jaemin sedang membaca novel ketika mendengar lonceng cafe berbunyi lagi. itu adalah beberapa hari setelah felix membawa adik kecilnya, mingrui.
jaemin berhenti membaca untuk menemukan pelanggan favoritnya, felix.
"hai felix! apa ka—ohh ASTAGA!" jaemin membulatkan matanya.
felix nampak kebingungan karena reaksi jaemin. ia segera menyadarinya dan menggumamkan umpatan kecil. felix menarik lengan sweater yang tadi dilipat, tanpa sadar memperlihatkan bekas luka di area sikunya.
jaemin cepat merespons. ia mengitari meja bar untuk melihat felix lebih dekat. menahan lelaki pirang untuk menyembunyikan bekas lukanya. jaemin menatap felix dengan raut kekhawatiran yang sangat kentara.
"felix, apa yang terjadi? kau baik baik saja?" tanya jaemin dengan cemas.
felix balik menatap jaemin namun tak sanggup karena barista itu berdiri tepat di depan felix sambil menatap matanya dalam dalam.
"aku..." felix menggantung kalimat, ragu untuk menjawab. ia mendengus kesal, "...baik baik saja."
"fel, kau terluka! bolehkah aku membantumu, kumohon?" jaemin meraih kedua tangan felix dan menggenggamnya untuk mendapat kepercayaan dari pemuda itu.
tangan itu kecil dan hangat, seperti yang jaemin bayangkan selama ini. hanya saja tangan itu terasa bergetar ketakutan. jaemin menggenggamnya semakin erat.
felix diam tidak mengatakan apapun lalu mengangguk setuju. ia biarkan jaemin membawanya ke salah satu meja dekat ruang belakang. jaemin pergi sebentar untuk segera kembali berjongkok di depan felix membawakan kotak P3K.
"kau kenapa? kenapa bisa terluka seperti ini?" jaemin bertanya sambil mengusap luka memar itu dengan tisu antiseptik.
felix mendesis keras karena rasa perih yang menyerangnya. ia pejamkan mata kesakitan membuat jaemin segera menarik tisunya.
"maaf ya.. ini akan sedikit sakit" jaemin berkata lembut lalu felix mengangguk sebagai jawaban. ia gigit bibirnya menahan rasa sakit saat jaemin mulai menuangkan cairan alkohol di daerah luka felix.
jaemin membersihkan dan membenahi luka di lengan felix. keduanya diam, jaemin sebenarnya masih menunggu felix untuk menjawab pertanyaan dia. tetapi felix nampaknya masih belum mau untuk buka suara.
"tidak apa apa kalau kamu nggak nyaman untuk cerita. tapi aku harap kamu tau aku akan selalu ada disini kalau kamu punya masalah, ya?" jaemin menjelaskan dengan pelan mengusap kedua tangan felix.
jaemin menunggu beberapa saat masih membelai punggung tangan felix. ketika ia hendak menarik tangannya, felix segera menarik jaemin kembali. felix ganti menggenggam tangan jaemin dengan gugup.
"aku akan cerita..." kata felix menghela napas kecil.
jaemin mengucap syukur dalam hati. ia kembali berlutut di depan felix. jaemin mengangguk menyiapkan telinga lebar lebar.
felix mengambil napas dalam dalam.
© FRAPPE, 150421
digantungin enak ngga? hahaa kabur ah~
![](https://img.wattpad.com/cover/264923557-288-k633241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 恋 ❫ FRAPPE • jaemlix ✔
Fiksi Penggemar🎠 ꒰ jaemin x felix ꒱ ━━━ ❝ selamat datang! mau pesan apa? ❞ ❝ tolong secangkir frappe dan pelukanmu. ❞ ••• [ desc.] jaemin sangat ingin berteman dengan pelanggan tetap yang sangat tertutup ini. benar saja, dia punya senyum terindah yang pernah jaem...