Event

60 10 0
                                    

Jadi di kampus mereka ini bahkalan mengadakan event musim panas tahunan. Dan kalian taulah kalau event ini tuh event kebanggaannya kampus, soalnya disini mereka bahkalan open house besar besaran dan mengadakan event yang meriah lah. Nah disinilah waktu dan moment dimana trio berisik ini sibuk.

Yunho yang merupakan ketua BEM angkatan tahun ini diberikan tugas untuk mengatur acara.

"Gila acara besar gini diurusnya sama BEM, plis pusing." Omel Yunho

"Mending atur dulu deh kepanitiannya." Ucap San yang berjalan di samping Yunho

"Ya, seharusnya sih gitu. Tapi gue males banget ngumpulin anak-anak BEM."

"Gini deh, gue bahkalan bantuin lo Yun. Itung-itung bales budi yang kemaren."

"Ih kasian budi dibales, salah apa dia."

San jadi kesel pake banget.

"Males lah gue sama lo. Mendingan gue ngacir. Bye."

Yunho hanya tertawa gemas melihat San yang sudah berjalan di depannya. Punggung kecil milik San yang tertutup jas almamater warna merah terlihat gemas sekali bagi Yunho. Tak sadar Ia melihat dan memperhatikan San sampai Ia lupa kalau ada rapat BEM yang harus diurus.

"Jadi kalian ada ide nggak buat event musim panas tahunan ini? Jujur ya aku bingung banget."

Seseorang member BEM lain yang bernama Yeosang pun menjawab,
"Gimana kalo ngadain bazzar makanan di lapangan depan? Kan areanya cukup luas ya."

"Hm... Boleh sih, tapi kalo kita sewa tenant apa anggarannya ga besar?"

"Gimana kalo anak-anak yang disuruh jualan gitu? Kan ada tuh anak-anak dari UKM masak. Trus dananya dari bazzar bisa kita donasiin ke orang-orang yang terdampak corona." Ucap seseorang.

"Bagus juga idemu, Song Mingi! Ok namun selain bazzar apa yang akan kita lakukan?"

Ya gitulah rapat BEM yang terjadi, ada yang ngutarakan ide, yang satunya nulis notulensi yang satunya lagi malah ngangguk-ngangguk doang nge iyain ide. Mereka hari ini telah memiliki proposal kerja dan sudah membagi divisi untuk tim lapangan. Udah deh pokoknya kalo diserahin sama ketua BEM kita satu ini pasti beres. Yah, walau ada yang ngomel dan sambat. Dikit. ( Ya katanya si dikit.)

Sekarang udah waktunya jam makan siang kampus. Yunho yang abis berjam-jam ngomongin soal rapat pastinya laper. Sekarang lagi otw ke kantin lah, ketemu sama San dan Wooyoung. Partner gibah dan ahem *calon pacar*. Anak-anak BEM yang lain juga ngikutin ke kantin, sekalian lah mau ngobrol bareng sama genk brisik. Siapa tau bisa deket kan ya.

"Eh Yunho! Sini!" Wooyoung melambaikan tangan untuk memanggil Yunho sama temen-temennya.

"Hai! Aku bawa anak-anak BEM nih." Yeosang sama Mingi duduk bersebrangan dari San dan Wooyoung sementara Yunho duduk di sebelah San.

"Hey gue Mingi." Mingi pun memperkenalkan diri, disusul sama Yeosang yang agak dingin sikapnya.

"Oh, gue Wooyoung anak sasing. Dia San." Wooyoung menyenggol San yang sedang melamun.

"Ngelamunin apa si?"

"Eh gak."

"Boong dosa njing. Lu kesambet apaan tiba tiba diem trus tiba tiba melamun. Biasanya lu paling hebring."

"Ngaca su." Wooyoung pun tertawa.

"Oh ya kalian ngga makan?"

"Udah pesen kok."

"Oh, Ming, Yeo lo pada mau makan gak?"

"Nggak, gue harus cepet balik ke rumah karena ada urusan. Bucin maksudnya."

"Eh anjir. Bucin mulu. Itu laporan BEM kerjain ya su!"

"Makanya kalo gitu jangan jomblo!"

"Idih kata siapa gue jomblo."

Pernyataan Yunho pun mengundang segala atensi orang-orang yang ada di meja itu.

"Yah otw gak jomblo si. Jodoh gue kayaknya masih bimbang nih." Yunho melirik ke arah San yang sudah jadi kepiting rebus.

"Yeo lu balik juga apa kaga?"

"Ya gue juga ada kelas sih abis ini. Jadi mesti cabut juga " Yeosang membereskan barang-barangnya dan bergegas pergi.

"Oh ya uda. Dadah." Yunho pun memindahkan diri untuk duduk di depan San.

"San lo gapapa? Diem mulu?"

"Gapaa Woo."

"Btw Yun siapa crush lo? Kenapa gak cerita sama kita?"

"Nggak tau siapa ya, pokoknya kemarin ketemu di tukang martabak, makannya dia tuh celemotan kek bayi gemes lah." San merasa dirinya disebutkan pun malu sekarang.

"Eh gue cabut dulu deh, mau pulang. Ntar kalo ada apa-apa boleh spam di gc ya." San pun ngebirit pulang. Lupa kalo jas almamaternya ketinggalan di kursi.

"Et dah tumben tu anak." Ucap Wooyoung.

"Gatau. Eh tuh jas almamaternya ketinggalan."

"Ntar gue balikin deh, kan gue sekosan sama dia."

"Ok."

Di kosan...

Tok tok tok

"Siapa?"

"Wooyoung, nganterin jas almamater lo ketinggalan di kursi kantin tadi."

"Hum.... Masuk aja."

Wooyoung pun mempersilahkan dirinya masuk ke dalam kamarnya San. Ia disambut dengan keadaan San yang sedang berkemulan dengan selimut.

"Lu kenapa lagi?"

San gak menjawab.

Wooyoung menarik selimut San dan memeriksa suhu tubuhnya dengan menaruh tangannya di dahi San.

"Eh anjir panas banget lu. Demam kenapa gak bilang?!"

"Gue mau bantuin Yunho besok." 

"Gila lu, lagi pula lu bukan anggota BEM kan ngapain repot."

"Karena gue suka sama Yunho."

Wooyoung membalakan matanya.

Gak salah denger kan guenya?

99% - SANWOOYUN ft. 99l of ATEEZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang