Chapter 6

1.3K 144 8
                                    

Paginya Gulf sayup-sayup mendengar seperti ada orang yang tengah mengobrol sambil tertawa. Gulf pun bangun dan keluar dari kamarnya setelah membersihkan diri.

"Tonx chau khap p' Gulf" sapa Win.

"Hmm ... sarapan apa yang kamu buat?" Tanya Gulf sambil mengambil kopi dari machine coffee.

"Sarapan ini bukan aku yang buat p'. Tapi khun Mew. Waktu aku datang sarapan sudah tersedia di meja lengkap dengan kopi yang p' minum" jawab Win.

"Kopi ini?" Tunjuk Gulf pada kopi yang sedang diminumnya dan Win hanya mengangguk.

"Khun Mew juga membuatkan pancake untuk kita" ujar Win.

"Lalu dimana dia sekarang?" Tanya Gulf.

"Baru saja pergi. Khun Mew hanya mengatakan sampai jumpa di kantor" jawab Win.

"Hmm ... baiklah. Tapi bagaimana dia bisa masuk mansionku" heran Gulf.

"Apa mungkin dia tahu ulang tahun p'?" Tanya Win.

"Mungkin saja. Ya udah aku keatas dulu ganti pakaian. Setelah itu kita ke kantor" pinta Gulf.

"Baik. Aku akan siapkan mobil" jawab Win.

Selesai berpakaian Gulf dan Win pun ke kantor. Dalam perjalanan ke kantor Gulf merasakan mood nya sangat baik. Entah itu karena Mew membuatkan sarapan pagi untuknya ato ada hal lain yang membuat mood nya membaik seketika.

Ketika sampai di lampu merah, Gulf melihat seperti ada sosok seseorang yang dia kenal baik sedang mengemis di jalan. Gulf pun turun dari mobil tanpa bicara pada Win lalu mengikuti orang itu ke sebuah gang. Disitu Gulf melihat kalo dia tengah memberikan uang kepada seseorang yang dikenal sebagai preman. Tapi preman itu tidak senang dan mulai menghajar pemuda itu. Gulf pun muncul dan menghajar preman itu sampai lari ketakutan.

"Khop khun p'." Ujar pemuda itu.

"Siapa dia? Dan kenapa kamu menjadi pengemis?" Tanya Gulf.

"A-aku diusir dari mansion nya p. Aku juga mencari p' kemana-mana, tapi malah berakhir menjadi pengemis" jawab pemuda itu.

"K̄hxthos̄ʹ na. Sekarang kita sudah ketemu. Kamu ikut p' ya" ujar Gulf.

"Khop khun p'. Dengan senang hati aku ikut p' kemana saja" jawab pemuda itu.

"P' Gulf .... p' kemana saja? Siapa dia?" Tanya Win.

"Kenalkan ini Nanon. Dia maid yang melayaniku selama di mansion. Nanon, ini Win asisten p' yang dikenalkan paman Thanit" ujar Kana memperkenalkan mereka.

"Sawadee khap p' Win" sapa Nanon.

"Watdee nong" balas Win.

"Ya sudah sekarang p' bawa kamu sarapan pagi dulu. Pasti Nanon belum sarapan kan?" Tanya Gulf.

"Be-belum p'." Jawab Nanon.

"Kalo begitu ayo. Kita naik taxi saja" ucap Gulf.

"P' Gulf bukannya ada janji dengan p' Mew untuk bertemu di kantor?" Tanya Win.

"Katakan pada p' Mew nanti malam datang ke mansion ku" jawab Gulf.

"Baik p'. Kalo begitu aku pergi dulu. P' hati-hati ya" ucap Win.

"Win juga hati-hati ya" jawab Gulf.

Sepeninggal Win, Gulf langsung memanggil taxi dan mereka pun sarapan di restaurant favorit ayah Gulf. Nanon kembali teringat dengan kenangan masa kecil dimana Dia dengan Gulf selalu sarapan bersama dengan tuannya.

"Nanon, bagaimana sekolahmu?" Tanya Gulf membuyarkan lamunan Nanon.

"Ehm ... Nanon ... Nanon sudah tidak sekolah lagi sejak p' pergi" jawab Nanon menahan tangis.

"Gak pa-pa. Nanti p' akan mendaftarkan Nanon lagi di sekolah yang baru. Bukankah sekarang Nanon seharusnya sudah SMU kan?" Tanya Gulf.

"Iya p'." Jawab Nanon.

