03. Gombal

57 6 97
                                    

"Lama lo bedua! Ngapain aja si? Ngeden?" Jeje menatap Ley dan Aryn yang berjalan menghampiri mereka.

"Ley yang lama, gue mah nunggu dia." Kata Aryn.

Ley yang difitnah pun melototkan matanya, "kok gue?!"

"Ya emang lo!" Aryn mendengus kesal. Udah jelas-jelas Ley yang lama, kok gamau disalahin.

"Udah, gausah banyak bacot, ayo kantin." Ucap Claudine meleraikan.

"Iye."

Mereka berjalan menuju kantin. Banyak yang ngeliatin mereka, biasalah, fans.

Ngomong-ngomong, mereka emang terkenal banget.

Kalo ada yang nanya, 'Kak, kenal Asoy Gank gak?' Pasti langsung pada bilang iya, kenapa? Soalnya mereka tuh isinya orang-orang pinter ples berbakat.

Sekolah sering banget ngirim mereka buat ikut lomba, mau itu akademik, atau non akademik, pokoknya mereka yang dikirim.

Brak!

Allahuakbar!

Mereka yang ada dikantin kaget, gara-gara Jeje nendang pintu kantin.

Demen banget nendang pintu, heran.

Tapi mereka gada yang marah, soalnya udah biasa Jeje begitu, jadi mereka biasa aja.

Mereka jalan ke kursi mereka yang ada dipojokan kantin.

"Lip, pesenin dong, gue males banget ini anjeng." Jeje menyerahkan selembar uang 100 ribuan.

Olivia yang sedari tadi memainkan handphone-nya pun menatap Lisa heran.

"Kenapa gue?"

Jeje menghela napasnya panjang, "ya emang lo! Gue tadi ngomong sama lo, bukan sama mpok Jaenab!"

Olivia menatap Jeje datar, "ck, yaudah bentar, ini mau pesen apaan aja?"

"Mie ayamnya kang Dadang aja, minumannya cola, samain aja semua." Ujar Claudine.

"Nah bener tuh, gud juga ide lo mak." Jeje menepuk bahu Claudine.

"Iye lah, Claudine gitu loh!" Claudine mengibaskan rambutnya kebelakang.

"Jadi itu aja? Yodah, Ryn, Ca, bantu gue."

Aryn dan Lexxa segera bangkit dari kursinya, "yoi, skuy."

"Kiw, cantik." Jaehyuk mendudukkan dirinya disebelah Naera.

Naera yang merasa terganggu pun mengabaikan gombalan Jaehyuk, "duh gerah, setannya banyak banget."

Seketika Jaehyuk membulatkan matanya sempurna, "ih si eneng mah jahat, akang ganteng gini disamain sama setan."

Jeje menatap Jaehyuk datar, "mana ada lo ganteng, jamet gitu dibilang ganteng, cih."

"Sirik aja lo." Cibir Jaehyuk.

Jeje mendecih pelan, "cih, ngapain iri sama jamet."

"Aa-"

"Udah, lo bedua banyak bacot, berisik tau." Ujar Ley sinis.

Doyoung tersenyum melihat Ley yang memasang raut wajah sinis, menurutnya, jika Ley memasang wajah seperti itu, itu sangat lucu.

Ley yang merasa diperhatikan-pun menatap Doyoung yang sedang menatapnya sembari tersenyum, "lo kenapa Dob?"

Doyoung tersentak, "ha? Oh, gapapa Ley."

Ley hanya membuat mulutnya menjadi huruf O lalu memainkan handphone-nya.

"Ada yang otw jadian nih." Ucap Claudine santai.

"Pj nya jangan lupa ya kak." Sahut Sky.

Ley menatap keduanya datar, "gue gada apa-apa sama Doyoung! Gosa ngadi-ngadi deh."

"Ada apa-apa juga gapapa kok." Ucap Jeje.

"Mak! Yaelah, gue gada apa-apa anjir." Kesal Ley.

Udah dibilangin kalo mereka gak ada apa-apa, lagian, Doyoung baru pindah, yakali mereka langsung jadian.

"Iye-iye, gue percaya, tapi awas aja nanti kalo sampe lo jilat lidah sendiri, gue ketawain paling depan." Jeje menatap Ley sembari menaik-turunkan alisnya guna untuk menggoda Ley.

"Gosah ngadi-ngadi ah." Kesal Ley.

"Yakan sapa tau Ley, etapi gapapa kalo lo sama Doyoung, cocok kok, yang satu pinter, rajin, ganteng, tajir, pokoknya dabest lah, yang satunya lagi goblok, malesan, mageran, paket komplit dah pokoknya."

"Good Ce." Jeje tos-an sama Xean ala-ala tos laki-laki.

"Emang kek dakjal lo."

Nak Treasure cuman diem aja ngeliatin pertengkaran antara Jeje, Ley, dan Xean.

Ya mereka gatau mau ngomong apa.

"Yo guys! Udah nih mie ayamnya!" Olivia menghampiri mereka dengan membawa nampan berisi mie ayam kang Dadang dan diikuti oleh Aryn dan Lexxa.

"Lah? Ada mereka juga." Ucap Lexxa.

"Iyalah, kenapa? Ga suka?" Lexxa menatap Haruto sinis. "Iya! Gue gasuka! Kenapa ha?!"

Haruto hanya menghendikkan bahunya lalu beranjak dari situ.

"Eh eh! Mau kemana lo?" Jihoon menatap Haruto yang pergi dari situ.

"Mau pesen lah, lo gamau makan emangnya?"

"Pesenin kita-kita sekalian To, nih duitnya." Hyunsuk mengeluarkan 3 lembar uang berwarna merah.

Haruto mengambil uang itu dengan senang hati, "yoi, beli apa nih?"

"Gue mau mie ayam." Kata Hyunsuk.

Jeje yang mendengar pernyataan Hyunsuk pun mendelik, "ih ngikutin."

"Hm? Biarin lah."

Seketika Jeje kesal mendengar jawaban dari Hyunsuk.

Ckitt..

Hyunsuk bangun dari kursinya, namun sebelum pergi dari situ, Hyunsuk membisikkan sesuatu yang membuat Jeje diam mematung.

"Pulang sekolah gue anter, jangan coba-coba bikin alesan atau kabur dari gue, ngerti?"

---

udah up kan? akubukantrejo
gosa neror ak agy anjrot, brasa ad dosa ak sm km
-jeje

CinlokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang