chapter 4:terpisah

16 6 1
                                    

(saat mereka berlali,mereka tanpa sengaja berpisah)

"gawat,kita terpisah,mana aku gak tau jalan lagi".

ucap asoka.

"gpp ka,aku tau jalan kok".

jawab lita yang tiba tiba berwajah pucat.

"eh lit,lu kok tiba tiba pucat?".

tanya asoka yang heran.

"gpp kok,karna dingin doang".

ucap lita dengan senyuman.

"btw...,lu asli nya bukan teman sd gw kan,gw ingat,gini gini gw ingat mana teman sekelas mana gak".

tanya asoka sambil menatap lita dengan tajam.

"kamu menyadarinya ya,hm,ku kira kamu tidak akan menyangka nya,maaf aku menganggab mu seperti itu".

jawab lita dengan tenang dan tegas.

"gpp,tapi kenapa lu bohong?".

tanya asoka yang mulai curiga.

"ya biar kalian percaya aja".

jawab lita.

"ohh,gw hampir ngira lu ini hantu yang belum tenang arwah nya dan memberi kami petunjuk".

ucap asoka,sambil dengan nada bercanda.

"gak ah,aku toh masih ada kaki"

jawab lita sambil menghentakkan kaki nya.

"iya iya aku bercanda"

jawab asoka.

(reno dan fauzan nyasar sampai lantai 3,yang di kenal lantai horor oleh anak sekolah sana).

"gawat jan,kita terpisah,gimana nih".

ucap reno yang gelisah.

"sans aja,lagian aku bagiin senter ke asoka jadi gak terlalu masalah,tapi kalau lita ampe kepisah bahaya juga,tapi kalau dia hafal daerah sini bagus lah".

jawab fauzan dengan santai.

"tapi gw kayak pernah liat wajah lita deh jan,di dekat perpus takaan,waktu itu ada pelajaran literasi dari guru bahasa indonesia,terus ada foto yang mirip dia di sana".

ucap reno dengan tegas.

"apaan sih lu no,paling itu nenek atau ibunya,positif aja pikiran lu napa,jangan aneh aneh,kebanyakan nonton anime sih lu".

jawab fauzan dengan menepuk bahu reno.

"apaan sih,lu yang biasa nya nonton anime dasar wibu".

ucap reno sambil menyingkirkan tangan fauzan.

(reno dan fauzan pun mencari tangga kebawah dengan melalui lorong yang gelap,sunyi,dan menyeram kan....)

Sekolah Bekas PembunuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang