Chapter 4

828 71 1
                                    

╔.★. .═══════════╗
Selamat membaca
╚═══════════. .★.╝



Dan malam kami berkumpul, merupakan malam terakhir kami...

Kenapa ku bilang begitu, karena...

Aku dan Emon, lagi menunggu kepulangan Kuyung. Tak biasanya Kuyung pulang terlambat begini, kalau pun telat pasti akan ada kunang-kunang pemberitahuan yang datang, tapi ini tidak. Aku khawatir, apakah Kuyung baik-baik saja

"Moend, kenapa Kuyung lama sekali ya"

"Aku tak tau juga Mon, tapi aku merasakan ada suatu hal aneh"

"Aku juga. Merasakan kalau Kuyung dalam bahaya"

Sesudah ucapan Emon, sebuah suara yang yang menyuruh kami lari. Suara itu berasal dari Kuyung yang belari

"Emon, Moend. Kalian cepat lari ke pasar malam!!! Cepat!!!"

Aku dan Emon langsung saja lari ke pasar malam, bahkan kami tak sempat bertanya. Saat aku melihat kebelakang ada beberapa penyihir yang mengejar kami

Kami bertiga sebenarnya adalah penyihir yang didik oleh Rozen yang merupakan tangan kanan ratu penyihir jahat. Kami terbebas berkat bantuan Rozen

Aku terus belari dan akhirnya aku sampai di pasar malam, aku langsung saja masuk ke dalam kerumunan. Tapi aku tersadar, bahwa aku kehilangan Emon dan Kuyung.

Aku menangis sejadi-jadinya, membuat orang-orang yang berada di sekitar ku terkejut dan langsung menenangkan ku. Aku pingsan karena terlalu lama menangis dan kepala ku yang terasa sakit

 Aku pingsan karena terlalu lama menangis dan kepala ku yang terasa sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terbangun dari pingsan ku, aku melihat sekeliling.

"Bukankah ini kamar ku"

Ya, aku terbangun di kamar ku. Saat aku ingin turun, seseorang masuk dan menyuruh ku untuk tetap berbaring

"Tetap berbaring Moend, jangan bergerak dulu. Kau kelelahan"

"R-rozen hikss "

Ternyata itu adalah Rozen, aku langsung memeluk nya. Rozen menenangkan ku

"Aku akan melakukan apapun, agar saudara mu terlepas kan. Tapi apa aku boleh mintak tolong satu hal"

"Tentu Rozen"

Pov Moend end

Flashback end

"Jadi begitulah, itu mengapa kau ada di sini"

"Begitu ya, a-aku tak tahu itu. Maaf kalau aku bertanya"

"Tak apa. Sebaiknya kita tidur, hari sudah larut"

Mefelz mengangguk, ia pun berjalan perlahan ke kamar Moend. Sedangkan pemilik kamar pergi ke dapur

Mefelz sudah berbaring di kasur dan akan memedam matanya saat ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya. Ternyata itu adalah tangan Moend, Mefelz terkejut, tiba-tiba jantungnya berdetak dengan cepat

"Selamat tidur Mefelz"

Moend berbisik di telinga Mefelz dan sedikit menghembuskan telinga Mefelz, membuat si empu merinding

Moend berbisik di telinga Mefelz dan sedikit menghembuskan telinga Mefelz, membuat si empu merinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari, Mefelz terbangun dari tidur nya. Ia pun bangkit dan berjalan ke kamar mandi sambil berpegangan pada dinding. Setelah selesai membersihkan diri, Mefelz berjalan ke dapur, tapi ia tak melihat Moend.

Mefelz pun duduk, saat ia membuka tudung sambal, ada sebuah note. Mungkin pesan yang di tinggal kan Moend

Hai Mefelz, selamat pagi

Aku pergi sebentar ke toko obat membeli beberapa obat, karena obat mu hampir habis. Aku tak akan lama kok, ingat untuk di dalam rumah saja. Jangan lupa sarapan. Okeh

Dari Moend

Mefelz tersenyum saat membacanya, ia pun meletakkan surat tersebutlah lalu ia pun sarapan, seperti yang di perintahkan Moend

Mefelz tersenyum saat membacanya, ia pun meletakkan surat tersebutlah lalu ia pun sarapan, seperti yang di perintahkan Moend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc qaqa (◍•ᴗ•◍)
Terimakasih sudah mau
mampir dan membaca cerita athu (♡'▽'♡)
Tunggu chapter selanjutnya qaqa (≡^∇^≡)

Saranghaeyo ♡ aishiteru

My Cloud {Ongoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang