Bag. 4

2.6K 385 184
                                    

maapin ya kalo ada typo ;(
   

   
Jeongwoo menggigiti kukunya, sejak acara jamuan penting itu selesai, Jeongwoo terus menerus berjalan mondar-mandir secara berulang-ulang. Doyoung dan Junghwan hanya bisa menepuk jidat melihat apa yang dilakukan Jeongwoo.

"Udah berapa lama dia bolak balik kayak setrika gitu?" tanya Doyoung.

Junghwan melirik jam di dinding. "Setengah jam"

Tidak ada yang mengerti kegelisahan yang tengah menimpa Jeongwoo. Tubuhnya bergetar dan keringat dingin yang turun dari pelipisnya. Jeongwoo benar-benar gelisah, dan jika sedang dalam keadaan seperti ini, anak itu mulai menggigiti kuku jarinya. Kebiasaan.

Pekerjaannya kini terancam, bagaimana jika CEO barunya itu memecatnya, bahkan mungkin saja lebih parah dari sekedar memecatnya? Jeongwoo tidak mau.

Jeongwoo bingung, emosyen, frustesyen dan gak tau harus apa.
  

  
Apa gue sujud dikaki dia? ih tapi gak sudi!

Oh, gue berlutut sambil mohon-mohon aja kali ya?

Atau gue peluk kakinya terus nangis sekenceng mungkin?

Apa perlu gue muntah paku?
 

  
Puk!
  

  
"Wo, lo kenapa sih? gue puyeng liatnya" ucap Junghwan yang baru saja menepuk bahu Jeongwoo.

Jeongwoo menatap Junghwan dengan wajah resahnya. "Wan, gue takut banget, pliss.."

"Lo takut kenapa?"

"Gueã…¡"
  

  
"Park Jeongwoo"
 

  
Jeongwoo menoleh saat suara berat milik seseorang memanggil nama lengkapnya. Ternyata itu adalah Asisten Yoshi yang berdiri di depan lift. Dan kini sedang berjalan ke arah Jeongwoo.

"I-iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya Jeongwoo mencoba untuk tetap tenang.

"Anda di perintahkan untuk menghadap Tuan Haruto di ruangannya sekarang"
  

  
Deg!
  

  
Mati gue!
  

  
Jeongwoo mau meninggoy aja kalo gini
  

   
"T-tapi.. ada apa?"

"Untuk lebih jelasnya, silahkan tanyakan langsung pada Tuan Haruto nantiã…¡" ucap Yoshi dan mempersilahkan Jeongwoo untuk masuk ke dalam lift.

"ã…¡saya akan mengantar anda" lanjutnya.
  

  
Glup!
  

  
Jeongwoo menelan salivanya kasar, dia melirik Junghwan dan Doyoung seklias, tapi dua temannya itu hanya diam dan tidak mengeluarkan suara. Terpaksa kaki Jeongwoo pun perlahan melangkah masuk ke dalam lift sesuai instruksi dari Yoshi.

Di sisi lain, Junghwan hanya bisa terdiam sembari menatap wajah tampan milik Yoshi dengan mulutnya yang terbuka lebar. Hatinya sedang dihujani ribuan bunga sakura di sertai ribuan kupu-kupu yang menggelitiki perutnya.

Fix, ini Tuan Yoshi bukan manusia, batin Junghwan.

Yoshi menyadari keanehan pada Junghwan. Lalu dengan inisiatitfnya Yoshi tersenyum dan bertanya pada Junghwan yang kini sudah tidak bisa mengontrol rasa kagumnya.

"Junghwan, kamu gapapa?" tanya Yoshi dengan senyum manisnya.
  

  
Plis, siapa pun tolong pegangin gue, gue mau pingsan!! batin Junghwan (lagi).
  

THE CEO [ HAJEONGWOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang