ALL I WANT 《SH》

¤- All I Want.6 -¤

"Oee!!"

Soonyoung menghela napas lega setelah mendengar tangisan bayinya memenuhi seluruh ruangan operasi. Jihoon berhasil! Suaminya itu berhasil melahirkan anak pertama mereka kedunia.

Pria itu kemudian mengusap pelan surai hitam legam milik Jihoon dan berkata, "terimakasih, kau sudah bekerja keras."

Senyum simpul Jihoon berikan, sungguh, tenaganya seperti disedot habis sekarang. Bahkan membuka mata saja terasa sangat letih.

"Soon, aku ingin tidur."

"Tidurlah."

Selepas Jihoon beristirahat, Soonyoung keluar guna melihat anaknya yang mereka taruh didalam inkubator. Wajah imut dengan kulit memerah itu benar-benar membuat Soonyoung bersyukur karena dapat memilikinya.

"Jiyong, namamu Kwon Jiyong."

ALL I WANT

🌃

JIYONG -- mengepal tangan kuat ketika teman-teman kelasnya kembali mengganggu dirinya mengenai berita pagi yang sangat menghebohkan dunia perpolitikan.

"Wah, aku tidak percaya. Selain seorang lelaki ternyata juga seorang perusak rumah tangga ya, anak haram."

Ia berusaha menahannya, napasnya sudah memburu namun ia terus mencoba untuk tetap tenang. Ia tidak ingin lagi terlibat perkelahian walaupun dia korbannya.

"Kwon Jiyong?"

Jiyong otomatis mendongak dan matanya bertemu dengan seorang gadis yang entah darimana sudah ada di samping mejanya.

"Apa?"

"Bisa minta tolong?"

"Minta tolong apa? Aku sibuk."

Helaan napas kasar tedengar ia condongkan badannya kearah Jiyong, "mau nggak keluar dari kelas? Disini ribut."

Jiyong otomatis kembali melihat kearah perempuan tersebut dengan pandangan heran tapi memilih mengikutinya. Mereka menuju rooftop sekolah; tempat paling enak untuk menumpahkan segalanya.

"Kau baik?"

"Apa kau tidak punya mata? Lihat, aku baik-baik saja," Jawab Jiyong culas. Sungguh, apa maksud gadis ini sampai harus membawa Jiyong ke rooftop? Anak lelaki itu belum selesai mengerjakan tugasnya.

"Bukan, perasaanmu. Baik?"

Manik hitam kelam milik Jiyong menatap lekat anak gadis itu heran, tapi seperdetik kemudian Jiyong menunduk, tak tahu kenapa tapi rasanya hangat ketika mengetahui ada yang membelanya di sekolah.

Walaupun ia anak dari salah satu perusahaan terbesar di Korea juga merupakan anak berbakat, teman-teman sekolahnya itu tidak ingin berada dekat dengan Jiyong hanya karena ia lahir dari seorang lelaki istimewa.

Jiyoung juga tidak ingin terlalu ambil pusing, namun tak bisa dipungkiri jika ia merasa kesepian.

Manusia itu makhluk sosial kan? Mereka pasti membutuhkan orang lain yang bisa mereka andalkan.