4 ( bye)

410 63 6
                                    

Sana menatap tzuyu matanya sudah mulai panas sekuat mungkin dia bertahan agar airmatanya tidak jatuh namun sana hanya manusia biasa.

"Tzuyu selama 2 tahun kmu tidak perna mengenalkan aku sebagai kekasihmu didepan mamamu hari ini aku bahagia"
Sana mencoba tersenyum dilihatnya tangan tzuyu yang memegang erat tangannya

"Kau tau kenapa? Ini yang selalu aku tunggu tunggu, kamu bisa mengakui cintamu bisa mengakui aku tapi apa yang harus aku lakukan?"

"Haruskah aku bertahan dengan keegoisan ku untuk mempertahankanmu? Atau aku menyerah dengan realita seperti apa yang mamamu bilang?"

Tzuyu diam hanya saja airmata sudah membasahi pipi, tangannya bergetar menggenggam tangan sana diliriknya sang mama yang sekarang duduk di kasur sambil menangis dan diliriknya sana yang menangis di ambang pintu kepalanya benar-benar pusing ia tidak menemukan cara dan tidak bisa memilih antara keduanya

Tzuyu diam hanya saja airmata sudah membasahi pipi, tangannya bergetar menggenggam tangan sana diliriknya sang mama yang sekarang duduk di kasur sambil menangis dan diliriknya sana yang menangis di ambang pintu kepalanya benar-benar pusing ia tida...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sekarang lepaskan tanganmu, terimakasih untuk semuanya tzuyu🙂"
Tzuyu hanya menatap sana yang berlahan menghilang dari pandangannya dan akhirnya dia menangis sejadi jadinya

"Maa aku mencintai sana maa"

"Tzuyu akal sehatmu kemana?"

"Maa cinta ini nyata"

"Tzuyu berhentilah seperti ini"

"Maafin tzuyu ma"

Tzuyu berdiri dari duduknya menghampus airmatanya lalu berlari mencari sana namun dia tidak melihat sana hari sudah menjelang tengah malam tzuyu sangat khawatir.

#skip


Mina sedang rebahan sambil membaca buku pikiran akhir-akhir ini sangat terganggu oleh sosok laki-laki mini yang sering mengodanya namun sebulan belakangan ini menghilang bak di telan bumi.

"Tok tok tok"
Mina melirik ke arah pintu

"Tok tok tok"
Dilihatnya dari jendela

"Sana"
Buru-buru mina membuka pintu dilihatnya sana berdiri sambil membawa koper rambutnya berantakan matanya sembab

"Sana ada apa"
Tanya mina drngan khawatir, Sana langsung memeluk mina dia menangis sejadi-jadinya dipelukan mina.

Mina membuatkan teh hangat untuk sana Dan sana menceritakan semuanya ke mina tanpa tertinggal sedikitpun. mina hanya diam tanpa memberikan komentar apapun dia hanya mengenggam tangan sana sambil mengusap ngusap punggung sana.





5 tahun kemudian

Mina menghirup udara segar sekarang dia menjadi manager disalah satu perusahaan ternama di korea setelah lulus dari kulia nya dia memutuskan pergi kekorea karena ia ingin sekali hidup di negara itu.

"Pagi bu manager"
Sapa beberapa orang yang berpapasan dengannya dibalas senyuman oleh mina .

"Eeisst pagi sayang"
Jimin memberikan secangkir kopi hangat ke mina.

just look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang