalau sering sering keluar, katanya. Karena ia selalu keluar di luar, tidak pernah di dalam. Tidak pernah benar benar menghangatkan Yunho seutuhnya. Hanya sekadar membuat lubangnya kepanasan bahkan lecet dan berdarah kalau agak kasar, iya.

Tapi Mingi tidak pernah mengatakan pada Yunho kalau dia pakai obat kuat malam ini. Maka dari itu Yunho heran kenapa Mingi lama sekali? Benar benar perkasa. Yunho bahkan sudah keluar tiga kali, sampai sudah mencoba berbagai macam posisi. Sampai badannya lemas dan merasa nyaris tidak sanggup lagi.

Padahal Yunho ingin Mingi segera melakukan pelepasan.

"Nungging lagi dong baby," perintah Mingi.

"Gak mau ah aku capek."

"Buruan ih mau aku cepet keluar gak nih?"

"Gak ngefek kali ah, keluar mah keluar aja."

"Sini aku bantuin deh kalo kamu capek." Mingi akhirnya membantu Yunho mengubah posisi. "Aku juga capek kali, dari tadi gerak terus gak berenti berenti. Mana sendirian lagi." Yah, padahal salahnya sendiri. Begini ternyata rasanya pakai obat kuat, pikirnya.

Yunho memeluk bantal di bawahnya. Ia sudah terlalu lelah untuk mendesah, jadi ia hanya membenamkan wajah pada permukaan bantal yang dipeluknya. Bantal itu seketika dibasahi air mata Yunho yang menetes di sana.

Yunho ingin sekali merengek dan mengeluh kenapa Mingi lama sekali. Tapi ia tidak melakukannya karena tidak mau Mingi menganggap ia tidak mampu memuaskan Mingi. Meskipun Yunho yang meminta kopulasi malam ini.

"Ouh, bentar lagi. Akhirnya." Mingi mempercepat lagi temponya agar segera mencapai puncak kenikmatan. "Tahan baby, dikit lagi muncrat. Ini Levi udah mulai denyut denyut." Levi adalah nama penis Mingi. Titid juga kudu dikasih nama dong, biar ena nyebutnya. Daripada otong? Itu yang pernah dikatakan Mingi saat akan menggagahi Yunho untuk pertama kali.

Yunho menyeringai. Ini dia yang dia nanti nantikan. Tatkala ia merasakan Levi mulai bergerak keluar,

"ARGH! BABY!" Mingi berteriak kesakitan karena Yunho segera mengatupkan rektumnya kuat kuat, tidak mengizinkan benda panjang itu lolos dari tubuhnya. Mingi benar benar merasa sakit, karena dengan erat kelelakiannya dijepit. "Jangan gitu sayang, lepas, buruan ini aku bentar lagi mau keluar!" Mingi berusaha memundurkan tubuhnya tapi Yunho malah semakin mengetatkan cengkeramannya. "Baby, jangan gini dong, nanti kalo keluar di dalem gimana?" Mingi menampari bokong mulus Yunho agar dilepaskan. Salah besar. Yunho malah keenakan diperlakukan demikian. "Baby, puppy, please..." Mingi sudah sangat frustrasi.

"Yes Sir, nanti baby lepasin."

"Hah!" Itu adalah desahan napas terkasar yang pernah dikeluarkan Mingi saat orgasme.

Iya, akhirnya dia keluar. Di dalam. Untuk pertama kali. Dan Yunho akhirnya melemaskan otot otot bagian bawahnya. Mingi ambruk di samping Yunho.

"Udah aku turutin tuh. Nurut banget kan aku?" Yunho masih sempat melempar senyum jahil pada Mingi di tengah tengah rasa lelahnya.

"Usil banget sih kamu. Untung sayang."

Yunho terkekeh puas, lalu tiba tiba saja mendesah lagi saat Mingi meremas bokongnya.

"Udah sayang ah, aku capek."

"Salah sendiri kenapa punya pantat gede. Kan tangan ini jadi gatel."

"Bodo."

"Kamu haus gak sih? Kok aku haus banget ya?"

"Ya iyalah orang kamu olahraga terus dari tadi gak berenti berenti."

"Ya udah kalo gitu aku ambil minum dulu ya. Es susu soda gembira lagi keringetan gini keknya enak. Mau nitip gak?"

"Gak usah ah aku mau langsung bobok aja."

"Gitu ih kamu, ninggalin. Gak temen!"

"Ya kamu pake acara mau minum segala."

"Ya mending mau minum, daripada mau nenen? Emang kamu mau ngasih?"

"Emang yang tadi masih kurang? Duh. Ya udah buruan sana gih, katanya mau minum. Makin lama ngomong ama kamu makin kesel."

"Iya iya." Mingi memajukan bibir tebalnya, berpura pura cemberut. Ia pun turun dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu.

"Eh eh eh apa apaan itu? Kamu mau jalan ke dapur gak pake baju?" Kaget Yunho.

"Loh emang kenapa? Toh gak ada siapa siapa di rumah ini selain kita. Siapa emang yang bakal liat? Setan? Hantu? Kan kamu tau sendiri kalo aku gak takut ama yang begituan."

"Karepmu lah." Yunho yang sudah pusing itu langsung berbalik membelakangi Mingi. Mingi bersiul menggoda saat melihat bokong Yunho yang terekspos.

Dengan kesal Yunho segera menarik selimut dan menutupinya. "Apa liat liat?! Pergi sana!"

Mingi malah tertawa. "Halah, tiap hari juga liat. Aku sodok juga."

Yunho menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Merajuk lagi.

Mingi hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Yunho yang menggemaskan, lalu benar benar pergi meninggalkan kamar untuk berjalan menuju ke dapur dengan bertelanjang badan.

Mingi hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Yunho yang menggemaskan, lalu benar benar pergi meninggalkan kamar untuk berjalan menuju ke dapur dengan bertelanjang badan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lead a Single Life • YunGi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang