26. Party ceunah

1.5K 237 5
                                    

Setelah Renjun dan Haechan puas berantem, mereka akhirnya makan martabak tumpuk tiga subsidi gratis dari Haechan.

Di sela-sela ngunyah, Mark keinget sesuatu, "Guys bentar, gue mau ambil sesuatu," pamitnya terus ngacir masuk.
Gak lama dia balik sambil bawa kardus ukuran agak kecil gitu.

"Are you guys ready for having party until dawn?" kata Mark sambil ngeluarin barang dari dalem kardus yang ternyata gelas wine.

"Party pake gelas?" tanya Renjun keheranan.

"Kita mau minum wine?!" seru Felix semangat.

Haechan sama Renjun langsung melotot.
"Heh! Gila lo!" pekik Haechan sambil nabok Felix.

Mark ketawa, "Iya, kita mau minum," ucapnya yang mengundang tatapan penasaran campur kaget semua yang ada di situ.

Mark pergi lagi ke belakang dan balik-balik bawa 3 botol gede minuman warna merah gelap gitu.

"Kita mau minum apple juice!" ujar Mark. Dia gak mungkin ngajak bocah baru gede gini minum-minum yang sesungguhnya.

"Anjir kirain bang!" Jaemin nabok Mark.

"Alhamdulillah sholat gue masih diterima," kata Haechan sambil ngelus dada.

"Halah sholat masih bolong-bolong aja sok banget," sinis Renjun, tapi kali ini Haechan cuma diemin Renjun, capek gelut.

Selanjutnya apple juicenya dituang di gelas masing-masing, ada cola juga.

"Cheers!" ucap mereka barengan biar kayak party beneran.

"Eh kita mau ngapain nih?" tanya Haechan yang udah bingung mau bawa acara malem ini kayak gimana.

"How about if we play truth or dare?" tanya Felix kemudian muter-muterin gelas biar kayak minum wine beneran.

"Boleh tuh!" sahut Shuhua.

"Okay, gue yang paling tua bakalan muter botolnya," kata Mark sambil naruh botol apple juice yang udah tinggal sedikit isinya.

Botol itu muter lumayan kenceng, mulai muter perlahan dan akhirnya berhenti di depan Renjun.

"Truth or dare?" tanya Mark.

"Truth!" jawab Renjun tanpa mikir panjang.

Semuanya mikir pertanyaan buat Renjun. Sampai akhirnya Haechan angkat tangan. "Gue yang tanya, apa yang gak lo suka dari Shuhua?"

Renjun natap Haechan seakan-akan bilang, "Anjir pertanyaan macam apa ini?"
Sedangkan Haechan senyum sambil naikin alisnya. Tujuan dia mau ngebuat pasangan yang baru resmi dua hari ini gonjang ganjing.

"Em... Apa ya? Jujur hampir semua di Shuhua tuh gue suka—"

"Huek!" Jaemin pura-pura mau muntah, ngebuat Renjun langsung melototin temennya itu. Gak sadar aja kalo Jaemin bucinnya lebih parah daripada Renjun.

"Lanjut-lanjut," celetuk Haechan sambil nepuk pundak Renjun biar gak ngegas.

"Yang gak gue suka dari Shuhua itu..." Renjun ngejeda omongan dia, matanya ngelirik ke Shuhua yang sama-sama lagi ngelihatin dia.

"Dia gak bisa lepas dari pikiran gue."

Sorakan langsung kedengeran riuh sehabis Renjun ngomong.

"Lo keseringan berduaan sama Haechan jadi alay gini ya Njun?" canda Jeno.

"Gue diem aja loh dari tadi?" Haechan berlagak yang paling terdzolimi.

"Udah-udah, lanjut," ujar Mark supaya gak terjadi keributan.

What Happened With The Jungs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang