Book ini aku bikin cuma belasan chapter aja
Awan mendung, angin kencang, kabut tebal disertai dengan hujan deras yang tak henti-hentinya sejak pagi hari tadi.
Gadis itu telah sampai di kantor sebelum hujan deras yang tiba-tiba datang. Ia diantar oleh Chanyeol karena pria itu juga ingin berangkat ke kantornya.
"Adel, kamu bisa cek ini?" ucap seseorang yang ternyata Jaehyun.
"ALLAHUAKBAR KAMCHAGIYA!" sontak gadis itu terkejut untuk yang kedua kalinya karena ulah Jaehyun.
Jaehyun tertawa seraya memberikan berkas yang ia bawa, "Ya ampun kayaknya kamu tuh gak pernah gak kaget ya?"
"Ya gimana gak kaget kalo Kak Jaehyun aja tiba-tiba dateng gitu? Udah kayak setan aja, huft," sungutnya.
"Mana ada setan ganteng kayak aku gini?"
Gadis itu mendecak, "Pede banget ya? Idih udah sana mending Kak Jaehyun kerja lagi! Jangan kagetin lagi!"
"Iya-iya. Kerjain tuh sampe selesai! Kalo gak kamu gak boleh pulang!" titahnya.
"DIH KAK JAEHYUN APA-APAAN KOK GITU?!"
Percuma saja gadis itu meneriaki Jaehyun. Laki-laki itu baru saja melangkah keluar dari ruangannya.
Di sisi lembut Jaehyun, tak heran ia juga memiliki sifat menyebalkan. Kadang, kalau sedang mengobrol membahas tentang saham atau apapun itu, ia selalu diam alias ngebug. Jadi, mau tidak mau harus ada yang menjelaskan ulang lagi.
Jung Jaehyun menyusahkan.
Sudah hampir tiga puluh menit lebih gadis itu menunggu kedatangan Renjun yang laki-laki itu sempat katakan bahwa ia akan menjemput kakak-nya, namun sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda kedatangannya.
"Ih itu si bocah bau bawang lama banget sampenya. Gue lumutan deh nih ah," gumam gadis itu.
"Siapa bocah bau bawang?"
Adel sontak menoleh dan mendapatkan Renjun tepat di sampingnya seraya menopang kedua tangannya di depan dada.
"Enak aja gue dibilang bau bawang," lanjutnya.
"Lagian lama banget sih lo! Ngapain dulu sih?"
Renjun terkekeh, "Biasa lah ada panggilan alam dulu jadi gak bisa ditunda."
Gadis itu hanya memasang wajah menjijikkannya. Pikirnya, apa perlu adik-nya itu memberitahu hal yang sangat tidak penting?
Ia memilih untuk jalan lebih dulu ke mobil berwarna hitam mengkilat di depan sana. Lain hal dengan Renjun yang bergumam sendiri.
"Punya kakak nyusahin banget," gumamnya, setelah itu melangkah menyusul untuk ke dalam mobil.
Di sinilah Jihoon, pemandangan malam dari balkon rumah menghadap lapangan golf yang hanya berjarak beberapa meter sudah terlihat jelas di depan mata ditemani dengan segelas teh hangat.
Saat ini pikirannya terus ke gadis itu. Bagaimana sifatnya yang sudah beberapa hari ini mengenalinya, sangat menyenangkan untuknya.
Besok, dimana hari kedua pihak membahas tanggal pernikahan di rumah pihak laki-laki. Ia sangat tidak sabar menantikan dimana ia mengucapkan janji suci.
Beberapa hari lalu, Jihoon dan keluarga sempat membahas bahwa ia tidak ingin berlama-lama melaksanakan pernikahan. Maka dari itu, ia meminta Adel dan keluarga untuk datang ke rumahnya esok hari.
Ting
Benda pipih yang terletak di meja tiba-tiba berbunyi. Nama yang saat ini ia rindukan pun muncul juga.
[Calon istri❤️]Kamu dimana?
19.43
Read.Di rumah, kenapa?
19.44
Read.Gak apa-apa, cuma tanya aja
Oh iya besok aku jadi ke rumah kamu?
19.44
Read.Jadi dong, emang kamu gak mau nikah sama saya?
19.44
Read.Mau
Eh gak gitu maksudnya
Apa sih Del kok gak jelas gini?
19.44
Read.Untung belum nikah ya, coba kalo udah
19.45
Read.Kalo udah emang kenapa?
19.45
Read.Siap-siap aja saya kurung di kamar
19.45
Read.Heh mau ngapain?
Gak usah ngadi-ngadi deh
Aku gak mau.
19.45
Read.Apa sih kamu yang gak jelas
Saya mau kurung kamu di kamar buat nonton film bareng
Makanya jangan kotor gitu pikirannya
19.46
Read.Ah tau ah aku mau makan dulu, bye
19.46
Read.Yaudah makan dulu biar gak sakit pas kita nikah
19.46
Read.Kamu juga makan!
19.46
Read.Setelah itu, terlihat jelas sebuah ukiran senyum di bibir tipisnya. Malam ini adalah saksi dimana ia saat ini sangat bahagia.
"Renjun! Liat handphone gue gak?" teriak gadis itu dari kamarnya, kemudian memutar knop pintu kamar adik-nya.
Si pemilik nama tidak menyahut. Setibanya di dalam kamar Renjun, ia tidak melihat Renjun di seluruh penjuru kamar.
Kemana perginya?
Sebuah benda berbentuk kotak terlihat di atas tempat tidur Renjun. Sejak tadi gadis itu mencari ternyata nyasar ke kamar adik-nya.
Ia membuka room chat dan ternyata Renjun mengirim pesan untuk Jaehyun?!
Oh sungguh si bocah bau bawang itu mengapa lancang sekali?
[Kak Jaehyun]Kak Jaehyun
21.22
Read.Kenapa, Del?
21.25
Read.Ini gw Renjun
21.25
Read.Lho, Renjun?
Ngapain lo pake handphone Adel?
Adelnya kemana?
21.25
Read.Ada, tadi abis chat sama Kak Jihoon langsung mandi
Kak, ketemuan di luar yuk?
Mau gak?
21.26
Read.Oh sama calon suaminya ya?
Sekarang? Lo dimarahin gak?
21.26
Read.Iya tuh asik banget, huft
Enggak kok
Ketemuan di cafe punch aja ya, Kak
21.26
Read.Oke, gue on the way ya
21.26
Read./stikermarkoke
21.26
Read."Mau ngapain Renjun ngajakin ketemuan Kak Jaehyun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Husband
Fanfic"Saya, Park Jihoon. . ." ". . . Calon suami kamu." [Semi-baku, 100% fiction]