"Hmm ... habis sarapan p' akan membawamu pergi membeli pakaian. Baju yang kamu kenakan itu persis seperti pengemis. Setelah itu p' akan mendaftarkanmu di sekolah terbaik di Bangkok ini. Terus kita akan belanja keperluan sekolahmu" ucap Gulf.

"Nanon akan bersekolah dimana p'?" Tanya Nanon.

"Bromsgrove International School. Setelah tamat dari sana, Nanon akan gampang diterima kuliah diluar negeri. Bukankah Nanon ingin kuliah di Harvard?" Tanya Gulf kembali.

"Dulu Nanon memang ingin kuliah diluar negeri. Tapi sejak kematian tuan besar, Nanon sudah memendam nya" jawab Nanon.

"Lo kenapa Nanon?" Heran Gulf.

"Karena Nanon tahu itu tidak mungkin. Tuan Ron dan nyonya Len bukanlah orang yang baik" jawab Nanon yang membuat Gulf terhenyak. Pasalnya Nanon lebih tahu siapa Ron dan Len dibanding dirinya.

"Ehm ... sudahlah. P' janji akan membuat mimpimu menjadi kenyataan" ucap Gulf.

"Khop khun p'. Setelah tamat Nanon akan melayani p' sampai mati" janji Nanon

"Tidak usah Nanon. Yang paling penting bagi p', Nanon belajar dengan rajin saja sudah membuat p' bahagia" ujar Gulf mengelus halus kepala Nanon.

"Khop khun p'. Btw, p' Mew yang dibilang p' Win tadi siapa p'? Pacar p'?" Tanya Nanon.

"Hmmm ... teman. Hanya teman" jawab Gulf.

"Kenapa p' harus malu? Pacar juga gak pa-pa p'. P' kan bukan anak kecil lagi" ujar Nanon yang membuat wajah Gulf makin merah.

"Dasar kamu. Sarapanmu sudah?" Tanya Gulf.

"Sudah p'. Nanon kenyang banget. Khop khun p'." Jawab Nanon.

"Kalo begitu ayo kita beli barang keperluan kamu" ajak Gulf setelah membayar makanan yang mereka makan.

Sekeluarnya dari restaurant, mereka pun langsung singgah di sebuah mall untuk membeli baju dan alat tulis untuk keperluan Nanon selama sekolah. Selagi Nanon memilih alat tulis, mendadak ada anak dan ibu yang berteriak memanggil security untuk mengusir Nanon karena bau. Gulf merasa sangat tersinggung dan memarahi ibu dan anak tersebut.
Ibu dan anak itu yang tidak bisa menerima makian Gulf tersebut mengancam akan melapor pada pemilik mall jika Nanon tidak dikeluarkan dari mall.

"Apa hak anda mengeluarkan customerku, nyonya?" Ujar seorang pria dengan nada tinggi.

"Dia bau sekali tuan. Aku heran kenapa security juga membiarkannya masuk" jawab nyonya itu dengan nada kesal.

"Bagaimana kalo kubilang customer yang anda usir itu salah 1nya adalah tunanganku? Apakah anda masih mau mengusir mereka?" Tanya pria itu yang membuat Gulf membalikkan badan melihatnya.

"P' Mew...." panggil Gulf.

"Halo sayang. Mau kemari kenapa tidak bilang p' na? Setidaknya p' bisa bantu kamu untuk memilih barang yang kamu sukai" jawab Mew yang membuat orang-orang disana kaget.

"Ehm ... gak pa-pa p'. Aku hanya mau membeli peralatan sekolah untuk Nanon saja" ucap Gulf.

"Apakah anda masih tetap mau mengusir mereka nyonya?" Tanya Mew dengan senyum nyengir.

"Dasar ... pemilik dan tunangannya sama-sama kurang ajarnya. Kudoakan mall anda akan rugi" kesal nyonya itu sambil membawa anaknya pergi.

"Dasar mulut lancang. Hati-hati saja keluarnya anda bakal disambar petir" kutuk Nanon.

"Nanon .... sssttt. Tidak boleh seperti itu na. Oh ya Nanon, ini p' Mew. P', ini Nanon. Maid ku yg diusir paman dan bibiku" ujar Gulf memperkenalkan mereka.

"Halo Nanon. Berapa umurmu?" Tanya Mew.

"16 tahun khun" jawab Nanon.

"Jangan panggil khun. Tapi panggil p'. Sekarang pilihlah peralatan sekolah yang kamu inginkan, sementara p' pinjam p' Gulf dulu na" ujar Mew yang disertai anggukan dari Nanon.

My Little Mafia ManWhere stories live. Discover now