[welcome to wookiebookie]
Ini bukan cerita seseorang mengejar cinta melainkan mengejar mimpi, Mimpi dari seorang Korean-American, Sica Lee.
Sica Lee seorang remaja yang berani mencoba sesuatu yang baru. Sica pun berbeda dari remaja yang lain, dimana...
"Hey, jangan dekatiadikku, kau ingin menculikadikku ya? dengan umpanpermen? itu tidak akan mempan paman, karena dia sudah terdidik oleh ku dan orang tuaku." itulah Sica dia sangat sayang kepada adiknya.
"Itu paman Johnny temen Ayah, Kak." Ujar Leah
"Oh, benarkah?" Sica pun terkejut.
•
"Tidak apa-apa, hanya ingin memastikankalianberduaaman, karena orang tuakalian sedang keluar kota untuk beberapa hari." jelas Johnny.
"Kita baik-baik saja Paman, kalau begitu aku dan Leah ingin bersiap-siap untuk pergi ke Sekolah ya Paman."
"Baiklah, silakan."
"Mm—m Paman, tapi Ayah sama Ibuku pergi ke Kota mana?" tanya Sica yang masih penasaran.
"New Jersey."
•
"Sica Anyeong." sapa Tiffany.
"Anyeong." jawab Sica.
•
"Lihat lah siapa yang datang..."
。◕‿◕。
Sica dan Tiffany menyusuri lorong di Sekolah nya, yang bisa di bilang cukup besar, karena mereka di Sekolah kan di Sekolah International di California.
Setiap Sica dan Tiffany masuk kelas, dari luar sudah terdengar suara bising di Kelas.
Sica tidak tahu kenapa harus seberisik itu sampai terdengar keluar kelas, padahal Sica sekolah di Sekolah International California bahkan kelas yang di pakai Sica untuk belajar adalah Kelas Unggulan.
Bagaimana pun Sica dan Tiffany masuk ke Kelas...
Satu langkah kaki Sica membuat jejak di Kelas...
"Lihat lah, Nyonya Muda Lee sudah datang." Ucap Bryan sang biang kerok di Kelas, atau bahkan di Sekolah.
Sica hanya membalas dengan tatapan sinis, karena Sica tidak ingin ada adu mulut di Kelas.
"Hei, tumben diam saja, Nyonya?" Ucap Bryan yang mendekat kan wajah nya ke muka Sica.
Sica hanya berdiri ditempat sambil memejamkan matanya, karena Bryan teralu dekat dengan nya.
"Hei, menjauh lah." Tiffany memdorong jauh Bryan dari Sica, sampai Bryan jatuh tersungkur.
Melihat Bryan jatuh menyium lantai membuat seisi kelas heboh, karena Tiffany bisa dibilang murid cukup baru di Kelas nya.
"Oh, lihat lah gadis ini, sudah berani kau!?" Bryan melayang kan tangan nya ke arah Tiffany.
'Greb . . .
Dengan cepat tangan Bryan di tahan oleh Sica sebelum mengenai Tiffany.
"Cukup Bryan, apa yang kau ingin kan?" tanya Sica.
"Apakah aku harus bilang aku ingin semua uang mu?" Bryan mengeluarkan Smirk nya.
"Cih, murahan sekali kau jadi Pria." Sica membalas dengan Smirk lagi.
"Pantas saja, tidak ada yang memilih kau di pemilihan ketua kelas. Tidak ada seorang pemimpin yang murahan, kecuali kau Bryan." Sica membanting tangan Bryan dengan kencang.
Bryan terdiam setelah mendengar penjelasan Sica.
Dan Sica meninggalkan nya dan duduk di bangku nya.
。◕‿◕。
"Sica apa kau tidak apa?" bisik Tiffany karena sudah Guru yang masuk kelas mereka.
"Aku tidak apa Fany." Saut Sica.
"Baiklah."
Karena Tiffany tidak fokus apa yang sedang di jelaskan oleh gurunya sampai dia Lupa bahwa sekarang bagian dia untuk menjawab pertanyaan bergiliran ini.
"Tiffany, apa Jawaban mu?" Tanya Mrs. Wanda yang membuat Tiffany panik.
"Ehm-m, Fly." jawab Tiffany spontan.
"Tiffany, since when did the ostrich fly?"
"Oh sorry, I'm very very sorry, Mrs."
"It's okay." jawab Mrs. Wanda yang membuat Tiffany lega.
。◕‿◕。
끝 . . .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.