Pulang

129 13 0
                                    

Sekarang San berada di dalam mobil Yunho. Canggung banget suasanannya sekarang. Diem-dieman. Cuman bicara kalo ditanya belok dimana.

"San ini belok di mana?"

"Oh heh kiri-kiri. Lewat woi."

"Yaudah muter balik lah kok susah."

"Ya lu sengaja kali ya, biar gue lebih lama di mobil lu."

"Kalo mau ya keliling ke bunderan dulu mau? Cari dessert lah abis makan."

"Lah... Mamak anakmu di culik."

Yunho hanya tertawa kecil melihat San yang memonyongkan bibirnya dan pipinya yang merah. Tapi San menunjukkan dia suka atas ide Yunho.

Sekarang mereka ada di bunderan HI, dan memutuskan untuk membeli martabak manis untuk mereka santap bersama.

"Lu suka rasa apa?"

"Um... Keju cokelat aja. Gue ngga bisa makan kacang, alergi."

"Oh, okay lu tunggu aja di dalem mobil ntar gue yang pesenin."

"Eh gak deh gue ikutan." San pergi mengikuti Yunho dari belakang seperti anak kecil.

Akhirnya Yunho dan San dapat giliran untuk memesan martabak manis keju cokelat yang mereka inginkan. Setelah membayar pesanan mereka, mereka menjajah salah satu tempat duduk yang telah disediakan sambil menunggu pesanan mereka datang.

"Eh, San."

San yang sedari tadi melamun pun kaget, "Hah gue?"

"Ya lu lah siapa lagi, San disini?"

"Oh, ya. Kenapa emang Yun?"

"Lu kan anak TekSip, kenal Mingi gak?"

"Mingi anaknya Pak Yudhi? Kenal tapi dia adek kelas gue sih."

"Oh, ngga apa-apa sih. Nanya aja. Soalnya muka dia nggak asing. Kayak pernah kenal aja gitu."

"Kenapa nggak kenalan coba? Siapa tau emang temen lama gitu?"

"Kapan-kapan deh sekalian main ke gedung teknik."

"Eh, itu pesanan kita dah selesai, aku ambil dulu."

San pun segera mengambil pesananan mereka dan duduk kembali di meja tempat Yunho dan dia berbincang barusan.

"Eh, yaa.." San mengipasi mulutnya yang kepanasan karena martabak manis yang Ia makan baru matang jadi masih oanas.

"Pelan-pelan makannya." Yunho mengambilkan San tissue dan mengelap mulutnya yang belepotan cokelat.

"Makasi.."

"Sama-sama btw tadi mau bilang apa?"

"Oh... Urunan martabaknya berapa? Ntar gue ganti di kosan."

"Gausa, anggep aja traktiran date pertama kita. Dan sebagai suatu permulaan date selanjutnya."

San gak salah denger kan? Date yang artinya pacaran? Tapi.. kapan Yunho nembak dia?

"Yun..ho?"

"Hahahaha salting, apa salah nya ngtraktir temen woy. Pipi merahmu lucu banget."

Cuma temen kok San. Jangan baper.

San sekarang  sedang ada di kosan dia. Rebahan sambil ngadep ke atas langit-langit.

"Woy, ngapain aja baru pulang?"

"Anjir kaget gue." San terbuyar dari lamunannya. Btw itu yang manggil Wooyoung, temen sekosan dia.

"Gapapa, udah minggir sana gue mau overthinking dulu." Usirnya

"Overthinking gundulmu. Tugasmu udah selesai emang?" Wooyoung mempersilahkan dirinya duduk di kasur San

"Males, hatiku lagi gak mood. Udah sana ah ganggu. Gue lagi capek." San mendorong tubuh mungil Wooyoung keluar dari kamarnya dan melanjutkan overthinkingnya.

Yang mau tau dia mikirin apa, bukan-bukan. Bukan mikirin tugas akhir malah mikirin Yunho.

Sementara di rumah Yunho....

"Ma, pa Yunho baru balik!" Yunho menaruh tasnya di sofa ruang tamu dan melepas sepatunya di rak.

"Kemana aja Yun? Baru balik jam makan malem, ada sisa nasi sama lauk tadi mama papa sama Geunho udah makan duluan."

"Oh, gapapa ma tadi udah makan sama temen. Maaf nggak ngabarin mama sama papa dulu."

"Oalah, yaudah mandi aja. Ntar makanan sisanya mama suruh mbak untuk beresin."

"Ok, ma. Sayang mama." Yunho pun mencium pipi sang mama sebelum masuk ke kamar dan membersihkan diri.

Sekarang Yunho berkutik dengan tugas kampusnya di laptopnya. Namun atensinya berada di tempat lain, atau bisa dibilang kepada orang lain.

Bagaimana kalo misalnya aku beneran suka sama San?

Hello author chelle speaking here. Ini cerita yang aku buat spontan karena mendengar kata 99% And to be very honest ini pairing yang bener-bener out of my comfort zone banget. Hope you enjoyed the first two chaps! Jangan lupa vomment yaaa^°^

Ps. Aku ngga tau berapa chapter cerita ini bahkalan berjalan. Tapi liat aja ya^°^

99% - SANWOOYUN ft. 99l of ATEEZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang