Beberapa jam sebelumnya."Apa sajangnim akan mandi terlebih dahulu?? " tanya minyoung kepada bosnya yang saat in tengah melihat* setiap inci ruangan apartrmen minyoung yang hanya sebesar kamar tidur milik sehun.
"Aku sudah bilang ,, panggil saja aku sehun jika kita diluar jam kantor.."
"Ahh ,, baiklah.. Jadi apa kau mau mandi dulu ??"
"Iya aku mandi dulu.. Tolong pesankan aku makanan,, aku lapar sekali.." printah sehun dijawab iya oleh minyoung, setelah itu sehub masuk kedalam kamar mandi.
Tapi minyoung tidak segera memesankan makanan ,, ia malah melihat isi* kulkas ada bahan makanan apa disana,, minyoung berniat memasakan sesuatu untuk bosnya itu.
Minyoung pun segera mempersiapkan semua dan mulai memasak setelah memakai celemek.Hampir 30menit sehun sudah keluar dengan setelan baju barunya yang dia kenakan untuk acara undangan kai. Saat dia bari saja keluar, sehun mencium bau masakan yang membuatnya semakin lapar. Ia berjalan perlahan ke sumber bau itu, ia menemukan minyoung yang tengah sibuk menyelesaikan masakannya yang sudah hampir jadi. Melihat minyoung yang seperti itu , sehun teringat beberapa hari lalu ia juga pernah dimasakan makanan oleh sejeong di apartemennya.
Entah mengapa sehun merindukan sejeong serta masakannya."Kau sudah selesai.?? Maaf aku tidak jadi memesankan makanan,, tapi aku sudah memasak untukmu.. " ucap minyoung dengan senyum tipis. Bisa dibilang ini salah satu cara minyoung untuk mengambil hati bonya
"Kau yang memasak semua ini??" sehun terpaku saat melihat 3 menu masakan yang telah menggugah seleranya.
"Iyaa.. Duduklah. Aku akan mempersiapkan untukmu.."
Sehun mematuhi perintah minyoung. Ia melihat minyoung yang saat tengah mengambilkan makanan kedalam piring sehun.. Sehun menatapnya tanpa berkedip membuat minyoung menjadi salah tingah."Kenapa kau melihatku seperti itu??" tanya minyoung gugup
"Entah lah,, hanya ingin saja melihatmu.. "
Kalimat itu berhasi membuat dada minyoung berdetak kencang, dia tersipu malu saat sehun mengatakan ingin melihatnya."Ini makanlah.." minyoung menaruh piring yang berisi makan ke depan sehun. Lalu ia berbalik ke arah lain untuk menetralkan detak jantungnya.
"Pasti sangat menyenangkan mempunyai istri sepertimu.."
Minyoung yang tadinya akan melepas tali celemek menjadi berhenti , dia mematung saat sehun mengatakan hal itu. Darahnya berdesir hebat, jantung memompa semakin cepat dan pipinya terasa panas karena malu."Apa kau tidak ingin menikah minyoung-ssi??" tanya sehun yang saat ini tengah asik melahap makannanya.
Minyoung sedikit terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh sehun."Ya sebenarnya aku ingin,, tapi kalau aku menikah bagaimanan dengan adikku.."
Mulut sehun berhenti menguyah saat mendengar adik minyoung di sebut."Dia masih sekolah,, kalau aku menikah dia akan tinggal bersama siapa?? Orang tau kami sudah tidak ada, kalau aku menikah , aku juga akan meninggalkannya. Itu tidak mungkin. Aku tidak mungkin meninggalkannya dengan setumpuk masalah keluarga kami,, lalu aku malah hidup bahagia dengan suamiku. Sudah cukup sejeong mengalami semua ini, dia masih muda, masa depannya masih panjang.mungkin aku akan menikah jika ia sudah memiliki seseorang yang bisa menjaga dan mecintainya dengan tulus.. Dengan begitu aku tidak perlu khawatir lagi jika akan meninggalkannya. Setidaknya dia sudah tidak sendiri lagi.."
Penjelasannya itu membuat dada sehun tiba* merasa sesak. Entah kenapa, yang jelas dia merasa sakit didadanya ."Apa adikmu tidak pernah mengeluh kepadamu??
Maksudku ,, biasanya gadis muda seperti dia hanya mementingkan uang dan bersenang*.. Apa dia tidak pernah marah kepada mu karena menjalani hidup seperti itu.." tanya sehun penasaran.
Melihat minyoung yang tersenyum , membuat sehun meletakan sendoknya dan bersiap mendengar cerita minyoung, dia terlihat sangat tertarik dengan pembahasan adik minyoung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAE
FanfictionSetelah kepergian ayahnya dari dunia dan ibunya yang kabur dengan meninggalkan banyak sekali hutang , hidup kim sejeong dan kakaknya benar* berubah. Dan impiannya untuk menjadi seorang idol serta penyanyi terkenal harus pupus begitu saja. Takdir hid...