Penyesalan Anak laki-laki kepada Gadis Manis

29 5 4
                                    


Di sebuah danau duduklah seorang gadis manis, melihat indahnya pemandangan dari atas batu yang didudukinya. Setiap hari gadis itu kedanau untuk mengisi kesendiriannya, gadis itu pendiam dan susah bergaul dengan teman-temanya,
ia akan pulang dari danau setelah melihat senja di barat.

Keesokan harinya gadis manis kembali lagi kedanau, namun hari yang mengecewakan karena hujan mengguyur sebelum ia melihat indahnya senja. ia pulang dengan basah kuyup dan kaca matanya yang buram, karena air hujan.
Di tengah perjalanannya ia bertemu dengan  seorang anak laki-laki berpakaian lusuh sama seperti dirinya. Anak laki-laki itu menyapanya, membagi payungnya dan menawarkan untuk pulang bersama, gadis manis hanya mengangguk, kemudian mereka pulang bersama.

Setiap hari anak laki-laki itu selalu datang ke danau untuk mengobrol dengannya, mereka sudah saling akrab dan bercerita apa saja didanau itu, tentang hobi mereka yang sama.
Mereka membaca buku, bertukar pikiran, dan menulis cerita bersama.

Suatu hari, ketika gadis manis ingin bermain kedanau dipagi hari, gadis manis melihat anak laki-laki yang sering bersamanya sedang dicemooh oleh teman-temannya karena dia sedang berjualan kue keliling dipintu masuk danau.

Gadis manis berfikir, dia tidak akan kesepian lagi kedepannya karena akan memiliki teman yang sama dengannya, hobi yang sama, kehidupan yang sama, dan nasib yang sama. dengan demikian, anak laki-laki itu tidak akan meninggalkannya sama seperti teman-temannya yang lain.

Gadis manis membantu membereskan jualan anak laki-laki yang sudah berantakan ulah teman-temannya, gadis manis berbicara “ tidak ada pertemanan yang lebih indah dari catatan harian, mari menulis bersama denganku”
Kemudian anak laki-laki itu mengangguk sambil tersenyum, dan menjawab “terimakasih”.

Seminggu berlalu, setelah tiga hari tidak melihat anak laki-laki di danau, sang gadis pergi kerumahnya dan melihat anak laki-laki sedang bermain dengan teman-temannya, bercanda gurau dan makan bersama.
Setelah makanan mereka habis, maka teman-temannya akan segera pulang, ,meninggalkan anak laki-laki itu seorang diri. Dan itu berlalu sampai berhari-hari, gadis manis diam-diam melihatnya dari pagar rumah laki-laki itu.

Sampai ketika anak laki-laki menyadari dia hanya dijadikan tempat pemuas dahaga dan lapar oleh teman-temannya.
Anak laki-laki kembali bermain kedanau, karena ingin bertemu dengan gadis manis.

Gadis manis berdiri menatap kedatangan anak laki-laki, anak laki-laki itu sudah berpakaian bagus dan menata rambutnya dengan rapi.
Sang gadis menyerahkan diary kecil kepada anak laki-laki dan berkata “ kembalilah saat keadaan sulit, saat tidak punya apa-apa dan tidak ada siapa-siapa. Karena aku lebih suka bersamamu saat seperti itu”.
 
Pesan moral yang dapat diambil: Jangan melihat kebelakang setelah penyesalan datang. Datanglah bukan karena kebutuhan. Karena orang bukan barang, yang habis pakai dibiarkan usang.

Gadis Yang TersesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang