1

41 2 0
                                    

Hai sobat....
author mau nanya nih, kalian tau cerita ini dari mana??? Makasih banget buat yang mau ngeluangin waktunya untuk baca hasil karyaku.

Udahlah kita mulai aja.......

Cekidot

*****

Hari ini cukup melelahkan. Cukup membuatku  frustasi. Begitu sampai rumah, aku langsung merebahkan diriku di sofa. Tiba - tiba hpku berdering. Akupun mengeluarkan benda tipis itu dari kantong celanaku.
Aku takjub dengan nama yang tertera di HPku. Alaya. Gadis pendiam yang menjadi teman baikku semasa SMA.

" Halo" sapaku memulai pembicaraan.

"Ya halo... Shireen apa kabar?" Tanya Alaya atau singkatnya Lia.

"Baik Lia...lo apa kabar?" Tanyaku balik. Setauku Lia bukan tipikal orang yang suka menanyakan kabar.

"Hikss....gue ga baik ren..." Lia terisak di seberang sana. Aku mengernyitkan keningku. Setauku... Lia bukan gadis yang cengeng.

"Lo..lo kenapa Lia??"tanyaku mulai khawatir.

"Gue gak bisa jelasin sekarang ren...gue mau minta tolong sama lo" ujar Lia.

"Tolong jemput gue sekarang di tempat bakso favorit kita dulu"

*****

Aku langsung menancapkan mobilku ke tempat yang dikatakan Lia tadi. Rasa lelahku berubah menjadi cemas.

Sesampai di depan warung bakso, aku mencari keberadaan Lia. Akupun melihat Lia sedang melamun di bangku pojok.

Akupun menghampirinya yang belum menyadari keberadaanku.

"Astaghfirullahaladzim Lia....lo kenapa???"tanyaku cemas sambil memandang mata Lia yang sudah sangat bengkak.

Tapi bukan hanya itu. Terlihat luka memar di pipi sebelah kananya. Terlihat seperti bekas tamparan. Apa yang terjadi dengan sahabatnya ini??

Lia memandangku. Ia pun menggenggam tanganku sambil terisak.

"Izinkan gue nginap di rumah lo ren, untuk beberapa hari, gue bisa jelasin ini semua nanti"

*****

Akhirnya aku dan Lia pun pulang ke apartemenku. Lia tak banyak bicara selama di perjalanan. Aku bisa memakluminya.

Tapi dalam benakku aku bertanya-tanya. Apa yang terjadi dengan Lia. Ia bahkan berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya seorang dokter spesialis. Ibunya sangat menyayanginya. Lalu??

Sesampai di apartemen, aku mengajak Lia menuju kamarku. Apartemenku tidak luas. Hanya memiliki satu kamar.

"Lo bisa istirahat dulu Lia. Besok kita bisa cerita" pintaku.

Lia mengangguk lemah. Sambil berjalan gontai ke arah cermin.

" Makasih banyak ren" ujar Lia sambil tetap asyik mengelus pipinya yang bengkak.

"Sans aja....yaudah kita tidur aja Lia"

*****

Aku mengerjapkan mataku berulang kali. Aku tidak menemukan sosok Lia di sampingku. Samar-samar, aku mencium aroma masakan dari dapur.

Akupun menghampiri Lia yang sedang memasak nasi goreng di dapur.

"Makan ren..." Ujar Lia sambil memberikanku sepiring nasi goreng yang baru saja ia masak.

Aku tertegun. Sudah lama aku tidak makan nasi goreng rumahan. Biasanya untuk sarapan aku membeli nasi goreng di depan apartemen.


Selama kami makan, kami tak bersuara sama sekali, kecuali dentingan garpu dan sendok.

"Gue akan ceritain semuanya dari nol....."



*Cuap-cuap author

Hai readers.....gimana ceritanya??sebenarnya ini pertama kalinya aku nulis di wattpad. Makasih banget buat yang baca. Gue butuh saran dan kritik nih dari readers.

Jangan lupa klik bintangnya ya sobat.


Jangan lupa kritik dan sarannya 😉

Terimakasih sebanyak banyaknya🙏🙏🙏🙏🙏

My Name Is AlayaWhere stories live. Discover now