Trio Berisik

237 17 0
                                    

"Kita ketemuan di tempat seperti biasa kan?"

"Ya, mau dimana lagi, cuma di tempat biasa gue bisa ngutang."

" Halah, wes gini ae gue seng traktir. Hitung-hitung pajak ultah yang terlambat."

"Nah! Bagus Yun, jadi kita pergi ke tempat yang mahalan dikit dong ya."

"Serah kalian, atur aja. Ntar bilang ke gue mau ketemuan di mana. Kelas dulu cuy ntar telat. Dadah."

"Yeu, langsung ngacir dia."

"Biasalah anak kesayangan dosen."

Yah begitulah percakapan trio berisik yang bahkalan jadi main characther kita di buku kali ini. Kenalan lebih dalam yuk sama mereka ^°^

Nama : Choi SanHobi : Makan tapi ngutang di warteg Bu Gita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama : Choi San
Hobi : Makan tapi ngutang di warteg Bu Gita.
Jurusan : Teknik Sipil

"Kalo mau kenalan, boleh sini minta nomor wassafnya. Gue gak gigit kok"

Nama: Jung Wooyoung Hobi : Tidur di perpus kampus, main gitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Jung Wooyoung
Hobi : Tidur di perpus kampus, main gitar.
Jurusan : Sastra Inggris.

"Besok ulangan? Hah?! Gatau aku!

Nama : Jung Yunho Hobi : BasketJurusan : Pendidikan Bahasa China 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama : Jung Yunho
Hobi : Basket
Jurusan : Pendidikan Bahasa China 

"Pokoknya aku yang paling kalem diantara San sama Wooyoung. Valid, no kecot."

Nah udah kenal kan sama Trio Berisik. Lanjut kita back to the story aja.

Jadi karena tawaran Yunho tadi yang mau ntraktir, mereka akhirnya ketemuan di restoran mahal, ala-ala orang mampu katanya San.

"Widih kesini kek sebuah berkah ya, perbaikan gizi daripada makan di warteg Bu Gita terus." Celetuk San sambil membolak-balikkan menu.

"Jangan gitu lu San, walaupun lu bilang seperti itu, lu yang paling hobi ngutang di warung Bu Gita." Jawab Wooyoung yang dibalas death glare  dari San

"Udah, pesen sana pesen gausa gelud." Sahut Yunho. Akhirnya setelah sekian lama mereka bingung menentukan makanan, akhirnya mereka pesan juga.

Sambil makan mereka yah berisik ngegosipin dosen di fakultas mereka masing-masing, cerita yang menurut San seru buat di jadiin topik pembicaraan.

"Eh-eh, aku ada teh. Sini-sini aku mau spill." Kata San sambil menyuap makanannya.

"Telen dulu San, lu kalo ngeteh semangat, takutnya muncrat tu nasi kemana-mana."

"Cepetan tapi, kepo aku."

"Oke, bentar minum dulu." Setelah San meneguk teh manisnya, Ia lanjut berbagi informasi.

"Gini lo, tau Pak Jordi yang katanya asisten dosen sastra Inggris kan?"

"Tau, yang baru itu kan? Asdos kamu bukan  Woo?"

"Bukan itu asdos anak semester 2. Tapi kenapa?" Kata Wooyoung sambil makan makanannya, sementara Yunho sudah menaruh sumpitnya di piring kosong, ingin fokus ke cerita San.

"Itu katanya sih dia naksir sama kaprodi gitu."

Wooyoung yang sedang minum pun tersedak.

"Bentar kok bisa sih? Kaprodi mana? Siapa eh?!" Mulut toa milik Jung Wooyoung mulai beraksi.

"Menurut hasil riset gue, itu kaprodi Sastra Mandarin."

"Huh?" Yunho mendelik kaget.

"HAH? BU SISKA???" Wooyoung dan Yunho terkaget dan saling bertatap-tatapan. Lalu mereka melanjutkan pergibahan mereka sampai sudah saatnya pulang.

"San lu bareng sama siapa baliknya?" Tanya Yunho di parkiran. Sekarang tinggal mereka berdua doang di sini karena Wooyoung sudah balik duluan pakai motor dia.

"Eh, gue naik ojol. Kenapa? Tadi juga kesini naik ojol." Tiba-tiba San jadi salting alias salah tingkah padahal tadi dia yang paling berisik.

"Barengan sama gue aja. Yuk." Yunho menawarkan mobilnya untuk ditumpangi San.

"EHH?!"

99% - SANWOOYUN ft. 99l of ATEEZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang