05. Pulang bareng

46 4 54
                                    

Xean sekarang lagi diparkiran, lagi nunggu Jihoon.

"Hei, udah nunggu lama?"

Xean menoleh dan mendapati lelaki yang ia tunggu sedari tadi, "enggak kok."

Jihoon mengangguk mengerti, "yaudah ayo, gue traktir."

Xean mengangguk lalu mengekori Jihoon.

Sesampainya di motor mathic milik Jihoon, Jihoon mengambil 2 helm yang ada dimotornya lalu menyerahkan 1 helm ke Xean.

Xean mengambil helm tersebut lalu memakainya.

Jihoon menatap Xean yang juga menatapnya heran.

Xean mengerinyit, "apasi?"

Jihoon menghela nafasnya lalu turun dari motornya.

Kemudian ia membuka jaket miliknya dan dilingkarkan ke pinggang Xean.

Xean diam mematung ketika mendapati perlakuan manis Jihoon.

Mampus baper.

Setelah selesai, Jihoon langsung naik kemotornya lagi dan menatap Xean, "ayo."

Xean tersentak, "o-oh iya." Lalu naik ke motor Jihoon.

Jihoon tersenyum manis, "udah?"

"Udah."

"Pegangan."

Xean mengangguk, "iya."

























"Ck, dia kemana si? Lama banget anjing, capek nunggu."

Jeje menundukkan kepalanya, menatap kakinya.

Tap

Terdapat dua kaki didepan kakinya.

Jeje mendongak menatap sang lawan.

Oh, ternyata si Hyunsuk.

"Lama banget lo! Kemana aja si?"

Hyunsuk mengulum bibirnya, "maaf, tadi ada urusan sebentar."

"Yaudah ayo! Lo mau ngomong apasi?"

Hyunsuk tersenyum lalu mengacak rambut Jeje, "gausah marah-marah, lo lucu kalo lagi marah soalnya."

"Ck, gausah gombal! Cepetan mau ngomong apa?!"

Hyunsuk menyisir rambutnya menggunakan jari-jarinya kebelakang, "mau pulang bareng gak?"

Jeje menatap Hyunsuk sinis, "ck, lo nyuruh gue kesini cuman buat ngajakin gue pulang? Gitu?"

Hyunsuk berdehem, "hm, kenapa? Gamau?"

Jeje mengangguk, "gamau pulang sama lo! Udah sono ah minggir."

Jeje mendorong Hyunsuk untuk menghindar dari hadapannya.

Hyunsuk menatap Jeje yang berjalan mendahuluinya, "emang lo punya tumpangan? Temen-temen lo udah pada pulang, gue juga yakin abang lo lagi basket dan adek lo lagi kerkom sama temen-temennya."

Langkah Jeje terhenti, ia berbalik menatap Hyunsuk yang sedang menatapnya dengan smirk-an, "kok lo tau si? Lo kok tau kalo gue punya abang sama adek? Lo tau dari mana ha?!"

"Nanti gue kasi tau, tapi lo harus pulang bareng gue."

Jeje mendelik kesal, "dih? Gak!"

Hyunsuk menghendikkan bahunya lalu berjalan mendahului Jeje, "yaudah, hati-hati aja, udah mau malem, udah gaada orang disini."

Jeje mengelus pergelangan tangannya. Ia merinding merasakan aura di sekitarnya.

Jeje berbalik menatap Hyunsuk yang kini sudah agak jauh dari dirinya berdiri.

CinlokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang