Anyway, mulai chapter ini bakal ada selingan bahasa Jawa. Tenang aja, aku kasih translate -nya bagi yang buta bahasa Jawa. ^^
•••Pagi-pagi paling enak duduk santai sambil minum secangkir teh hangat. Setelah tadi malam nungguin owner rumah makan soto dari makan siang sampai malem, hari ini pengennya Kun mau bersantai selama masih di Semarang. Hari ini juga hari Sabtu, benar-benar jadwal santai.
Setelah secangkir teh sudah kandas, Kun jogging di sekitaran hotel. Menikmati udara pagi yang segar dan sejuk. Udara yang lebih baik dari udara Jakarta yang banyak polusi.
Jam 8, Kun kelar jogging. Terus buru balik ke kamar hotel mau mandi terus rencananya mau jalan-jalan atau seenggaknya nge-mall, sendirian. Me time judulnya.
Oh iya, Winata gimana? Dia hari ini libur juga, tapi katanya mau rebahan di hotel aja sambil marathon drama Korea. Walaupun muka cool tapi tetap saja Winata adalah kaum suka nonton K-drama.
Okay, back to Kun. Mandi udah, lanjut sarapan.
"Masih jam 9." gumam Kun sambil liatin arloji di tangan kirinya. "Balik tidur aja lah gue."
***
"Jun! Ajun!"
Keadaan sebuah rumah sedang menampilkan adegan seorang perempuan dengan apron melekat padanya sambil teriak-teriak manggilin anaknya.
Anaknya? Masih rebahan di kasur. Biasalah!
"Ajun! Bunda njaluk tulung." Manggilin anak (2). "Bunda minta tolong."
"Sek bun! Ajun lagi cuci muka." Akhirnya nyaut juga. "Bentar bun!"
"Bantuin gorengin ini bentar. Bunda mau angkat telfon bulik Egi."
"Hem, ya." Sahut Ajun masih setengah merem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soto Semarang
Fanfiction"Win, ayo ke Semarang," final Kunto. "Lagi, Pak?!" protes Winata. - - "Nggak usah macem-macem lagi kamu ya di sekolah!" sentak Bunda Wen ke anak lanang. "Nggak kok, Bun. Kemaren cuma pengen tau rasanya masuk ruang BK, hehe," nyengir deh anak lanang.