"Jja sebaiknya kita menunggunya sambil duduk. Saya yakin kalian pasti capek dan sepertinya operasinya akan berlangsung lama." tutur Sejin kemudian membimbing ketiga gadis yang sedang terisak tersebut ke kursi yang tak jauh dari ruang operasi."
BTS tengah melakukan persiapan sebelum konser mereka. Seokjin terlihat sudah sedikit tenang, walau tak bisa dipungkiri lagi pikirannya selalu terfokus pada gadis yang menolongnya tadi.
Member BTS yang lain menyadari akan hal itu dan langsung menghampirinya.
"Seokjin hyung, jangan terlalu khawatir. Setelah konser berakhir kita kan akan ke rumah sakit." tutur Jimin yang sudah duduk di samping Seokjin yang tengah menunduk.
"Jujur aku sangat khawatir sekali Jimin-ah. Hyung sudah berusaha untuk fokus pada konser kita, tapi maaf hyung masih memikirkan keadaan gadis itu." jawab Seokjin.
"Mungkin aku akan seperti apa yang hyung lakukan saat ini. Tapi aku mohon untuk beberapa jam saja Jin hyung fokuskan pikiran hyung pada konser kita nanti." sahut Namjoon.
Sebagai leader ia tak ingin jika konser tidak berjalan lancar karena hyung tertuanya sedang banyak pikiran. Walaupun begitu sebenarnya ia juga merasa khawatir.
Seokjin menoleh ke arah sang leader kemudian memandangi member lainnya secara bergantian.
"Aku akan berusaha semaksimal mungkin. Dan maaf karena hyung merepotka kalian." pinta Seokjin sambil melihat dongsaengnya secara begantian dan hanya dibalas senyuman manis oleh tiap member.
"Cha. Ayo kita buat konser ini menjadi konser yang tak terlupakan oleh ARMY deul." sorak Jungkook semangat sambil mengangkat satu tangannya ke atas dan berdiri. Hal tersebut membuat hyungdeulnya tertawa.
"Kajjaaaaaaa...." sahut Taehyung tak kalah semangat.
.
.
.
.
.
.
.Jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang seperempat. Hal itu menandakan bahwa konser akan segera dimulai.
Gedung konser terlihat sangat ramai, semua kursi sudah terisi ARMY yang sangat bersemangat dan tidak sabar untuk melihat bagaimana ketujuh pria itu menari, menyanyi dan membuat mereka semua bahagia.
Sama seperti konser-konser BTS sebelumnya, mereka terlihat sangat gugup setiap kali akan memulai. Banyak yang mereka pikirkan, seperti apakah mereka bisa membuat ARMY tersenyum atau apakah mereka akan membuat kesalahan atau tidak selama konser berlangsung, hal itu yang membuat semua member gugup sebelum konser.
Biasanya ada Seokjin yang selalu mencairkan suasana agar semua dongsaengnya tidak gugup. Tapi kali ini justru Seokjin yang paling membutuhkan penyemangat.
Pasalnya ia telah mengalami kejadian yang tak pernah sekalipun terlintas dibenaknya, terlebih lagi saat ini ada seorang gadis yang entah bagaimana kondisinya setelah menyelamatkannya dari bahaya.
"Siap hyung?" tanya Jimin sambil menepuk pundak Seokjin pelan dan hanya mendapat anggukan dari si empunya.
"Kalian sudah siap? Kita akan mulai dua menit lagi." ingat salah seorang staff. Semua member hanya membalas dengan anggukan kemudian menarik nafas panjang-panjang guna mengurangi kegugupan mereka semua.
.
.
.
.
.
.
.
.Diwaktu yang sama ketiga sahabat Kiky terlihat mondar mandir di depan ruang operasi. Mereka terlihat sangat khawatir sebab sudah hampir 3 jam tapi pintu itu belum terbuka sama sekali. Mereka mencoba untuk berpikir positif sambil terus merapalkan doa agar sahabat mereka baik-baik saja.
"Kalian tenang saja, saya yakin teman kalian akan baik-baik saja." ujar Sejin mencoba menenangkan mereka bertiga.
"Nee. Kami juga berharap kalau dia akan baik-baik saja." jawab Sarah.

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM COME TRUE
Fanfictionseorang yeoja yg bekerja sebagai pekerja pabrik yg mempunyai mimpi bertemu dengan idolnya. dan takdir membuat mimpi yeoja itu terkabul tp harus dengan melalui banyak sekali rintangan.