DUA

20 4 0
                                    






Suasana salah satu rumah kayu di pedalaman hutan itu cukup ramai. Bermula dari dua orang warrior yang sedang berpatroli di sekitar perbatasan yang menemukan serigala asing di tepi air terjun.

Salah satu warrior kembali ke wilayah pack untuk melapor pada pemimpin mereka, ia mengatakan jika aroma dari serigala itu terasa familiar di penciumannya. Apalagi setelah beberapa jam yang lalu mereka
semua merasakan getaran misterius bersamaan dengan sebuah lolongan serigala yang sayup-sayup terdengar.

Tak membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk kembali serta membawa sosok serigala yang tak sadarkan diri itu.

"Mirip sekali dengan tetua Sin," ucap sang Luna sembari mendekat pada tempat tidur, di sana terbaring Sammy dalam bentuk serigalanya.

Seorang pria berperawakan gagah ikut mendekat, dia adalah pemimpin pack saat ini. Alpha Amaru, begitu para kawanan memanggilnya. Ia menyentuh kepala serigala dihadapannya, kemudian secara perlahan tubuh itu kembali pada wujud aslinya.

"Egles?" Sang Luna semakin mendekat, ia menyentuh sebuah tanda yang menyerupai tato di bahu kiri Sammy. Kemudian menutup tubuhnya dengan selimut karena kondisinya yang bertelanjang dada.

Biasanya, para werewolf yang berubah akan merusak baju yang mereka kenakan karena perubahan tubuh dari manusia ke bentuk serigala. Maka dari itu, jika melakukan shift mereka akan membawa pakaian atau jubah yang akan dikenakan ketika kembali pada wujud manusia.

"Apa yang membuatnya sampai tak sadarkan diri di sana, Alpha?" Luna Shama menatap Alphanya.

"Akupun tidak tahu, kurasa sebuah kelompok menyerangnya. Terlihat dari beberapa luka yang ia dapat, tak jauh dari tempat para Warrior menemukannya ada tiga serigala yang mati." Jelas sang Alpha. Kemudian ia memerintahkan seorang tabib dari bangsa penyihir yang merupakan kepercayaan packnya untuk mengobati Sammy.

Meski tak sadarkan diri, Sammy beberapa kali mendesis kesakitan ketika tabib tersebut membalurkan ramuan pada luka terbukanya. Meski para dipercaya memiliki kemampuan penyembuhan yang cepat, sepertinya itu belum berlaku maksimal pada tubuh Sammy.

"Suhu tubuhnya meningkat, kurasa ini efek dari segel kekuatannya, Alpha." Tabib itu melapor, tubuh Sammy lantas mengejang. Dua orang werewolf yang tadi membawa Sammy ikut menahan kaki dan tangannya.

Mereka bisa melihat keringat yang bercucuran dari tubuh Sammy, wajahnya semakin pucat diiringi sebias cahaya kebiruan yang terpancar dari tato segel di bahunya.

"Karena segelnya?" Sang Luna bertanya khawatir.

"Iya, Luna. Egles menahan semua kekuatannya sehingga ia tidak akan menyadari bahwa dirinya seorang werewolf. Kurasa penerus tetua Sin memiliki kekuatan yang sangat besar sampai menjadi seperti ini."

Semua yang ada di ruangan itu mendadak khawatir, mereka jelas tahu jika kekuatan besar itu tersegel maka ketika segel tersebut dibuka paksa akan menimbulkan masalah besar. Selain tidak bisa mengendalikan kekuatannya, pemilik segel berisiko kehilangan nyawa. Mereka jelas tidak ingin jika putra dari Alpha terdahulu memiliki nasib yang malang. Meski sebenarnya segala kemalangan itu sudah ia dapatkan sejak kelahirannya.

"Lalu bagaimana?" tanya salah satu warior bernama Jay.

"Mandi bulan. Kita harus melakukan ritual itu."

Semua mata tertuju pada sang tabib kepercayaan pack, mandi bulan termasuk ritual sakral karena melibatkan bulan purnama langsung. Para bangsa werewolf, terutama pack Alantsa percaya ketika ritual tersebut dilakukan, maka Dewi dari bangsa werewolf akan turun langsung ke bumi sembari memberikan berkat bagi para keturunannya.

MOONLIGHT || THE ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang