Chapter 5

1.4K 154 5
                                    

"Baik" jawab Gulf datar sambil berusaha mengingat masa kecilnya.

"Kana, seperti yang sudah paman katakan tadi kalo seharian kamu akan bersama Mew" ucap Thanit.

"Baik paman" jawab Gulf.

"Baiklah. Win, serahkan document yang sudah ku tanda tangani ini pada bagian manager" ujar Thanit.

"Siap khun" jawab Win sambil berlalu pergi.

"Mew, duduklah" ajak Thanit yang menyuruh Mew duduk di sebelah Kana.

"Kana tidak keberatan kalo aku duduk di sebelahmu bukan?" Tanya Mew yang disertai gelengan kepala dari Gulf dan Mew pun duduk.

"Paman sangat senang akhirnya kamu bisa kembali ke Bangkok untuk menduduki jabatan khun Jongcheveevat yang sudah lama kosong" ucap Thanit.

"Iya. Selama di Sydney aku terus memantau apa yang terjadi di Bangkok. Jadi menurutku aku tidak perlu pulang kalo bukan karena menyangkut Kana" jawab Mew yang membuat Kana membulatkan matanya.

"Kamu tahu apa yang terjadi?" Tanya Thanit.

"Tahu paman. Kana, apa kamu tahu kalo berita kamu keluar dari rumah sangat mengejutkan ibuku. Dia bahkan menyuruhku agar mengajakmu tinggal di rumahku" ucap Mew.

"Khop khun atas kebaikan tante" jawab Gulf.

"Tante? Bukankah dulu kamu memanggilnya dengan sebutan mae Jade?" Ujar Mew.

"Mae? K̄hxthos̄ʹ na. Mungkin ada beberapa hal yang perlu bantuan p' untuk membantuku mengingat" jawab Gulf.

"Pasti" jawab Mew.

Tok .. tok

"Masuk" pinta Thanit

"Khun, rapat akan segera dimulai" ujar sekretaris Thanit.

"Baiklah. Ayo Mew kita ke ruang rapat. Aku akan memperkenalkanmu sebagai direktur di perusahaan TJ Corp" ujar Thanit.

"Sampai jumpa saat makan siang sayangku" ujar Mew sambil mengusak halus rambut Gulf.

Setelah Mew dan Thanit keluar dari ruangan, Gulf mulai berpikir apakah memang benar kalo dia mengenal seorang Mew yang menurutnya sangat terkesan dingin tersebut. Tidak ada yang bisa ditanyai dan dia percaya untuk sekarang ini. Mau tidak mau dia hanya bisa percaya pada dirinya. Selesai meeting mereka pun masuk kembali ke ruangan dan Gulf melihat kemarahan di wajah Mew.

"Kurang ajar si Ron. Dia sudah berani menggagalkan proyek yang sudah disepakati oleh ayahku dan ayah Gulf" kesal Mew.

"Sudah kubilang dari hari itu kalo sejak khun Traitipattanaping meninggal, dia sepertinya sudah lebih berkuasa" jawab Thanit.

"Ada apa paman?" Tanya Gulf.

"Ron mau menguasai proyek yang di Phrae yang sudah disepakati oleh ayah kalian" jawab Thanit.

"Tidak heran kalo dia mau menguasai semuanya. Dia juga bahkan mengusirku dan meracuniku" jawab Gulf.

"Paman, apakah racunnya bisa disembuhkan?" Tanya Mew.

"Sepertinya p' sudah tidak kaget lagi dengan perkataanku tadi" heran Kana.

"Paman sudah mengatakan kepadaku sejak kamu diusir dari rumahmu sendiri" jawab Mew.

"Sekarang sudah waktunya makan siang. Kana, bawa Mew pergi makan siang dan layani dia dengan baik" ujar Thanit mengalihkan pembicaraan.

"Baik paman. Ayo kita pergi p'. Aku sudah lapar" ajak Gulf.

Keluar dari ruangan Thanit, Gulf pun menuju lift dan turun ke basement diikuti Mew. Saat mau ke mobilnya gulf ditarik Mew ke mobilnya dan mereka pun menuju cafe favorit Mew. Dalam perjalanan kesana terlihat Mew terus memandang Gulf dengan tatapan sendu, kemudian merengkuh tubuh tersebut. Gulf yang kaget langsung menolak tubuh Mew, tapi bukannya dilepaskan malah Mew memeluk lebih erat tubuh Gulf.

"Biarkan p' seperti ini dulu sayang. Kamu tahu kalo p' sangat merindukanmu selama 12 tahun ini" ujar Mew lebih mengeratkan pelukannya pada Gulf.

