vii. pulbar

3.5K 718 41
                                    

setelah resmi berpacaran, tepatnya pada pagi menjelang siang hari tadi, saat ini junghwan tengah berdiri di depan pintu kelas akibat pacar barunya menyuruh ia untuk pulang bersama.

rasanya masih aneh bagi junghwan. karena jujur, ini pertama kalinya dia pacaran lagi setelah dulu dia pernah pacaran waktu masih sd kelas 6. cinta monyet pada masanya, biasalah.

junghwan nunduk mainin sepatunya sambil sesekali pikirannya melayang membayangkan bagaimana kencan bersama kakak kelasnya itu.

sampai-sampai junghwan ga sadar kalo jeongwoo udah berdiri didepannya sambil masukin tangan kanannya kedalam saku celana.

jeongwoo ikut-ikutan nundukin kepalanya abis itu ngagetin junghwan dengan cara niup kepala bagian atas si manis.

otomatis junghwan kaget dan langsung negapin badannya canggung. situasinya terlalu aneh buat junghwan ngucapin sepatah dua kata tiba-tiba, alhasil dia cuman diem sambil senyum.

"kakak boleh gandeng tangan kamu?" tanya jeongwoo tanpa ragu.

tanpa membalas pertanyaan dari jeongwoo, junghwan sudah menautkan jemarinya dengan jemari pacarnya itu. lantas terkekeh pelan,

"kalau mau gandeng, gandeng aja. gausah bilang kak woo."

jeongwoo gemas sendiri ngeliat junghwan yang tambah manis sifatnya. mereka berdua jalan bergandengan menuruni tangga dan menyusuri lorong kelas untuk menuju ke tempat parkir.

dasar bocah-bocah kasmaran.

sesampainya di tempat parkir, jeongwoo izin dulu buat ngelepas gandengnya karena mau make helm.

"helm kakak cuman satu, kakak aja yang make ya?"

junghwan nyeritin dahunya bingung. kan emang gitu harusnya, jeongwoo wajib make helm, kalo dia mah gausah gapapa. ngebonceng juga lagian.

"kamu ga nanya kenapa kakak ga minta kamu pake helm?"

junghwan gelengin kepalanya.

"kenapa ga tanya? biasanya kan kalo di film-film cowonya relain ga make helm buat pasangannya."

"mungkin karena rumahku deket?" balas junghwan.

"engga." jawab jeongwoo singkat sembari nyalain motornya.

"lah terus?"

"kepo deh."

balasan dari jeongwoo sukses membuat bibir junghwan menganga tidak percaya. maksud jeongwoo itu apasih?

jeongwoo ngisyaratin junghwan buat naik ke motornya. tatapan tajam dari junghwan terus mengarah ke wajah tampan pacarnya.

"natepnya gausah gitu juga kali, kakak ga bakal diambil orang kok."

junghwan yang udah naik di jok belakang seketika langsung nabok pelan bahu jeongwoo.

"ampun deh, galak." bisik jeongwoo pelan banget.

"kakak ngomong apa?"

jeongwoo miringin badannya dikit biar bisa natep wajah junghwan dari depan.

"mau langsung pulang aja nih?" tanya jeongwoo berusaha ngalihin pertanyaan dari junghwan.

gelengin kecil jadi balasan junghwan. dia emang pengen langsung pulang rebahan. kangen banget dia tuh sama kasur tersayangnya.

"pulang kerumah kakak aja mau ga?"

"ngga mau." tolak junghwan cepat. gabisa, gabisa. dia gabisa kalo disuruh pulang ke rumah kakak kelasnya itu, pokoknya gabisa.

"yaudah pegangan." ucap jeongwoo ngambil lengan junghwan buat dilingkarin diperutnya.

junghwan mah pasrah-pasrah aja ngikutin kehendak jeongwoo. mau nolak pun gabisa karena kenyatannya junghwan suka.



update 4 chap sampai ending
:D

[i] sweet boi | iksan boys ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang