❝=⌕ [date 003] ♯,,

678 152 32
                                    

beberapa hari sudah berlalu. lelaki cantik itu masih datang ke kafe yang sama. memesan frappe yang sama. dan tetap tidak bicara apapun kecuali sebatas ucapan terima kasih.

sepanjang waktu, jaemin gemas ingin ngobrol lebih banyak atau sekedar mengetahui namanya saja. tetapi jaemin tak mau membuat lelaki itu tersinggung atau malah membuatnya tidak nyaman.

lonceng kafe berdering menandakan masuknya seorang pelanggan sementara jaemin masih asyik di dunia nya sendiri. memikirkan bagaimana cara untuk mengenal pemuda itu tanpa harus membuat semuanya semakin buruk.

"uhm... p-permisi?"

jaemin disentak kembali ke dunia nyata mendengar suara malu malu yang berbicara di depan counter kasir. jaemin mengerjap-ngerjapkan mata sebentar berusaha beradaptasi.

"ah, maaf! aku sedikit melamun. frappe seperti biasanya?" jaemin berbicara cepat dan meminta maaf. pemuda itu hanya mengangguk sedikit lalu kembali memainkan jemari seperti kebiasaannya.

jaemin membuatkan frappe sembari memerhatikan pemuda itu yang menunggu anteng di depan meja kasir. ia menggunakan outfit yang hampir sama setiap harinya. kalau tidak jas almamater ya hoodie atau sweater oversized. kali ini tubuhnya dibalut hoodie berwarna biru pastel.

jaemin baru menyadari rambut pirang pemuda itu terlihat semakin panjang. rambut yang entah kenapa selalu terlihat halus dan lembut membuat jaemin ingin membelainya. 

lelaki pirang mengeluarkan uangnya dan meletakkan di atas meja setelah jaemin selesai membuat latte. jaemin tahu si rambut pirang akan pergi segera setelah ia membayar, tetapi jaemin sungguh akan mati penasaran kalau tidak mengajaknya mengobrol.

"hei..." jaemin memanggil lelaki yang sudah berada di pintu.

perlahan pemuda itu berbalik dan melirik ke arah jaemin. sesaat ia langsung mengalihkan pandangan ke arah lain terlalu takut untuk membuat kontak mata dengan sang barista.

"boleh aku tahu namamu? maksudku, kamu sudah kesini setiap hari. akan sangat baik kalau kita saling mengenal" jaemin berkata dengan selembut mungkin agar tak membuat pemuda itu semakin takut.

pemuda berhoodie terkesiap sejenak. ia membeku untuk sementara waktu menciptakan keheningan yang tidak enak. dia hanya diam menunduk beberapa saat.

"ahaha! kau nggak nyaman ya? maaf, aku nggak maksa." kata jaemin akhirnya hampir menyerah. ada jeda beberapa saat sebelum pemuda itu mengangkat kepalanya.

"felix. namaku felix." pemuda pirang menjawab hampir tak terdengar. syukurlah jaemin cukup peka untuk menangkapnya. ia segera pergi dengan cepat meninggalkan lonceng pintu yang berdering memecah kesunyian malam.

"felix ya.. aku menyukainya." jaemin menggumamkan nama itu kembali dengan tenang. ia tersenyum, senang karena berhasil membuat kemajuan meski hanya satu langkah.

© FRAPPE, 120421

serius, gw pengen bikin hyunjae x felix AU  :"

❪ 恋 ❫ FRAPPE • jaemlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang