Bab 11

242 21 0
                                    

Shikadai menghantar Inojin ke rumahnya tetapi keluhannya suasana yg sangat canggung bahkan tidak ada yang memulai percakapan duluan

Membuat mereka berdua harus mencari topik seperti

'Ayo topik topik kenapa aku jadi deg degan sihh' batin Inojin sambil bersorak sorak

'Duh biasanya Inojin ada topik Ya tuhan' batin Shikadai ikut berpikir sampai ia membuka suara

"Begini ya rasa pacaran" ucap Shikadai untuk pertama kalinya setelah hening juga kata kata tersebut membuat Inojin menatapnya dengan rona merah yg sudah tipis masih ada di pipinya

"Maksudmu?" Tanya Inojin tidak paham

"Iya sangat canggung dihari pertama astaga" ucap Shikadai sambil menutup mukanya sendiri

"Kau juga begitu" gumam Inojin saat melihat Shikadai senyum senyum sendiri juga malu malu kucing sendiri

"Haha kau pun sama" ucap Shikadai menatap Inojin membuat rona merah yg tipis kembali muncul

"Jangan tatapku begitu" ucap Inojin sambil menjauhkan muka Shikadai dari mukanya lembut

Lalu mereka sampai di rumah Inojin , Shikadai pun berpamitan dengan pacaran barunya itu

"Baybay Inojin" ucap Shikadai sambil mengusap rambut Inojin

"Um.. baybay"Ucap Inojin melambaikan tangannya saat Shikadai ingin berangkat pulang lalu di balas oleh Shikadai

Kini Inojin pun masuk kedalam rumahnya

Rumah Yamanaka

"aku pulang" sapaan dari Inojin saat masuk rumah

"Selamat datang" jawab ino dari dapur

"Selamat datang , kenapa pipimu merah nak ?" Tanya Sai lalu mendudukan dirinya di kursi meja makan

"Ahh aku baik baik saja" jawab Inojin sambil memegang wajahnya

"Mencurigakan" ucap sai tidak percaya terhadap anaknya tersebut

"Ahh ayah kenapa tak percaya padaku ?!" Tanya Inojin berencana untuk mengalihkan pembicaraan

"Jujur saja Inojin kau itu tidak bisa bohong" Ucap Sai lalu meminum jus yg dibuat istri tercintanya

"Cih baiklah " gumam Inojin tampak ragu membuat sai semakin penasaran

"A-aku pa-pacaran-"

"DENGAN SIAPA?!!" Tanya sai seperti nada sedang marah membuat ucapan Inojin terputus

"Tenang sai tenang" ucap ino sambil mengusap punggung suaminya membuat ia menghela nafas

"A-aku pacaran dengan shi-shikadai"Jawab Inojin menunduk karena tak berani menatap ayahnya

"A-apa?" Tanya sai yg nyaris pingsan ternyata yg diinginkan ino dan temari beneran teryujut

Setelah beberapa saat sai berdiri lalu berjalan menuju Inojin yg masih menundukkan kepala dengan Inojin yg masih cemas

Lalu sai mengelus rambut Inojin membuat Inojin mendongak menatap ayah dengan ragu ragu

"Terserah kau saja" Ucap sai sambil tersenyum pada anaknya

"Apa ?" Tanya Inojin biar lebih jelas

"Iya itukan cintamu lagi pula itu bukan urusanku" Jawab sai sambil menatap kepada ino yg juga sedang menatapnya

Inojin juga menatap ayah dan bundanya dengan jelas ia melihat betapa uwuu orang tua nya itu

"Ayah terima kasih" ucap Inojin lalu langsung meloncat kepada ayahnya membuat sai memegang pinggang anaknya  lalu Inojin mencium pipi ayahnya tersebut

"Sama sama" ucap sai sambil membalas ciuman pipi anaknya

"Inojin kau masih sanggup mencium pipi ayahmu ? Padahal dia sudah tua loh" ucap ino bermaksud bercanda

Mendengar itu Inojin turun dari gendongan ayahnya

"Kau juga loh ino" ucap sai membalas canda ino

Lalu membuat mereka tertawa bersama sama

"inojin lebih baik kau bersihkan dirimu baru makan " ucap ino

"Baik bunda" grutu Inojin lalu naik ke tangga

"tidak disangka Inojin sudah besar" ucap sai saat Inojin sudah masuk kamar

"Iya nanti kita jadi kakek dan nenek ya" kekeh ino yg sempat membuat sai nyaris keselek

"Hah.. dasar kau ino" ucap sai lalu memakan masakkan istrinya tersebut

Rumah Nara

"aku pulang~" sapa Shikadai riang saat memasuki rumahnya

"Selamat datang" ucap shikamaru sambil melihat Shikadai yg tersenyum sendiri dan ditemani rona tipis di pipinya

"kau kenapa sih?" Tanya shikamaru

"ada deh" jawab Shikadai yg masih senyum

"Jujur saja kau kayak orang gila Shikadai" ucap temari sembari memberikan semangku nasi kepada shikamaru

"Ya tuhan gini bu setelah kau dengar  kenapa aku begini kau pasti bahagia percayalah" Grutu Shikadai kemudian mencuci tangannya dan duduk dimeja makan

"Eh ?Benarkah?" Tanya temari yg penasaran membuat Shikadai mengangguk 

"Emang apa ?" Tanya shikamaru yg juga ikut penasaran

"Tentu saja aku pacaran dengan Inojin" ucapnya dengan lugas hebat sekali tetapi jangan lupakan rona merah tipis dipipi terutama untuk ciuman tadi yg muncul secara tiba tiba di pikirannya membuat rona dipipi jadi tambah merah

Ucapan Shikadai itu sempat membuat suasana hening

"Kyaa-!!! Kau pacaran dengannya-!!?? Yes impianku tercapai-!!" ucap temari riang sambil mengepal tangannya gemas

Melihat hal itu shikamaru mengedipkan matanya imut+lucu+kawaehh sesampai muncul dipikirannya dia harus pemanasan dengan temari nanti malam yg membuat rona merah dipipinya tipis

"Kalau begitu Selamat Shikadai-!!" Ucap temari sambil memeluk Shikadai membuat rona dipipinya dan membalas pelukan ibunya tersebut

Kegiatan tersebut sempat membuat shikamaru cemburu

"Jadi aku tidak dipeluk gitu??" Tanyanya dengan nada malas tapi ingin

"boleh kok peluk aja ibu" Jawab Shikadai nada mengoda sang ayah

"Yaudah " ucap shikamaru lalu memeluk pinggang sang istri dengan sikap yg manja membuat temari merona dipipinya

"Ayahku tidak ingat usia ternyata" ucap Shikadai sambil memijit jidatnya

"Au ah gelap" ujar shikamaru lalu meletakkan wajahnya di bahu kanan temari membuat Shikadai tertawa geli



TBC
-----------------------------------------------------------

Wiihh hari pertama pacaran nih wkwkwk aduh tingkahnya masih anget anget sedep juga malu malu kucing ternyata Hahahaha

Aku mau ucapin Terima kasih buat yg sudah baca book dan vote book ini sampai bab yg Sekarang (•ө•)♡

Juga aku mau hiat sebentar jangan rindu ya //Plak oke sampai jumpa lagi(。>﹏<。)

・Masa Depan・[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang