Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
┊ ⋆ ┊ . ┊ ┊
┊ ┊⋆ ┊ .
┊ ┊ ⋆˚
✧. ┊
⋆ ★
Cakrawala menunjukkan arunika nya bersamaan dengan petrikor semalam yang tercium, pantulan cermin mendapati sang dara yang memerhatikan dirinya.
TET
Beralih pada sumber suara yang terdengar dari luar apartemennya, sosok pemuda bersurai hitam streak blonde memarkirkan motornya, manik gold empunya melirik eksistensi anindya yang menghampiri.
"Aku antar, ya?"
"Oke deh!"
Tidak banyak percakapan diantaranya, hingga tiba di sekolah sang dara, dua insan yang baru saja duduk di atas motor kini saling berpamitan.
Langkahnya terhenti ketika didapati teman sekelas yang bergeming menghalangi jalan. Raut kebingungan terpatri pada wajah jelitanya, sementara pemuda dihadapannya hanya memasang eskpresi santai.
"Aku lihat kamu akhir-akhir ini lagi dekat sama anak itu."
"Siapa?"
"Cowok jangkung yang ada 2 tato di punggung tangannya."
Dirinya menghela napas ketika ia tahu maksud dari orang yang disebut temannya itu. "Dia temanku."
Tatapan skeptis terpampang pada wajah si pemuda. "Aku baru tau kamu berteman sama anak berandalan kaya dia."
"Nyeh, padahal kamu juga berandalan."
Manik biru lelaki itu memandang gadis yang meledeknya. "Pulang dengan ku nanti."
"Gak mau ah."
Nyut
Cubitan kecil berhasil diberikan lelaki itu membuat sang gadis meringis kesakitan. "Chifuyu!! Awas kamu ya!!!" Teriaknya.
Chifuyu, lelaki bersurai undercutblonde dengan iris biru itu ialah teman dekat [name]. Walaupun dirinya terlibat geng dan tawuran, namun sekolah masih menjadi nomor satu baginya.
Usai jam sekolah, lelaki itu mengikuti langkah sang gadis disampingnya. "Aku lapar."
"Nanti ku belikan makanan."
"[Name]!" Panggil seseorang membuat kedua insan itu menoleh.
"Ngapain kau kesini lagi?" Cakap Chifuyu pada lelaki itu.
"Jemput [name], oh kau culun yang waktu itu ya?" Sontak membuat Chifuyu geram.