"Selama 12 tahun ini apakah p' tahu apa yang pernah kualami?" Tanya Gulf.

"Kepura-puraan. Benar kan?" Jawab Mew.

"Iya dan itu membuatku benar-benar mau mati rasanya. Tidak pernah kuduga orang yang kuanggap sebagai pengganti orang tuaku mengusirku dari rumahku sendiri" ucap Gulf menahan tangisnya.

'Jangan menangis sayang. P' akan membalaskan dendammu pada orang yang sudah menyebabkanmu menjadi seperti ini' batin Mew.

"Kenapa p' diam?" Tanya Gulf.

"Menangislah sayang. Ini terakhir kalinya p' melihatmu menangis, karena selanjutnya kamu akan merasakan cinta hanya dariku" jawab Mew.

"Jangan bercanda, p'. Aku sudah tidak percaya lagi pada cinta" ujar Gulf.

"Apa kamu telah menutup hatimu?" Tanya Mew.

"Mungkin. Karena aku hanya memikirkan bagaimana membalas dendam" jawab Gulf.

"Baiklah jika itu yang kamu mau. Tapi jangan lupa kalo p' akan selalu ada untukmu" ujar Mew.

Seharian Gulf menemani Mew sampai malam menjelang. Kemudian Mew pun mengantar Gulf pulang ke mansion barunya dan Mew pun langsung pergi setelah mengobrol sebentar dengan Gulf. Setelah melihat Mew pergi, Gulf pun langsung masuk ke dalam mansion nya dan dia membuka laptop nya mencari data tentang Mew.

Di laptop tersebut tertulis kalo Mew adalah seorang pengusaha paling wahid di Sydney. Setelah ayahnya meninggal karena dugaan dibunuh, Mew pun dipindah kan oleh ibunya ke Sydney untuk melanjutkan usaha ayahnya yang lain. Selama di Sydney, Mew kuliah dan telah melalui kehidupan yang sulit disana. Tapi dia bisa bertahan untuk hidup.

Setelah usaha yang dirintis ayahnya berhasil dan menembus pasar dunia, Mew pun banyak dihormati orang. Bahkan dia juga sering diminta untuk berinvestasi di perusahaan lain supaya usaha mereka berkembang. Mew juga bahkan pernah diwawancarai oleh media televisi di Sydney dan pernah ditanyai soal pasangan hidup. Mew menjawab kalo orang yang paling dia cintai berada di Bangkok.

Saat ditanya siapa orang yang dicintai, Mew hanya menjawab kalo itu rahasia dan belum waktunya untuk dimuncul kan ke publik. Mew juga berjanji jika waktunya tiba, wartawan pasti akan tahu siapa orang yang paling dia cintai.

Ada rasa sakit dalam hati Gulf saat membaca statement tersebut karena dia merasa dihianati oleh kata-kata manis yang keluar dari mulut Mew. Dia pun menutup laptop tersebut dan memilih untuk berendam air panas.

Drrtt .. drrrttt

"Ada apa Win?" Tanya Gulf.

"P' belum melihat tv?" Tanya Win.

"Memangnya ada apa di tv?" Tanya Gulf kembali.

"Khun Mew diwawancarai didepan rumahnya. Dia diikuti wartawan tadi saat mengantar seseorang pulang. Khun Mew pun ditanyai siapa yang diantar pulang oleh khun Mew? Apakah itu adalah orang yang dicintai khun Mew ato bukan?" Jawab Win.

"Lalu dia bilang apa?" Kaget Gulf

"Khun Mew bilang kalo orang yang dia antar pulang tadi adalah orang yang paling dia cintai" jawab Win.

"Hanya itu?" Tanya Gulf yang mendadak moodnya menjadi baik kembali.

"Iya p'. Oh ya, p' sudah makan?" Tanya Win.

"Sudah. Sekarang aku mau tidur" jawab Gulf yang mematikan hp nya.

Gulf pun bangkit dari bath tub nya memakai bathrobe warna hitam dan keluar dari kamar mandi, kemudian menggantinya dengan piyama. Tak berapa lama ketika akan tidur, Gulf menerima pesan dari Mew yang mengucapkan selamat malam dengan ❤❤❤
Malam itu menjadi malam yang indah bagi Gulf dan dia pun bahagia. Kemudian dia teringat kalo dia tidak boleh memikirkan cinta sebelum membalas dendam pada Ron sekeluarga.

My Little Mafia ManWhere stories live. Discover now