Setelah masuk kedalam mobil, Jiyong mati-matian tidak ingin duduk didepan. Ia ingin bersama Jihoon di kursi belakang dan membuat Soonyoung seolah-olah adalah seorang supir dari kedua anak tk.
"Hyung, mau makan siang bersama?" Tanya Jiyong penuh harap kalau Jihoon bisa ikut.
"Eoh? Tidak perlu."
"Appa, Jihoon hyung ikut makan ya? Kan biar bisa pendekatan."
"He?" Soonyoung mendelik canggung ketika Jiyong berkata seperti itu.
Pendekatan? Pendekatan apa maksudnya ini?
"Jangan berpikiran yang aneh-aneh, Appa. Pendekatan denganku maksudnya, nanti kan Jihoon hyung bakalan dekat sama aku, iya nggak?"
"Oh, begitu."
Soonyoung menggaruk tengkuknya canggung lalu kembali melihat sosok manis itu lewat kaca.
"Maaf, Jihoon."
"Hm? Untuk apa tuan?"
"Sudah kubilang jangan tuan."
"Oh iya, maaf."
"Maaf karena kau jadi mendengar pertengkaran kami tadi."
Jihoon beralih menatap Jiyong lalu mengusap rambutnya pelan. "Tidak apa, aku juga sudah sering melihat Jiyong diganggu anak-anak itu."
"Kau pernah bekerja di sekolah? Bagaimana kau tahu?"
"Tidak, aku hanya sering lewat disana dan berkeliling karena itu adalah sekolah yang dulu kuimpikan, saat melihat Jiyong aku ingin membantunya tapi melihat bagaimana Jiyong cuek dengan perilaku temannya, aku juga tak bisa terlalu ikut campur."
Soonyoung mengangguk mengerti. Mereka bertiga kemudian sampai pada sebuah restoran besar.
"K-kita makan disini?" Tanya Jihoon memberhentikan langkahnya.
"Iya hyung, kenapa?"
"Bukankah makanan disini mahal-mahal?"
"Iya sih, tapi tidak apa, teman appa pemilik restoran ini jadi kita bisa makan gratis!"
Jihoon tersenyum getir, bagaimana ia memasuki restoran bintang lima yang hanya didatangi para orang-orang besar dengan pakaian lusuh seperti ini? Dia hanya akan dianggap gembel.
"Hyung, ayo masuk."
Jihoon menggeleng sembari menggigit bibirnya. "Tidak usah, kalian masuklah aku akan makan ditempat lain."
Tangan Jihoon tertahan karena Soonyoung menahannya pergi, "jika kau merasa tidak enak, pakai ini."
Soonyoung memberikan setelan jas luarnya pada Jihoon, menyuruh pemuda itu membuka jaketnya dan digantikan dengan jas kebesaran itu.
"Tidak perlu merasa rendah Ji, tidak semua orang yang makan disini adalah orang berdompet tebal."
Jihoon sedikit ragu namun mengikuti Soonyoung, ia digandeng oleh Jiyong masuk kedalam restoran itu sampai ke sebuah ruang makan kecil yang disiapkan.
"Aku takut kau merasa tidak nyaman, jadi ku sewa saja ruangan, tidak masalah kan?"
"I-iya, maaf membuatmu repot."
Entah sudah berapa kali Soonyoung mendengar kata maaf hari ini, entah itu dia, Jiyong atau Jihoon. Soonyoung hanya ingin membuat Jihoon makan di tempat dimana suaminya sangat menyukai makanan ini.
"Ji, kau suka seafood?"
"Ne, suka."
"Baiklah, kalau begitu kalian berdua tunggulah disini biar aku yang memesan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL I WANT 《SH》
Fanfiction⚠SOONHOON AREA!! BxB content!! Yang nggak suka, nggak usah baca skip aja!! - "Kupikir mereka sama, ternyata tidak, mereka berbeda" Kwon Soonyoung merupakan seorang pebisnis yang sekarang tengah naik daun dan dikenal baik oleh masyarakat, mempunyai s...