Chapter 7

460 44 8
                                    

╔.★. .═══════════╗
Selamat membaca
╚═══════════. .★.╝


"Kalian" Nelson mengeluarkan tongkat sihirnya

"Tahan Nel" Adhit menahan Nelson

"Penghianat seperti mereka harus segera di bunuh dhit" Ucap Nelson menahan emosi nya

"Penghianat, kami tidak menghianati kalian kok" Ucap Nightd tersenyum miring

"Betul, kami hanya mengikuti Rozen. Apa kalian tidak tahu, kalau Rozen itu orang kepercayaannya Piu" Jelas Corazon

"Ngak mungkin, kalian mengada-ngada ya" Ucap Adhit tidak percaya

"Kami, tidak mengada-ngada. Iya kan, Mefelz" Ucap Reza

Mefelz yang di pegang oleh Opang, hanya terdiam menatap ke arah Reza dengan pandangan bencinya

"Felz, bilang kalau itu salah, iya kan" Ucap Adhit

"Mefelz bilang cepat" Ucap Moend menekankan ucapannya

"I-iya, Rozen orang kepercayaan Piu" Mefelz menutup matanya dan menundukkan kepalanya, ia tak mau melihat ekspresi temannya, apalagi Moend

"Lihat, selama ini kita di tipu oleh Rozen. Dia bilang akan membebaskan orang yang kita sayangi dari Piu, tapi kenyataan dia sendiri juga ikut terlibat. Dan kau Moend, kamu sudah di tipu oleh Rozen, ia tak menyelamatkan saudara mu, ia hanya memanfaatkan mu untuk melindungi monster ini" Ucap Nightd tersenyum miring melihat bagaimana ekspresi Moend yang nampak tertekan

"Akh"

Teriakan Mefelz membuat Moend tersadar, ia melihat Nightd yang menjambak rambut Mefelz dengan kuat kebelakang. Jujur rasa pusing akibat pingsan tadi belum hilang, di tambah dengan jambakan yang Nightd berikan, membuat pandangan Mefelz agak mengabur

"Lihat dirimu, harusnya kau itu dimusnahkan bukan dilindungi. Menyedihkan, kau ini benar-benar menyusahkan" Nightd semakin menguatkan jambakan nya, membuat Mefelz merintih lebih keras

Moend yang sudah dipuncak emosi, ia bersiap menyerang. Ia tau kekuatan Nightd di tambah Corazon, belum tentu ia akan menang. Tapi hal yang menyangkut Mefelz, ia ngak akan tinggal diam. Saat akan menyerang, tiba-tiba

BHOM

Sebuah sihir ledakan lainnya yang mengarah di tengah-tengah mereka, membuat Nightd dan yang lain lengah. Hal tersebut di manfaatkan oleh Nelson yang langsung mengambil Mefelz dari Opang

"Cih, sial kita gagal. Mundur semuanya" Nightd dan yang lain pun mundur

"Mefelz kamu gak papa kan" Moend memeluk Mefelz dengan erat, ia pun memberikan sebuah ramuan yang dibawanya dari tadi lalu meminumkan nya ke Mefelz

"Ngak papa kok, kenapa kalian masih menyelamatkan ku" Tanya Mefelz dengan suara yang lemah, Moend yakin Mefelz tidak baik-baik saja

"Kamu itu tanggungjawab yang diberikan Rozen dan kami tidak akan membiarkanmu begitu saja" Ucap Nelson

"Itu betul, kamu bukan monster. Kamu harapan kami" Ucap Adhit tulus

"Kalian tidak apa kan. Kak Mefelz-!!!" Seorang yang menggunakan jaket biru menghampiri mereka

"Shin"

"Bertahan lah" Shin segera mengeluarkan shir medisnya lalu mengarahkan nya ke kepala Mefelz

"Shin, ada apa" Seseorang menggunakan jaket merah segera belari kearah Moend dan yang lain

"Kita menemukan nya" Ucap Shin

"Shan"

"Kak Mefelz"

Shan dan Shin, merupakan adek kembar dari Mefelz, tapi mereka tidak saudara kandung. Shan memiliki sihir api dan Shin memiliki sihir medis

"Kalian siapanya Mefelz" Tanya Moend yang penasaran

"Jangan cemburu, tenang kami adek kembar nya kak Mefelz" Ucap Shan santai

"Si-siapa yang cemburu" Ucap Moend terbata-bata

"Maaf sebelumnya, sihir ledakan tadi. Aku mendengar suara teriakan, makanya aku segera melempar sihir ledakan ku. Dan aku tidak menyangka kalau kalian merupakan pasukan rahasia kak Rozen" Jelas Shan

"Apa kalian tau tentang Rozen" Tanya Nelson

"Kak Rozen, memang orang kepercayaan Piu. Tapi setelah adanya ramalan seseorang yang akan mengalahkan Piu. Rozen pun bertekad untuk memberontak secara diam-diam dengan membentuk pasukan rahasia. Sampai kak Rozen menyelamatkan kak Mefelz yang merupakan tumbal untuk membangkitkan kekuatan terbesar dan mengerikan. Itu mengapa saat kami ketahuan oleh Piu, kak Rozen meminta mu, Moend untuk mempercayakan Mefelz kepada mu. Berharap sihir pengendalian mu bisa membantu Mefelz untuk mengendalikan kutukannya" Jelas Shan

"Jadi, Rozen tidak berbohong pada kami kan" Tanya Adhit

"Tidak, kak Rozen juga berusaha menyelamatkan orang yang kalian sayangi dari tangan Piu" Ucap Shin

"Begitu, ah ya. Dhit waktu kita" Ucap Nelson

" Oh, iya. Kita harus pergi, kami masih menjalankan perintah Rozen" Ucap Adhit bersiap-siap

"Perintah apa itu" Tanya Shan

"Kami tidak bisa memberitahu nya" Ucap Nelson

"Iya, kami pergi dulu" Ucap Adhit

"Baiklah" Ucap Shan

"Hati-hati,ini beberapa potion" Ucap Shin

"Iya makasih" Ucap Nelson

Adhit berjalan dan membisikkan sesuatu ke telinga Moend dan Mefelz, tapi mereka berdua tidak saling dengar

"Mefelz, Moend menyukai mu"

"Moend, Mefelz menyukai mu"

"Kami pergi dulu, sampai jumpa lain waktu" Adhit dan Nelson segera pergi dari situ

Shan dan Shin melambaikan tangan mereka, Moend dan Mefelz wajah mereka udah merona membuat si kembar penasaran apa yang di bisikan Adhit kepada mereka berdua

"Mefelz"

"Kak Shan, kak Shin"

"Moend"

Tbc qaqa (◍•ᴗ•◍)Terimakasih sudah maumampir dan membaca cerita athu (♡´▽'♡)Tunggu chapter selanjutnya qaqa (≡^∇^≡)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc qaqa (◍•ᴗ•◍)
Terimakasih sudah mau
mampir dan membaca cerita athu (♡´▽'♡)
Tunggu chapter selanjutnya qaqa (≡^∇^≡)

Saranghaeyo ♡ aishiteru

My Cloud {Ongoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang