Kisah kehidupan Gadis manis di Kampung Pemulung

14 1 0
                                    

Azalea namanya, gadis manis yang senantiasa bermain setiap hari bersama teman-temannya di lapangan tepat di pojok Kampung pemulung. Ia tumbuh di jalanan bersama kakaknya, satu2 nya keluarga yg masih ia miliki semenjak ayah bunda nya tiada.

Azalea menjadi anak yang lincah dan mudah berkenalan dengan orang baru, tak ayal jika ia memiliki banyak teman. Gadis itu sangat baik dengan teman2 nya. Termasuk sari teman dekatnya yang sering bersamanya.

"Lea nanti jualan di lampu merah apa di taman aja?" Tanya Sari kepada Azalea.

Kehidupan mereka di kampung pemulung penuh dengan cerita kemandirian, persaudaraan yang kental, dan kerasnya kehidupan membuat mereka menjadi anak2 kuat. Dan rajin bekerja menjadi pedagang kaki lima di ibu kota.

Hingga pada akhirnya wabah covid menyebar di setiap sudut kota. Terkhusus ibu kota yang mereka tempati. Sehingga jalanan mulai sepi. Penghasilan juga mulai surut. Membuat mereka sering kali berpuasa tak makan sampai berhari-hari.

Azalea terlihat segar hari ini, rupanya ia sudah bersarapan. Lain halnya dengan Sari dan teman-temannya. Mereka terlihat lemas.

"Lea, kamu ada makanan tidak? Kami udah dua hari belum makan nih" Sari berucap.

"Aku sama kak Alena belum makan juga sar,"

Gadis sebaik Azalea ternyata bisa berbohong juga saat ia dalam kesulitan. Padahal ia masih menyimpan makanan untuk nanti malam.

#Jadi untuk pesan moral tergantung sudut pandang pembaca yaa hihi..

Memilih berbohong untuk tak lapar, atau memberi dengan resiko kelaparan.

#DongengArruhan

Gadis Yang TersesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang