Di hari yang cerah dan panas, suara kicauan burung mengisi cakrawala.Di ruang kelas lantai dua sekolah menengah Xu RI (matahari terbit).
Chen Ming Xu berdiri di depan kelas dan mengajar tentang set kotak. Pakainnya basah karena keringat.
Udara seperti menuangkan air mendidih. Kipas di langit-langit menciptakan suara berdengung. Itu menciptakan suara besar dan udara terasa sangat panas.
Para siswa merasa mengantuk.
Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak jengkel.
"Lihat ke papan tulis." Dia melihat ke arah seorang siswa perempuan di baris ketiga. Cheng Ming Xuan mengerutkan kening dan menampar penggarisnya ke papan tulis dengan kekuatan besar. "Apakah kau mendengarku! Lihat ke papan tulis! "
Beberapa siswa lain mulai bangun dan membuka mata mereka yang mengantuk. Mereka memaksakan diri untuk melihat ke papan tulis.
Siswa perempuan di baris ketiga itu tampaknya tidak mendengarnya. Kepalanya masih menggantung rendah. Dia menggambar sesuatu dengan pensilnya. Dia terlihat cantik, polos dan imut. Karena dia masih muda.
Dia duduk dengan lurus dan benar. Dia terlihat tenang dan damai. Dia dapat digambarkan sebagai jenis siswa yang disukai guru.
Tapi kali ini dia menganggap guru sebagai sesuatu yang tak terlihat.
Chen Ming Xu mulai mengerutkan kening lagi. Dia membahas tentang pertanyaan yang ditulisnya di papan tulis. "Sudut 1 ini sama dengan sudut ke-2. Sudut ketiga adalah 108 derajat..."
Pertanyaan akan segera di selesaikan, tetapi siswa perempuan itu masih tidak menunjukkan tanda bahwa dia akan mengangkat kepalanya untuk melihat papan tulis. Kemarahan Chen Ming Xuan telah mendidih sepanjang hari, ia menampar penggaris di atas meja.
Penggaris plastik itu membentur meja kayu, dan menciptakan suara keras. Hal itu mengejutkan setiap siswa, mereka gemetar dalam ketakutan. Kemudian raungan Chen Ming Xu membuat suasana di kelas berubah menjadi kaku.
"Sang Zhi!"
Siswa perempuan, yang sebut Sang Zhi itu, mengangkat kepalanya dan menatap Cheng Ming Xun selama dua detik. Dia meletakkan pensilnya dan menentang inisiatifnya sendiri.
Chen Ming Xu mengendalikan emosinya. "Apa yang aku katakan sebelumnya?"
Sang Zhi melihat papan tulis dan bertindak dengan tenang, "Sudut ke-4 sama dengan 72 derajat."
Chen Ming Xu terbiasa dengan tampilan siswa perempuan yang tidak bersalah ini sehingga dia tidak mudah tertipu. Dia mengambil penggaris dan menamparnya lagi di atas meja. Dia berkata dengan mencibir, "Aku belum membicarakannya!"
"......"
Sang Zhi mulai merasa merepotkan. "Lalu mengapa guru memanggilku ...."
Chen Ming Xu bertanya padanya, "Katakan padaku mengapa menurutmu aku memanggilmu?"
Sang Zhi berpikir selama beberapa detik dan menebak, "Apakah itu karena guru tidak bisa melakukannya?"
Chen Ming Xu : "......"
Sang Zhi : "Guru memanggil namaku untuk mengajarimu?"
Chen Ming Xu : "?"
"Aku mengerti." Sang Zhi mengerti dan melihat papan tulis. "Karena sudut 1 sama dengan sudut ke-2, jadi AB sejajar dengan CD. Dua garis lurus bersifat paralel. Sudut interior ...... .. "
Chen Ming Xu datang ke akhir kesabarannya : "Kau sangat hebat, maka haruskah aku melewati (melepaskan) posisiku sebagai guru untukmu?"
Sang Zhi agak frustrasi dengan tindakannya memotong penjelasannya. Dia ingin berbicara lalu ragu-ragu. Dia akhirnya berkata, "Tapi aku tidak bisa mengambil pekerjaanmu ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly, Secretly ; But Unable to Hide It | Can't Hide Secretly | Hidden Love
Romance[Novel Terjemahan] ...... Name : Secretly, Secretly, But Unable to Hide It | Can't Hide Secretly | Hidden Love Author(s) : Zhu Yi [竹已] Year : 2019 Status in COO : 85 Chapters (Completed) + 4 extras Saat dia berusia tiga belas tahun, Sang Zhi diam-di...