Bagian 3

85 6 1
                                    

Kamp Pengecekan Senjata dan Bom Bagian Selatan

Brtsss wushhhh brtsssss (*anggap aja suara helikopter ya:))

Drakkss
Itu suara helikopter mendarat. Helikopter berwarna hijau lumut dengan tulisan '1038' di bagian badan heli tersebut mendarat dengan mulus walau di sekitarnya nampak badai debu kecil yang di sebabkan oleh tekanan dari heli itu, lalu dari pintu helikopter munculah sesosok perempuan dengan baju serba hitam di lengkapi topi kabaret dan kacamata hitamnya keluar dan melangkah dengan anggun namun tegas di sertai aura mengintimidasi yang mendominasi. Dia lah sang jendral muda athena.

Setelah turun dari heli athena melihat lihat sekitar tempat yang akan menjadi tugas sementaranya. Athena mengernyit sesaat sebelum kembali menghela nafas dan menetralkan raut wajahnya.

Lalu mulai melangkahkan kaki nya menuju kamp pengecekan senjata. Sedari kemarin sebelum ia berangkat ia selalu gusar dan resah juga gelisah, firasatnya mengatakan hal buruk mengenai tugas kali ini.

Di kamp senjata terlihat berbagai jenis senjata senjata tajam di berbagai sisi dan sudut ruangan, ada yang di dinding, lemari kayu,lemari kaca ,ada pula di letakkan pada meja meja yang tersusun rapi di sana. Sentaja itu pun bermaca jenis ada pistol,pedang,samurai,senapan dll. Dan ada juga beberapa bom/nuklir rakitan.

"Semuanya sudah masuk?" Tanya athena kepada bawahanya itu sambil mata nya menatap waspada sekitar.

"Ya jendral!. Semua divisi yang berjumlah 90 orang dengan di bagi 3 di visi sudah lengkap dan siap mengerjakan tugas!" Kata bawahan athena dengan tegas ,jelas dan rinci.

"Bagus. Kerjakan sekarang!"

"SIAP LAKSANAKAN!!"

Setelah melihat bahwa semua orang yang di bawa nya sedang mengerjakan tugas athena mulai mengamati dan mengecek beberapa senjata di sana. Ia mulai mencari senjata baru yang kata paman nya di pilih oleh presiden langsung.

Namun setelah ia melihat lihat kenapa semua senjata terlihat sama? Maksudnya itu adalah senjata lama!. Dimana senjata yang kata nya baru dan di pilih oleh presiden langsung?!

Athena mulai merasakan hal yang janggal.

"Di mana semua senjata baru? Ah tunggu dimana semua orang penjaga markas ini?"

"Ah..itu anu...."kata seorang perwira dengan takut takut melirik athena. Ia takut akan terkena lirikan tajam atasan nya tersebut

"Katakan! Aku tak pernah mengajarkan kalian cara berbicara seorang pecundang" kata athena dengan tajam di sertai aura yang err menakutkan.

"Maaf jendral setelah kita tiba di sini tidak ada orang yang menjaga markas saya pikir mereka sedang bertugas di pintu perbatasan namun saat salah satu dari kami mengecek ke sana nampak kosong seperti telah di tinggalkan...." kata perwira tersebut dengan tegas namun masih menyimpan rasa takut dan khawatir di hati nya.

'Deg'

Athena sesaat tertegun dia..dia baru sadar satu hal .

'Ini ini tidak mungkin kan? Dia..dia tidak akan menipuku dan menjebaku? Tapi..dia..akh sialan brengsek! Persetan bajingan pria tua itu menjebaku' batin athena menggeram dan ia mengepalkan tangannya , gigi nya bergemeletuk keras. Ia sedang menahan amarahnya yang membara.

"Je..jendr..ral..jendral?" Perwira tersebut melihat ke arah athena dengan badan gemetar dan mata yang memancarkan ketakutan jelas, ia takut atasanya itu nampak marah namun ia tidak tau di mana letak kesalahanya itu. Atasannya yang satu ini memang mampu mmebuat semua orang menunduk dalam sekali lihat dengan mata tajamnya itu.

REBIRTH : the reincarnation of the goddess of warTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang