Bag. 10

2.1K 355 138
                                    









"Tuan Haruto, saya ingin membicarakan sesuatu"

Pagi ini Haruto sudah tiba di perusahaan bersama dengan Junkyu yang setia berada dibelakangnya. Tiba-tiba Asahi datang dengan beberapa berkas disertai raut wajah yang terlihat sangat serius.

Haruto mengangkat sebelah alisnya dan menatap Asahi beberapa detik.

"Ikut ke ruangan gue" ucap Haruto.

Asahi mengangguk dan membungkuk memberi hormat. Kemudian tatapannya bertabrakan dengan tatapan Junkyu. Asahi tidak menggubrisnya, ia segera berjalan menyusul atasannya yang telah pergi lebih dulu.

Junkyu menatap kepergian Asahi dengan tatapan curiga. Kemudian ia mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan menelfon seseorang.

"Hallo.."

"..dia mulai bergerak"
 

 
Tut.
 

 
Junkyu menutup panggilannya dan kembali berjalan menyusul Haruto dan Asahi.
  






























   
Duk
 

 
Haruto duduk dikursi kebesarannya. Melepas kancing jasnya dan menyilangkan kaki sembari menatap Asahi yang berdiri di hadapannya.
 

 
Sret
 

 
Asahi menyerahkan beberapa berkas pada Haruto. Itu adalah berkas berisi laporan laba dan rugi Boseokham Group selama tiga bulan terakhir yang sudah ia rekap.

Haruto menatap berkas itu dan Asahi secara bergantian. Sebenarnya ia sangat malas membaca isi berkas itu, jangankan membaca, melihatnya saja sudah membuatnya sakit kepala.

Tapi Haruto akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan perusahaan ini dengan baik dan memenuhi misi yang diberikan oleh Ayahnya. Ini semua Haruto lakukan agar perjodohan konyol itu bisa dibatalkan.

"Ini apa?" tanya Haruto.

"Itu adalah rekap laba dan rugi perusahaan selama tiga bulan terakhir. Saya harap anda membacanya dengan hati-hati"

Haruto mengambil berkas itu dan membacanya secara seksama. Dahinya berkerut dan tampak kebingungan. Ini lah akibat karena sering membolos kelas Matematika.

Berkas itu kembali diletakan diatas meja.

"Coba jelasin, gue gak ngerti" ucapnya.

Asahi mengangguk dan mulai menjelaskan isi berkas itu secara perlahan. Haruto pun mendengarnya dengan sangat hati-hati.

"Tuan, ada yang aneh pada laporan ini. Semakin kesini laba kita semakin menurun" ucap Asahi.

Haruto mengusap dagunya. Ia nampak berfikir tapi tidak tahu memikirkan apa.

"Lanjut"

"Baik" Asahi kembali melanjutkannya.

"Di lapangan, perusahaan kita selalu berada diurutan paling atas dalam pasar berlian. Tapi anehnya, alih-alih mendapat laba, kita justru mengalami kerugian yang signifikan dari hari ke hari"

Haruto mengernyit kemudian merebut berkas itu dari tangan Asahi. Sejenak ia terdiam sembari memperhatikan grafik laba perusahaan.

"Tuan, laporan keuangan yang ada di bank dan perusahaan juga tidak sesuai" lanjut Asahi.

Haruto semakin bingung. Ia jadi teringat ucapan Hanbin semalam. Sepertinya mulai Haruto mulai memahami liciknya permainan kotor dalam perusahaan ini.

THE CEO [ HAJEONGWOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang