CHAP 5

15 5 7
                                    

Mereka hanya bisa menunggu sampai pihak Seokjin memberikan kejelasan untuk mereka dan publik.

"Hyung." panggil Jungkook pelan saat mereka sudah dalam mobil dan menuju rumah sakit.

"Kau tenang saja hyung tadi aku sempat bertanya pada Sejin hyung kalau gadis itu baik-baik saja."

Hening. Tidak ada sahutan dari Seokjin.

"Hyung." panggil Jungkook lagi karena Seokjin tidak menoleh apalagi membalas perkataannya.

Seokjin menghela nafas kemudian menatap teduh Jungkook.

"Aku tahu itu, tapi tetap saja aku merasa belum tenang kalau belum memastikan sendiri." jawab Seokjin penuh harapan.

"Aku mengerti perasaanmu hyung. Mungkin kalau aku yang ada di posisimu sekarang pasti keadaanku akan jauh lebih buruk darimu saat ini."

"Tidak!" sergah Seokjin tegas dan membuat Jungkook terperanjat dari duduknya.

"Aku tidak mau kalau kejadian seperti ini menimpa salah satu dari kalian." lanjut Seokjin dengan suara sedikit lembut.

"Ah hyuuuuunnggg." rengek Jungkook manja karena mendengar ucapan Seokjin yang menurutnya sangat mengharukan itu.

Jungkook memeluk Seokjin erat dan dibalas dengan elusan pada punggung Jungkook.

"Kami akan selalu ada untukmu hyung."

"Terima kasih Jungkook-ah."

Setelah itu mereka melepas pelukan mereka dan tak lama kemudian Jungkook tertidur. Namun lain hal dengan Seokjin, dia hanya diam sambil menatap jalanan yang diterangi lampu jalan seraya memikirkan seorang gadis yang saat ini sedang terbaring di rumah sakit.
.
.
.
.
.
.

Dilain sisi terlihat Sarah yang sedang kebingungan. Ia terlihat memikirkan sesuatu yang sangat penting.

Dia tengah bingung bagaimana cara memberitahukan keadaan Kiky pada keluargamya di rumah.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Sarah pada dirinya sendiri.

"Ky cepatlah bangun. Aku nggak tau gimana caranya kasih tau keluargamu di rumah." lirih Sarah yang saat ini duduk di kursi sebelah ranjang Kiky sambil mengelus tangan Kiky yang terbebas dari infus.

"Lagian kamu kenapa pakai sok-sokan pakai lari segala. Alhasil kamu sendiri kan yang kena tikam!" geram Sarah menghembuskan nafas kasar sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Padahal kamu sudah pernah hampir pergi karena hal yang sama hiks tapi kenapa hiks kamu mengulanginya lagi Ky?" Sarah sudah tidak bisa menahan air mata yang sedari tadi menumpuk di pelupuk matanya. Ia terisak saat mengingat bahwa sahabatnya pernah hampir meregang nyawa karena hal yang sama.

Tanpa Sarah sadari, member Bangtan sudah berada di depan kamar Kiky dan mereka mendengar apa yang Sarah ucapkan. Mereka sangat terkejut terlebih lagi Seokjin. Ia yang akan membuka pintu seketika terhenti karena ucapan Sarah yang mengatakan kalau Kiky hampir meregang nyawa karena kejadian yang sama?

"Hyung." panggil Jimin sambil menepuk bahu Seokjin pelan.

"Eoh." Seokjin terperanjat kaget karena tepukan pada bahunya kemudian ia menoleh kearah sang pelaku.

"Jin hyung tenang saja semua akan baik-baik saja." ucap Jimin mencoba menenangkan hyungnya.

"Jimin hyung benar hyung. Sebaiknya kita masuk." saran Jungkook dan dijawab anggukan oleh hyungnya yang lain.

"Baiklah. Terima kasih sekali lagi." balas Seokjin kemudian menarik nafas dalam-dalam dan membuka pintu kamar Kiky.

SREEEKK

DREAM COME TRUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang