Bab II, Meets To Mission

1 2 0
                                    

"Loh loh, kok lapak kami dikasih ke orang ini pak. Kan kami udah nyewa tempatnya duluan." Gadis yang memiliki paras cantik dan tinggi semampai itu bertanya, lapak yang telah disewanya telah dihuni orang lain. Melanggar kesepakatan beberapa hari lalu.

"Lah loe masih masih bayar setengah, mending yang jelas-jelas aja lah. Mimpirr!!" Pria yang berusia paruh baya mendorong gadis itu tanpa peduli nasib gadis tersebut yang jatuh   ke tanah basah karena hujan beberapa hari ini.

"Ahhh shit!!, Mati saja kalian!" Umpat gadis yang menjadi korban kekasaran tadi.

"Kau harus berhenti mengumpat, Nona." Tinggi, memiliki lesung pipit disebelah kiri membuat wajahnya sangat manis, tatapan yang lembut membuat siapapun pasti akan luluh dibuatnya. Ia berdiri sambil mengulurkan tangannya, tanpa lelah menunggu uluran tangan gadis itu. Tapi siapa sangka, gadis itu malah berdiri sendiri tanpa memperdulikan lelaki itu. Gadis yang sombong!

"Gracia,"

"Sama-sama,"

Gadis itu tertawa kecil,"Gracia, bukan Gracias."

Lelaki itu menautkan alisnya, ayolah siapapun pasti akan bingung. "Maaf, maksudnya?"

"Kau sangat lucu, man. Namaku Gracia tuan muda."

Dekik pria itu terlihat sangat menawan saat tersenyum, tak lama kemudian membentuk huruf O di mulutnya. Konyol, dengan ekspresi seperti itu, pria yang masih belum kita ketahui namanya, membuat ekspresi layaknya seorang pelawak berwajah tampan.

"Aku bintang. Nama yang sangat klasik menurut ku."

Cia, sapaan ringan Gracia mengangguk. "Kau pembeli apa penjual?"

"Penjual. Butuh lapak, kebetulan disebelahku masih ada yang kosong. Kau menginginkannya?" Tawar Bintang. Kebetulan lapak disebelahnya kosong karna penjualnya meninggalkan lapak tersebut.

Cia langsung tersenyum saat mendengarnya, ya seperti kesialannya membawa keberuntungan.

"Benarkah. Kau bisa membantuku, aku akan bilang keadikku dulu. Kalau tidak dia akan nyasar,"

"Dimana mobilmu?" Bintang celingukan mencari Cia yang menghilang dari pandangannya. Cia tadi manusiakan?

"Ah maaf, aku tadi memberi tahu adikku dulu." Gracia mencul secara tiba-tiba dengan nafas memburu.

"Kau dulu atlet lari," Bintang takjub sekaligus kaget gadis ini sungguh tiba tiba. "Halo, aku bintang." Sapa Bintang pada gadis yang ada disebelah Gracia.

"Kaiwara,"

"Kaira, namanya kaira. Kai tunarungu, tapi dia pembuat kue terenak disini. Aku tak bohong, kau harus memborong semuanya nanti. Aku akan memberikanmu diskon karena telah membantu kami." Gracia yang tau kebingungan Bintang langsung menjelaskan permasalahannya.

"Dia sangat cantik," kalimat itu keluar begitu saja tanpa Bintang sadari. Wajah kecil dan imut, ayolah siapapun pasti suka dengan gadis ini.  "Lapaknya ada disebelah toko makanan khas Turki, aku akan menemui pak tua dulu."

"Nama tokomu?" Gracia berteriak agar suaranya terdengar.

"NEGLIGIBLE!"  Balas Bintang tak kalah berteriak juga. Dibisingnya Bazaar yang sudah mulai ramai orang.

.

.

.

"Ya halo, aku menemukannya."

"Iya baik. Saya akan melaksanakan,"

Tuttuttu




















.






Enjoy your flight ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lalu, Setelah Itu Apa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang