PROLOG

389 90 280
                                    

Belajarlah dari singa. Ketika ia diam terlihat menyeramkan dan ketika ia bergerak sangat mematikan.

 Ketika ia diam terlihat menyeramkan dan ketika ia bergerak sangat mematikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PROLOG

“Menurut lo mereka bakalan datang?” tanya seorang laki-laki berpakaian SMA kepada teman-temannya.

“Pengecut kalau mereka enggak datang!”

“Kita tunggu aja dulu.” Seorang laki-laki berbandana hitam di kepala berujar tenang. “Pasukan kita gimana? Aman?”

“Aman, Bos. Anak cowok di SMA Berlian kan buanyak banget.”

Kehadiran sekelompok remaja SMA dari arah berlawanan mengalihkan pandangan para laki-laki itu. Mereka melangkah mendekati sang musuh yang sudah ditunggu-tunggu. Dari seragam keduanya, dapat diketahui bahwa dua kubu yang berselisih itu berbeda sekolah.

“Cuma kalian berlima aja anak SMA Berlian?” cibir salah seorang laki-laki dari kubu lain. Ia berdiri di barisan paling depan.

“Sebelum gue panggil pasukan gue, jangan lupa perjanjian kita! Enggak ada satu pun yang membawa dan menggunakan senjata karena gue enggak mau membahayakan teman-teman gue!” tegas sang laki-laki berbandana hitam di kepala.

“BILANG AJA LO PENGECUT!” teriak salah seorang laki-laki dari kubu lawan.

“MAKSUD LO APA BILANG KAYAK GITU? GARA BUKAN PENGECUT! JANGAN CARI MASALAH LO SAMA BOS GUE!”

“Oke, kita lakukan secara jantan sesuai kemampuan ilmu bela diri. Yang kalah harus berlutut sambil mengakui kekalahannya. Panggil pasukan lo!”

***

Bugh! Bugh! Bugh!

One by one dong lo kalau berani, masa gue diserang tiga,” ujar seorang laki-laki berseragam SMA Berlian. Laki-laki itu merasa kewalahan harus menghadapi tiga musuhnya sekaligus. Ini sih namanya pengeroyokan!

“Halah! Jangan banyak b*cot lo, Kribo. Hari ini kita pastikan Berlian kalah. Lo orang pertama yang bakal babak belur.”

“Ah, masa sih.” Laki-laki berambut kribo itu justru menggoyangkan pinggulnya, pertanda meledek. Meski di beberapa tubuhnya sudah tercipta lebam. Namun, hal itu tidak mengurunkan sifat humoris yang dimilikinya.

“Wah, nantangin nih si, Kribo. Kita habisin dia!”

“GARA AWAS! RAJA MAU NUSUK LO.” Tidak memedulikan dirinya, laki-laki berambut kribo tersebut malah memperingati sang ketua yang hampir dicurangi.

BUGH!

SRETT!

Dua suara bersahut bersamaan. Seseorang yang dipukul secara keroyok dan seseorang yang tersayat pisau.

Laki-laki bernama Gara itu menatap sekilas teman baik yang sudah memperingatinya. Berkat dia, Raja tidak berhasil menusuk perutnya, melainkan hanya melukai lengan kanannya.

“S*ALAN LO! LO UDAH INGKAR JANJI!” Gara murka di hadapan Raja. Hal itu membuat sang ketua dari SMA Paripurna meringsut mundur.

“KALAU LO UDAH INGKAR JANJI, GUE JUGA BAKAL INGKAR JANJI!” marah Gara sambil mengambil pisau milik Raja dan menyerang Raja begitu saja tanpa hati.

SRETT! SRETT!

“Arghh.”

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yuhuuuu apa kabar nih?

INI CERITA LAMA YANG DI-PUBLISH ULANG. SAYANG UDAH BAYAR MAHAL BUAT COVER KALAU TIDAK DI-PUBLISH WKWK.

CERITA ISENG-ISENG AJA, YA.

SEMOGA BISA MENJADI AWAL YANG BAIK. AAMIIN. AAMIIN. AAMIIN.

Seperti biasa, jangan lupa vote dan comment setelah membaca yaa.

SMA BERLIAN ATAU SMA PARIPURNA NIH???

Kritik dan masukan???

Lanjut???

Salam sayang,
Yola Junita

BIYAGARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang