teriii

829 87 3
                                    

“Duduk tak usah berdiri kantorku tak menyediakan tukang urut jika kau pegal pegal”-

“t-terimakasi tuan”-ucap Gulf lalu duduk didepan direktur perusahaan terkenal

“nama mu Gulf?”-tanyanya

“iya tuan nama saya gulf kanawut”-ucap Gulf tanpa memberitahu nama belakangnya

“orang yang mempunyai kepintaran tapi tak memiliki sopan santun”-ucapnya , Gulf hanya tertegun mendengarnya apakah dia akan tamat dengan malu disini?

“maafkan saya tuan atas kejadian kemarin saya benar benar tak tahu jika ka”-ucap Gulf terpotong dengan seseorang yang ada didepannya

“jika aku CEO?”-ucapnya

“i-iya tuan”-Gulf

“jadi jika orang rendah kau akan mencacinya lagi”-tanya

“tidak aku menghargai siapapun itu tak peduli materi atau fisik”-ucap Gulf mantap

“tapi dengan ku kemarin”-

“itu tak disengaja maafkan aku”-Gulf

“huum baiklah aku akan memaafkan dan akan menerimamu menjadi sekretarisku dan-“-gantungnya

“pelayan pribadiku”-ucapnya santai lalu meletakan data diri Gulf ke mejanya

“seterah kau saja yang penting aku bisa mendapat kerja”-ucap Gulf

“kau bisa bekerja mulai besok datanglah cepat karna aku membenci orang yang tidak disiplin kau tau”-jelasnya

“entah aku tak tau kan aku baru masuk kerja sekarang dan bertemu dengan mu baru sekarang”-ucap Gulf polos aigoo sangat mengemaskan wajah watados Gulf ingin rasanya dikarungin

“hm silahkan pergi dari ruangan ku dan datanglah besok tepat waktu jam 06.00”-ucapnya lalu membuka laptop dan memfokuskan diri

“jam 06.00 saat itu aku sedang asik bermimpi tak bisakah dinego dikit?”-ucap Gulf

“jika kau tak suka silahkan mengundurkan diri”-final Mew

“baiklah aku akan datang besok permisi tuan”-ucap Gulf lalu keluar dari ruangan dengan muka masam

“lihatlah nasipmu Gulf besok kau harus bangun pagi dan akan belajar mandiri”-batin Gulf

“dan lupakan semua kartu yang kau impikan karna besok semua akan hanya ada tugas tugas dan tugas”-gerutunya batin Gulf
Selama diperjalanan Gulf hanya diam tujuannya sekarang cafe phinya dan menceritakan siapa bosnya

Ting ...ting..

Pintu cafe terbuka menunjukan raut wajah Gulf yang sangat lelah

“ada masalah hm?atau kau tidak diterima?”-tanya Techno

“aku diterima”-ucap Gulf sambil menopang dagunya dengan lipatan kedua tangannya dimeja

“lalu?bukannya kau harus senang?”-Techno

“bagaimana aku senang jika bos ku itu sangat angkuh dan juga arogan”-adu Gulf

“yasudah biarkan saja yang penting dia tak mengangu mu”-Techno

“dia bahkan akan selalu menganguku phi ish sudah berbicara padamu itu sama saja bohong”-ucap Gulf lalu menengelamkan kepalanya diatas meja

“kau ini tetap saja seperti bayi”-ucap Techno sambil mengelus surai rambut Gulf

“umur ku sudah 21 phi kumohon jangan mengangap ku bayi”-kesal Gulf

“tapi wajah mu tak berubah seperti tua bangka”-elak Techno

“persetanan dengan wajah aku membencinya phi”-Gulf

“kau ini berbicara tak pernah pake filter”-Techno

“kau ingin aku erbicara memakai filter?”-ucap Gulf  Techno hanya menganguk sebagai balasannya

“kalau begitu kau ingin filter apa hm?jedag jedug?filter panda ? dinosaurus?atau yang lainnya?”-tanya Gulf menampakan wajah watados nya

“bukan seperti itu konsepnya bodoh”-ucap Techno sambil mengelus dada ratanya

“seterahlah selalu salah aku dimata mu phi”- Gulf

“tolong siapa saja selamatkan mentalku untuk menhadapi anak ini”-batin Techno berucap

“baiklah kau istirahat disini aku akan bekerja jika kau bosan kau bisa ke apartemen terlebih dahulu”-ucap Techno lalu pergi ketempat barista berada

Cafe memang punya Techno sendiri hanya saja dia tak ingin membuang waktunya hanya untuk membayar barista lebih baik dia yang menjadi barista dan uangnya ia tabung untuk kedepannya

“phi aku lebih baik pergi na aku pengen menemui mae dadah”-ucap Gulf lalu pergi kesuatu tempat

Baru setangah perjalanan Gulf memarkirkan  mobilnya didepan toko bunga

“permisi paman bolehkan aku membeli mawar putih?”-ucap Gulf

“ouh bisa bisa tunggu sebentar ya biar paman ambilkan”-

Gulf tersenyum menatap langit yang sedikit mendung

“nah ini nak bunganya ku harap kekasihmu menyukainya”-ucap penjual bunga lalu tersenyum

“i-ini bukan untuk kekasihku paman”-ucap Gulf

“kau tak perlu malu paman tau anak muda seperti mu”-ucapnya lalu tersenyum

“hah iyaiya nih paman uangnya ambil saja kembaliannya saya pamit na”-ucap Gulf lalu tersenyum meninggalkan toko bunga dan melajukan mobilnya sampai ketempat tujuannya

Gulf turun diTPU memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk menuju batu nisan yang bertulis nama tujuannya

Gulf tersenyum melihat batu nisan tersebut mengsejajarkan dirinya dengan batu nisan mencium batu nisan tersebut

“mae kau tau saat aku membeli bunga ini paman penjual ini mengira ini untuk kekasihku”-ucap Gulf dengan senyum lirih

“padahal ini hanya untukmu , kana ga mau mempunyai kekasih jika nanti berujung seperti mae dan pho”-monolognya sambil terus mengelus batu nisan mae nya

“apakah mae tau juga kana diterima diperusahaan terkenal tapi mae pemiliknya itu sangat angkuh dan arogan ingin sekali kana menyeyet lehernya”-monolog Gulf ia terus mengadu masalahnya ia terus bercerita hingga menjelang malam

“mae kana pamit na ini sudah malam jika mae dingin datanglah ke mimpi kana dan peluklah kana”-ucap Gulf lalu mencium batu nisan mae nya

“bye mae aku akan terus berkunjung kesini kana merindukanmu”-ucapnya lalu pergi dengan air mata yang sedikit mengering akibat terlalu asik berbicara dan mengadu kesehariannya kepada mae nya

Sepanjang jalan Gulf hanya melamun dia sangat rindu mae nya andai saja waktu bisa diputar ia ingin sekali menghabiskan waktunya bersama mae nya dengan puas

bersambung...

love you hppy or painful? (MG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang