Haiiii!!! welcome back to my story!!!
Pakabs?? semoga kita semua baik-baik aja. Terimakasih banget untuk yang baca cerita ini....Kritik & Saran???
Tersedia kolom comment
Tinggalkan jejak , klik bintang yahhh... gratis kok ga bayar.
Ga percaya??? Silahkan di coba:))))))))
Mari kita mulaiiiiii.......
*****
"Kepada seluruh anggota OSIS agar berkumpul di ruang OSIS sekarang juga"
Mendengar pengumuman itu, Lia memutar bola matanya malas. Ia ngantuk banget. Kemaren malam, ia begadang mengerjakan PR bahasa inggris.
"Lia kuy" ajak Yaya, sambil menarik lengan Lia.
Lia hanya bisa pasrah dan ikut dengan Yaya menuju ruang OSIS.
Untungnya bangku belakang masih kosong. Ia langsung menempati bangku paling ujung dengan Yaya.
Tanpa menunggu lama, acarapun dimulai.
Lia berusaha menahan kantuknya sedari tadi. Ia cukup bosan dengan omongan Sekretaris yang ternyata bernama Salsa itu ngoceh ga jelas.
"Lia, lo jangan cari masalah" bisik Yaya, yang sedari tadi melihat Lia tertidur.
Lia mendengus kesal. Sakit banget tau nahan kantuk, beneran. Kepala jadi sakit, mood makin buruk, dan lain-lain. Pengen banget rasanya Lia pindah ke kasur empuk, namun apa daya, di depannya hanya ada meja. fuhh... pernah ngerasain???
Ketua OSIS tampak menyudahi rapat. Lega banget beneran. Tapi...
"Kecuali kamu yang diujung" ujar ketua OSIS itu penuh penekanan.
"Tuh kan gue bilang apa" bisik Yaya sebelum beranjak dari bangkunya.
Akhirnya disinilah Lia. berdua di ruang OSIS dengan Ketos psikopat.
Lia berdiri di persis dihadapan Davin. Berulangkali Lia berusaha menelan ludahnya. susah.
""Kamu tau apa konsekuensinya kalau bermasalah sama saya???" tanya ketos itu, dingin.
Panik gak?panik gak???paniklah masa nggak!!
Lia bungkam. Rasanya ia pengen kabur aja dari ruangan itu.
"Mmm...gue kasih hukuman aja kali ya?" gumam kak Davin sambil mengangkat sebelah alisnya.
Ya Allah...demage nya dapet banget. Tapi kondisinya itu looh....
Lia masih tetap bungkam. Pengen ngomong takut salah. Pengen aja ngomong.
"Please kak lo gausah sok dingin, gak beku gue"
atau
"Sumpah kak lo ganteng kalo baek"
Tapi mentalku ga sekuat baja. Jadi diam lebih baik.
"Oke, hukumannya setiap kita ngadain rapat... lo harus bersihkan sisa-sisa rapat" titah Davin.
Oke ga susah kok. Kalo rapat paling yang berantakan, bangku ya kan. Iya bangku doang.
"Oke kak" jawab Lia, sigap.
Davin mengangguk pelan.
"Yaudah beresin" titah Davin.
Dengan santai Lia membereskan bangku-bangku tersebut. Ga capek kok cuma dikit. Kirain tuh Ketos bakal ngasih hukuman berat, kayak nyapu gurun sahara gitu, atau nangkap keong di palung Mariana.
YOU ARE READING
My Name Is Alaya
Teen FictionIni kisahku. Seorang wanita bodoh yang buta akan cinta. Seorang wanita bodoh yang bahkan tak bisa menjaga harga dirinya,seorang wanita yang.....ah sudahlah. Betapa bodohnya diri ini. Tuhan...aku tau kau tidak akan memberikan ku cobaan di atas batas...