CHAP 4

16 5 2
                                    

"Untuk saat ini teman kalian masih dalam pengaruh obat bius. Dan kalau semuanya baik-baik saja kemungkinan besok teman kalian akan bangun." jelas seorang perawat yang sedari tadi memeriksa apakah alat-alat medis itu terpasang dengan benar atau tidak.






Setelah memeriksa kondisi Kiky sang perawat meninggalkan kamar inap tersebut dan menyisahkan ketiga sahabat Kiky dan manager BTS yang masih menunggu disana.

"Maaf mengganggu." ucap Sejin memecah keheningan.

"Nee?" ketiganya langung menoleh ke arah Sejin.

"Apakah tadi kalian ingin melihat konser?" tanya Sejin.

"Nee. Sebenarnya kami tadi akan melihat konser dan kami bertiga meninggalkan teman kami untuk mencari makan, tapi kejadian itu tiba-tiba terjadi." jelas Young Eun.

"Aah begitu. Lantas apakah kalian tidak ingin melihat konser lagi? Mungkin saat ini belum terlalu terlambat. Jika kalian masih ingin melihat kami akan menyediakan tempat terdekat untuk kalian."

Ketiga sahabat Kiky hanya diam dan saling pandang tanpa menjawab apa yang disampikan oleh Sejin. Sedangkan Sejin hanya diam menanti jawaban dari ketiga gadis di depannya saat ini.

Sarah, Andin, dan Young Eun akhirnya mengangguk setelah beberapa menit mereka saling pandang.

"Sebelumnya kami ingin berterima kasih atas tawaran anda, tapi kami minta maaf karena menurut kami sahabat kami lebih penting saat ini." jawab Young Eun mewakili kedua sahabatnya dan dibalas anggukan setuju oleh mereka.

"Saya mengerti. Baiklah kalau kalian tidak mau menerimanya." ucap Sejin memaklumi.

"Nee kamsahamnida." ucap ketiganya bersamaan sambil membungkukkan badan mereka.

"Nee. Kalau begitu saya permisi dulu. Saya akan kembali ke lokasi konser." pamit Sejin.

"Kalau terjadi apa-apa silahkan hubungi nomor saya." ucap Sejin sambil menyodorkan selembar kertas kecil seperti kartu nama dan diterima oleh Sarah.

"Nee kamsahamnida. Kami akan menghubungi anda jika terjadi apa-apa dengan teman kami." jawab Andin sambil menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu saya pergi dulu. Kalian juga jangan sampai kelelahan."

"Nee algeseumnida. Hati-hati di jalan." pesan mereka bertiga dan hanya dijawab anggukan oleh Sejin.

Setelah manager Bangtan itu pergi meninggalkan mereka. Sarah duduk di kursi yang ada di samping ranjang Kiky.

"Ky bangun dong." ucap Sarah sambil mengelus lembut surai Kiky. Sedangkan Andin dan Young Eun berdiri di samping kanan dan kiri Sarah.

"Sudah, lebih baik kita istirahat dulu. Lagi pula tadi perawat bilang kalau dia masih dalam pengaruh obat jadi mungkin dia akan bangun besok pagi." ajak Andin sambil mengusap tangan Kiky yang terbebas dari infus.

"Benar kata Andin, sebaiknya kita juga istirahat supaya saat Kiky bangun kita bisa menemaninya." timpal Young Eun.

"Baiklah kalau begitu. Kalau begitu kalian kembali saja ke apartemen. Besok kalian bekerja dan biarkan malam ini aku yang menemani Kiky." pinta Sarah karena memang kedua sahabtnya masih harus bekerja sedangkan Sarah masih dalam masa liburnya.

"Kamu nggak apa-apa kami tinggal sendirian disini?" tanya Andin karena tidak tega meninggalkan Sarah menjaga Kiky sendirian di rumah sakit.

"Tenang saja aku akan menghubungi kalian kalo Kiky sudah siuman." jawab Sarah meyakinkan kedua sahabatnya.

DREAM COME TRUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang