Chapter 10

628 43 7
                                    

╔.★. .═══════════╗
Selamat membaca
╚═══════════. .★.╝


Hari sudah terang, tidak terlalu terang sih. Pukul menunjukkan 05:47, Moend sudah bangun. Ia pun berdiri, lalu mengecup kening Mefelz setelah itu berjalan keluar, lebih tepatnya ke kamar mandi di dapurnya

Setelah membersihkan diri, Moend melanjutkan kegiatannya dengan memasak. Ia membuat nasi goreng ayam lalu teh hangat dengan 7 porsi, setelah selesai ia menatanya di atas meja

"Oh, Moend sudah bangun aja" Seseorang datang dan duduk di kursi

"Rozen, kamu juga pagi gini udah rapi. Mau kemana" Tanya Moend

"Bisakah aku menitipkan mereka padamu, aku masih belum menemukan Kuyung dan aku ingin mencari Nelson dan Adhit" Ucap Rozen serius

"Kita bisa mencarinya bersama-sama kan, aku tidak papa Rozen, sungguh bertemu dengan Emon sudah mengobati ku, walaupun tidak sepenuhnya" Ucap Moend

"Aku punya hal lain yang ingin diurusin, jadi bisakah. Aku cuman pergi beberapa hari, aku ingin memastikan sesuatu" Jelas Rozen

"Baiklah, tapi makanlah dahulu" Ucap Moend

"Maaf merepot mu kedepannya" Ucap Rozen

"Tak masalah" Moend tersenyum

Rozen pun memakan nasi goreng tersebut, sedangkan Moend merapikan dapur. Setelah selesai, Rozen mengemasi barangnya. Ia mengelus kepala Emon dan uwik, lalu mengelus pipi Shan dan Shin, terakhir ia mengecup kening Mefelz

"Moend, tolong jaga Mefelz ya. Aku tau kalian sudah jadiankan" Moend yang mendengarkan menjadi salting

"Hahaha, sudah kuduga. Moend kuharap kau mengajarkan Mefelz mengendalikan kutukannya, aku tidak mau dia berakhir menjadi monster. Mefelz itu, seharusnya dilindungi bukan dimusnahkan. Kutukannya itulah yang membuat nya spesial" Jelas Rozen

"Tenang saja, aku akan berusaha mengajarnya. Aku tak akan biarkan dia jatuh di tangan Piu atau berubah menjadi monster" Ucap Moend dengan yakin

"Baiklah aku pergi dulu. Nightd ayo kita pergi" Moend mengerutkan dahinya

Seseorang pun keluar dari semak-semak dan berdiri di hadapan Rozen, Moend pun terkejut

"Tenang saja, aku tidak akan menyakiti kekasih mu" Ucap Nightd santai

"Si-siapa jugak yang mau melawan mu" Moend menjadi salting karena ucapan Nightd

"Kami pergi dulu" Rozen dan Nightd pun berjalan

"Jaga baik-baik pacar mu, jangan sampai aku merebutnya" Teriak Nightd

"Cih, sialan kau Nightd. Hati-hati kalian" Moend pun masuk kembali ke rumah, tapi

"Baa"

"Ya ampun, Shin kau ini. Sejak kapan" Moend kaget dan hampir mengeluarkan sihir nya, sedangkan Shin si pelaku hanya terkekeh

"Sejak aku merasakan kak Rozen mengelus pipi kami" Ucap Shan yang tiba-tiba datang dari belakang Shin

"Shan, kau ini. Jantung ku copot" Sekarang Shin yang kaget

"Hehehe, kemana kak Rozen dan Nightd pergi" Tanya Shan

"Mereka tak bilang kemana tujuan nya, tapi Rozen bilang memastikan sesuatu" Ucap Moend

"Ouh, eh bentar" Shan dan Moend diam

"Kalian sudah jadian, ya ampun kenapa gak bilang, kapan bikin keponakan untuk kami" Ucapan Shin membuat Moend merona, apalagi Shin meminta keponakan. Yang benar saja, Mefelz itu laki-laki mana bisa hamil, pikir Moend

"Mefelz di spesial, di termasuk dari 10/1000 laki-laki yang ada di dunia yang dimana memliki rahim" Jelas Shan

"Jadi kak Mefelz bisa menghasilkan keturunan" Shin berjalan sambil menarik kembarannya ke dapur meninggalkan Moend dengan keterkejutan nya

"Bisa hamil" Ucap Moend pelan

"Bisa hamil" Ucap Moend pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nelson, ayok" Rengek Adhit

"Iya bentar" Ucap Nelson

Adhit dan Nelson sedang berada di sungai, karena Adhit bilang ingin mandi sekalian bermain air untuk menghilangkan stress dan pegal nya

Nelson pun memasang tenda untuk nanti mereka bermalam. Bila mereka mampir, biasanya Nelson akan memasang tenda, karena Adhit tidak akan sebentar di tempat yang mereka hampiri

"Hay, kalian berjumpa lagi nih" Nelson dan Adhit terkejut dengan siapa yang memanggil mereka

"Nightd" Ucap Adhit

"Mau apa kau" Nelson sudah ingin mengeluarkan Tongkat nya

"Tenanglah kalian" Nelson dan Adhit terkejut lagi

"Lihat, mereka benci dengan ku Rozen" Ucap Nightd dengan nada sedih, Rozen hanya menggelengkan kepala nya. Sedangkan Nelson dan Adhit kebingungan

"Maaf kami telat"

"Corazon, Reza, Opang. Kenapa kalian lama kali"

"Karena semuanya sudah berkumpul, mari kita bahas rencananya"

"Karena semuanya sudah berkumpul, mari kita bahas rencananya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc qaqa (◍•ᴗ•◍)
Terimakasih sudah mau
mampir dan membaca cerita athu (♡´▽'♡)
Tunggu chapter selanjutnya qaqa (≡^∇^≡)

Saranghaeyo ♡ aishiteru

My Cloud {Ongoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang