kasih judul sendiri ae

426 40 5
                                    

Motor arlex berhenti didepan markasnya,dibukanya helm yang ia gunakan dan menyugar rambutnya kebelakang.

Dirasasudah rapih menurut nya,ia pun melirik kearah spion motornya,di jok belakang masih ada nareza yang masih duduk manis.

Arlex masih tidak sadar kalau sedari tadi ada yg ia bonceng sampai di depan markas.
Pasalnya,tidak ada seorangpun yg diperbolehkannya duduk berbonceng olehnya.

Sial!,ngapain juga gw ajak dia ampe ngebonceng segala. Batinnya geram.

Nareza masih setia duduk di jok belakang motor arlex,ia masih bingung,dimana dia berada?jauh sekali dengan daerah sekolahannya.

"Turun lo-!" Sewot  arlex membuat nareza tersentak kaget. Sewot banget mbak nya.

Nareza misuh misuh turun dari motor arlex.nareza bingung,sekarang jarum jam menunjukkan pukul 08:21. Yang artinya ia terlambat masuk sekolah,berarti bolos dong?
Nggak-nggak! Ia tak boleh bolos,ia harus kesekolah gimana caranya pun sekarang!

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekalikan?

Nareza hendak melangkahkan kakinya tuk pergi dari tempat ini,apa-apaan coba?ngapain dibawa kesini. Batinnya.
Namun tangannya dicekal oleh pria yg memboncengnya itu,wajah nareza pucat berkeringat dingin.

Mereka belum saling berkenalan,wajarlah kalau nareza was-was,apalagi muka arlex itu datar,dan juga ketua semacam gangster?

Arlex mencekal pergelangan tangan nareza.
Nareza mengatur mimik wajahnya menjadi tenang,kemudian menghempas cekalan arlex dengan kasar.

Jijik lah,masa pegang-pegangan,Yya walau pun cuman nyegah,lebih baik nyegahnya ngehadang didepan kek,atau negor kek,eh malah drama pegang-pegangan_-

"Gelo nih cowo,ngapain nyekal tangan aku coba,kan bisa manggil,napa nyekal mulu sih" ocehanya dalam hati.

"Apa?"satu kata tanya lembut yang keluar dari mulut tipis nareza membuat arlex terenyuh kedalamnya.
Arlex menggeleng-gelengkan kepalanya.
Mengelak fikiran bodoh yg sudah traveling.

Nareza yang melihat arlex menggeleng-gelenglan kepalanya pun mengernyitkan keningnya sehingga terdapat beberapa lipatan kecil.

"Mau kemana lo" lagi-lagi cowok ini becrucap sewod.udah tau mau pergi,masih nanya pulak dasar podoh.

Nareza hanya merollatasilan matanya,
Kepo bener kayak dora. Ejek nya dlam hati.
"Yya sekolahlah,lo gak liar gw pake seragam?!" Hilang sudah ke soft an nareza,kosakata yang biasanya aku-kamu,kini menjadi lu-gw karna merasa jengkel meladeni arlex yang tampangnya seperti ingin merawanin nareza,eh-eh? Apa-apaan? Kenapa fikiran aku gini? Omel nareza dlam batinnya.

"Ekhem,maksud aku,mau pergi kesekolah" ralatnya membenarkan kosakata yg tidak pernah ia ucapkan sebelumnya.

Arlex mendengar penuturan kalimat yg nareza ucapkan membuatnya menaikkan sebelah alisnya tanda tak mengerti kemudian terkekeh garing.

"Lo mau sekolah? Rajin banget lo ampe terlambat pun tetep mau sekolah,yang ada pas nyampe sekolah,murid-murid nya udh istirahat kale" cerocos arlex sambil menyiyir nareza.

Nareza melirik kearah jam tangannya, damn!
Kali ini dia bolos sekolah,coba aja tadi ia tidak singgah didepan kios,pasti sekarang sedang belajar. Dan kenapa,waktu seakan lebih cepat,padahal tadi hanya telat 21 menit kenapa sekarang jadi sejam kurang,hari ini hari yang paling sial bagi nareza.

Kalau ia pulang,pasti ibunya akan bertanya kenapa ia tidak sekolah dan kemudian pasti ibunya akan kecewa,bahwa nareza membolos dan terlibat kasus tauran,ya walaupun ga ikut-ikutan main tonjok-tonjokkan tetapi ia kan berada diantara tauran itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Badboy A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang