4

4.7K 698 54
                                    

Vely menolak menikah dengan Sean, apalagi setelah dia mendapatkan perkataan sinis dari Lena. Namun, Wirawan mengancam membuat Vely tak punya pilihan lagi. Wirawan juga bilang, jika masih ingin bekerja, setelah jadi istri Sean pun Vely tetap bisa bekerja.

Sean sempat menolak juga, walau penolakannya tak setegas Vely. Setelah melihat Vely, dia berpikir berulang kali. Lumayanlah, gak rugi-rugi amat. Namun ya begitu, penolakannya pun tak dianggap oleh Wirawan.

Ayu menjadi salah satu orang yang mendukung pernikahan Sean dan Vely. Ayu masih punya orang tua, namun dia disayangi oleh Wirawan sebagaimana anak kandung. Mungkin, karena Wirawan hanya punya satu anak laki-laki saja. Maka Ayu dia perlakukan seperti anak sendiri. Walau begitu, Sean dan Ayu jarang akur. Ada saja perdebatan di antara mereka yang membuat mereka sering bertengkar.

Karena Lena tak mau turun tangan untuk membantu persiapan pernikahan, maka segala urusannya diserahkan Wirawan pada Ayu. Ayu tak keberatan, membantu pamannya dengan senang hati. Dia menyayangi pamannya, seperti ayah sendiri. Sudah banyak kebaikan Wirawan yang Ayu dapatkan dan rasakan.

Berkali-kali sebelum hari pernikahan, Lena mendatangi Vely. Melabrak Vely sampai mengancam wanita itu. Bahkan, menuding Vely ingin mendekati suami dan anaknya secara bersamaan.

Vely berusaha bicara baik-baik, tapi Lena tak mendengarkan. Menganggap Vely sebagai hama yang akan merusak keluarganya.

"Jika Ibu berkenan untuk mengerti, silahkan tanyakan pada suami dan anak Ibu sendiri. Karena saya pun tak menginginkan pernikahan ini. Namun saya tak punya kekuasaan untuk menolak," ucap Vely kala Lena kembali datang ke kosannya.

Vely pun selalu bercerita pada Ayu tentang Lena. Dan Ayu hanya bisa menyemangati saja. Dia tahu kalau perangai tantenya yang satu itu sejak dulu memang kurang baik.

Jika Lena tak setuju karena Vely bukan anak orang kaya dan tak jelas asal-usulnya, maka sebenarnya mudah untuk dibalikkan. Karena dulu, Wirawan melamar Lena saat Lena hanya seorang anak yatim piatu yang bekerja sampingan sebagai pelayan restoran. Tapi ya gitu. Lena itu keras kepala dan lupa asal-usulnya sendiri.

***

Vely duduk melamun masih dengan tatapan tak percaya kalau dia sudah menikah hari ini. Kini Vely duduk di atas kursi pelaminan, dengan Sean di sampingnya yang sibuk memainkan ponsel. Vely diam duduk dengan tubuh kaku dan senyuman kecil.

"Kau harus berakting lebih baik lagi. Jangan seperti robot," komentar Sean saat melihat Vely yang tak berkedip, duduk kaku dan senyuman kecil seperti boneka.

Vely tak menjawab dan tetap diam. Resepsi pernikahan ini diadakan begitu meriah, sesuai keinginan Wirawan. Wajah tua itu terlihat sangat bahagia melihat putra semata wayangnya duduk bersanding di pelaminan. Ini lah yang Wirawan inginkan sejak lama.

Tamu undangan, semua adalah rekan kerja dan kolega Wirawan. Ada juga teman-teman sosialita Lena. Tak lupa, teman-teman Sean pun turut hadir merayakan lepasnya status lajang Sean yang berubah jadi suami sekarang.

"Vely, kamu lapar? Atau mungkin haus? Biar aku bawakan ke sini." Ayu datang menghampiri Vely yang jelas tak baik-baik saja. Pikirannya bercabang, masih tak percaya kalau dia sekarang jadi menantu seorang pengusaha kaya.

"Tidak. Terima kasih," jawab Vely. Ayu tersenyum mendengarnya. Sedikit kasihan pada Vely yang seperti tertekan.

"Semua kolega dan rekan kerja diundang?" Sean bertanya pada Ayu yang masih berdiri di hadapannya dan Vely.

"Iya. Hanya Pak Hendra dan Bu Ratih saja yang tidak. Ibumu melarangku mengundang mereka," jawab Ayu. Sean diam dengan dahi berkerut. Ah, dia ingat dua orang itu. Dulu, setahu Sean, Bu Ratih merupakan sahabat dekat ibunya. Namun tak tahu kenapa hubungan mereka tiba-tiba renggang dan ibunya begitu membenci Bu Ratih.

"Vely, setelah ini kamu akan tinggal di apartemen Sean, tidak di kosanmu lagi. Semoga kamu bisa beradaptasi dengan cepat dan nyaman tinggal di sana," ucap Ayu. Vely menatap wanita tersebut dan mengangguk pelan. Ah, kini hidupnya berubah drastis. Tak sesuai keinginan dan rencananya.

Dari atas pelaminan, Vely melihat Lena yang terus menatapnya penuh kebencian. Bukan hanya Vely, Sean pun juga melihatnya. Namun Sean juga tak bisa berbuat apa-apa. Yang menginginkan ini semua adalah ayahnya sendiri. Dan seperti kata Ayu, sekali-kali menyenangkan ayahnya bukanlah sebuah kesalahan. Apalagi Sean sadar, selama ini Wirawan tak pernah menuntut apapun padanya.

"Tundukan pandanganmu. Jangan tatap mata ibuku," ucap Sean saat tahu Vely menatap ibunya. Vely langsung mengalihkan pandangan. Mendengus pelan merasa kesal. Dia jadi korban di sini. Ah, beginilah nasibnya yang tak punya apa-apa. Kalah dengan orang yang mempunyai uang dan kekuasaan. Dia tak akan bisa mengalahkan mereka semua.

***

Setelah acara resepsi selesai, Vely langsung di bawa oleh Sean ke apartemennya. Tentu dia dan Vely akan tinggal disana. Tak mungkin Sean mengajak Vely tinggal di rumah orang tuanya. Yang ada nanti Lena tak akan berhenti mengoceh.

"Kamu tak usah bawa baju atau barang-barang apapun dari kosanmu. Semuanya sudah ada di apartemen ini," ucap Sean. Vely hanya diam mendengarnya.

"Di apartemen ini ada dua kamar. Kamu boleh menempati kamar utama yang ada di sebelah kanan. Anggap saja ini rumahmu sendiri. Karena aku akan jarang ada di sini kecuali untuk istirahat." Vely mengangguk pelan. Baru kali ini mendengarkan Sean bicara panjang barusan. Vely pun langsung masuk ke dalam kamar yang ditunjuk oleh Sean. Berdecak kagum saat masuk ke dalam kamar yang akan di tempati olehnya. Kamar itu dua kali lipat lebih luas dari kamar kosnya. Ditambah dengan furnitur yang bagus dan elegan. Ranjang berukuran king size, hanya untuknya sendiri.

Vely lalu berjalan mendekati lemari besar yang ada di sana. Membukanya, dan terkejut melihat isinya yang begitu lengkap. Pakaian wanita mulai dari atasan, celana, rok, hingga gaun semuanya ada. Bahkan, ada lingerie juga.

Vely mengernyit melihat pakaian seksi tersebut. Siapa sebenarnya yang menyiapkan ini semua? Kenapa harus ada pakaian seperti itu juga? Gak berguna sekali.

Setelah puas melihat isi lemari, Vely pun menyusuri yang lainnya. Semuanya sangat mewah. Berbeda sekali dengan isi kosannya yang serba sederhana dan tak selengkap di sini.

Vely kemudian duduk di pinggir ranjang. Merasakan empuknya kasur yang akan dia tempati malam ini. Belum lagi sprei yang sangat halus. Pasti akan sangat nyaman tidur di sana. Vely tersenyum karenanya. Ini semua menakjubkan. Diminta menjadi menantu oleh Wirawan tak terlalu buruk.

Saat Vely akan ke kamar mandi, dia mendengar suara orang sedang mengobrol dari luar kamarnya. Karena penasaran, Vely pun mendekati pintu dan menguping.

"Kenapa kamu membawanya ke sini? Mau-maunya kamu tinggal satu atap dengannya?"

"Ma, aku capek. Ini juga keinginan Papa. Mama tahu sendiri aku tak akan bisa menolak keinginan Papa."

"Ya ini salahmu juga! Kenapa kamu putus dengan semua wanita yang mama kenalkan? Jadinya kamu harus menikah dengan perempuan tak jelas itu!"

"Cukup, Ma. Mama marah-marah terus pun tak akan mengubah yang sudah terjadi. Yang penting bagiku adalah papa bahagia."

"Ya tapi mama tak setuju! Mama malu punya mantu sepertinya! Apa kata teman-teman mama nanti?!"

"Ma, cukup. Sebaiknya mama pulang dan istirahat. Dan aku minta jangan terus protes pada papa."

Vely hanya diam di balik pintu mendengarkan obrolan Sean dan Lena. Sakit hati tentu Vely rasakan karena caci maki Lena dan juga hinaan Lena. Lena bahkan menudingnya sebagai simpanan Wirawan hingga mau menikah dengan Sean agar mereka lebih leluasa berinteraksi.

Gila sekali pemikiran ibunya Sean. Vely memang bukan anak orang kaya. Dia bahkan tak tahu siapa orang tuanya. Tapi dia tak semurahan itu hingga mau jadi simpanan suami orang.

Vely menghembuskan nafas pelan. Wirawan dan Ayu tak akan jadi masalah baginya. Begitu pula Sean, karena pria itu acuh tak acuh padanya. Hanya Lena yang akan terus merecoki hidupnya. Dan Vely hanya berharap semoga dia bisa tahan terhadap Lena.

_______________________________________

Hai hai...
Update pertama di pagi hari. Semoga kalian suka. Jangan lupa tinggalkan jejak🥰

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang