Gue benci ama lo

715 84 7
                                    

Yunho lelah.

Ini sudah tes entah yang ke berapa, tapi tetap saja alat tes kehamilan itu tidak pernah mengeluarkan tanda positif. Yang jelas artinya, Yunho gagal lagi.

Susah sekali perjuangan dia untuk punya bayi. Ditambah lagi, tidak ada dukungan dari suami. Bagaimana Yunho tidak frustrasi?

Padahal kan seingatnya, ia bahkan yakin sekali, Mingi sudah tiga kali keluar di dalam. Yah, meski tiga tiganya juga karena paksaan Yunho. Maksudnya, ia tidak pernah mengatakan apapun soal ingin Mingi keluar di dalam. Memang kau pikir Yunho menghimpit kemaluan Mingi di lubangnya selama ini bukan karena sebuah alasan? Bahkan seharusnya jika Yunho sangat subur, sekali keluar juga langsung jadi.

Ia jadi bingung harus bagaimana lagi.

"Kenapa puppy?"

"Ini, gagal lagi. Kasian dedeknya gak jadi jadi." Yunho cemberut.

"Pfffttt." Mingi menahan tawa. Bukannya turut prihatin. Dasar suami konon.

Yunho yang merasa terganggu dengan reaksi menyebalkan Mingi, langsung menatap tidak suka. "Kenapa? Lucu emang liat bininya gak bisa bunting?"

"Ya gak bakal bisa lah. Mau kita ngewe siang malem tiap hari sampe jungkir balik juga, mau aku keluar di dalem seribu kali sekalipun, kamu gak bakal bisa hamil. Orang kamu makan pil KB mulu tiap hari."

"Hah?" Yunho memasang tampang heran luar biasa. Kapan juga emang dia pernah nyentuh obat begituan? "Maksud kamu apa sih?"

"Ya... Kamu inget, tiap hari aku nyiapin makanan buat kamu, masakin yang enak buat kamu? Biar aku bisa taburin obat itu ke makanan ama minuman kamu." Mingi tersenyum mengejek pada Yunho.

Iya, Yunho ingat. Mingi tiba tiba saja berubah jadi sosok suami idaman yang sangat manis. Yaitu menyiapkan makanan untuknya setiap hari. Benar kan dugaan Yunho, ada udang di balik batu. Mingi tidak akan tiba tiba berbuat manis kalau bukan karena ada sesuatu.

Mingi tertawa. Menertawakan kebodohan Yunho dengan puas karena merasa menang. Yunho jadi merasa seperti badut.

Tawa Mingi berhenti saat Yunho menampar wajahnya. Hingga Mingi terkejut.

"Kamu jahat. Kamu gak liat? Aku usaha sampe makan makanan yang aku gak suka di waktu santai, bolak balik ke dokter kandungan buat konsultasi sendirian, terapi, aku ngelakuin semuanya biar aku bisa hamil. Kamu gak liat?!"

Mingi menunduk karena merasa bersalah. "Aku liat."

"Ya terus kenapa?!" Wajah Yunho memerah, matanya basah. Air mata sudah mengalir di pipinya. "Lo udah keterlaluan banget, Song Mingi. Gue benci ama lo!" Yunho melempar kasar testpack itu ke dada Mingi dan melangkah dengan tergesa keluar kamar mandi. Meninggalkan Mingi di dalam keheningan sendiri.

Mingi meraih benda putih itu. Menghela napas saat melihat satu garis merah jambu pada alat itu. Ia jadi merasa bersalah. Tapi sisi lain dirinya mengatakan bahwa ini juga salah Yunho sendiri yang egois dan kukuh menjalankan keinginan tanpa mau lagi mendengar pendapat Mingi.

Tapi tetap saja.

Kalau sesuatu yang buruk terjadi pada puppy kesayangannya ini, ini semua salahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lead a Single Life • YunGi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang