p.r.o.p.m.t IV

134 16 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menyaksikan beberapa orang keluar masuk di rumah yang tidak seberapa besar ini bukanlah hal yang mengagetkan lagi bagi Tao. Dia sudah membiasakan diri selama 2 minggu sejak mereka muncul secara tiba-tiba dengan jas hitam dan beberapa mobil bercat senada yang berkilau terparkir di depan rumahnya. Tao membiarkan mereka melakukan kegiatan mereka, sementara dirinya melakukan hal lain yang sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari.

Terkadang Tao cukup penasaran dengan apa yang mereka lakukan, awalnya dia hanya berani memperhatikan mereka dari atas sofa ruang keluarga, mereka tampak selalu sibuk, bergantian muncul dengan wajah yang selalu serius, kemudian pergi setelah beberapa menit berada disana untuk bicara. Tao terkadang menyapa mereka, menanyakan kabar atau sekedar menawarkan segelas teh atau jus jika dirinya sedang menikmati salah satunya, meski mereka tidak pernah merespon, Tao tetap melakukan semua itu jika dirinya melihat mereka datang.

Meskipun orang-orang misterius itu berpenampilan menakutkan dan tidak ramah --Tao tidak begitu yakin tentang hal ini mengingat dirinya tidak pernah berinteraksi langsung dengan mereka-- , ia menemukan beberapa hal yang membuatnya tersenyum atau bahkan membuatnya harus menahan tawa.

Tao mengetahui nama seorang pria bernama Chanyeol, dia ingat betul saat hari-hari pertama pria itu sering datang untuk menjaga bos mereka yang kebetulan ada di rumah ini --di rumahnya. Chanyeol adalah satu-satunya pria berjas hitam yang pertama kali bicara padanya untuk mengatakan terima kasih telah merawat bos mereka. Jika dirinya tidak salah mengingat, Chanyeol hanya datang selama 5 hari berturut-turut lalu setelah itu ia tidak melihat pria itu lagi. Dan sebaliknya, semakin banyak pria berjas hitam datang silih berganti untuk membawakan beberapa hal atau bahkan membawa bahan makanan mentah untuknya atas perintah bos mereka.

Melihat kesetiaan mereka terhadap sang bos membuat Tao bertanya-tanya, hal apa saja yang sudah mereka lakukan untuknya.

"Senyummu membuatku tidak nyaman" pria berjas yang baru saja memasuki ruang keluarga menghentikan langkahnya dengan kernyitan di dahi dan tatapan menilai.

Senyum di bibir Tao memang sedikit aneh dengan posisi dagu menempel pada tepian sandaran sofa dan tubuh menghadap ke belakang, sejak tadi ia hanya memperhatikan orang-orang berjas hitam yang mondar-mandir memasuki rumahnya. Tidak menyadari jika salah satu diantara mereka mendatanginya dan hal itu membuatnya malu karena bersikap aneh.

Tao menggaruk belakang telinganya. "Ada yang bisa kubantu? Apa kau membutuhkan sesuatu?"

Tatapan pria itu kembali normal, meski tidak bisa dibilang sebagai tatapan bersahabat, tapi Tao tahu jika pria itu maupun pria berjas lainnya di rumah itu tidak berniat buruk padanya. Ia hanya mengetahuinya begitu saja.

"Bos Wu memanggilmu ke atas"

Kini Tao yang menatap bingung. "Kenapa dia memanggilku?"

"Kau akan tahu jika kau naik"

p. r. o. m. p. tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang