"Katanya yang sakit itu bukan perpisahan tapi kenangan."
Setiap orang pasti punya tipe pasangan
idaman. Hal itu berlaku juga bagi gadis cantik bernama Kasya Adeline Maharani. Bahkan dia rela menunggu kepastian dari laki-laki yang iya idam-idamkan hingga bertahun-tahun lamanya.Kata orang menunggu itu melelahkan. Ya memang demikian, 5 tahun gadis itu menanti tanpa kepastian.
Tapi mau bagaimana lagi ? Mundur pun rasanya tak sanggup. Sudah banyak yang iya telah korbankan.
Terkadang rasa ragu sering menghampiri. Ketika sang pacaran hilang kabar sangat sulit untuk di hubungi. Dan lagi-lagi Kasya mencoba memaklumi bahwa profesinya lah yang membuat sering menghilang.
Seperti itu lah risiko mempunyai pasangan tentara. Harus rela ketika bukan yang diprioritaskan tapi negara lah yang harus di utamakan.
Ketika Kasya lelah dengan keadaan. Berada dalam titik jenuh dalam penantian . Satu kalimat yang membuat iya yakin terus bertahan yaitu 'Sama negara aja setia apa lagi sama kamu'
Percaya menjadi kunci untuk terus bertahan suatu hubungan. Dan Kasya belajar untuk terus percaya sampai tiba waktunya.
"Sya kita cukup sampai disini. Aku mau kita putus," Ucap Bara.
Bagaimana pun tentara juga manusia. Kasya tertampar kenyataan bahwa penantian selama 5 tahun berakhir sia- sia. Dia hanya menjaga jodoh orang lain miris sekali.
"Maksudnya giaman,kenapa tiba-tiba bilang gitu aku salah apa ?"
Bara tidak tahu harus menjelaskan bagaiman. Karena disini dia yang salah bukan Kasya.
"Sayang , lama banget sih katanya tadi cuma 15 menit."
Bara terselamatkan dari pertanyaan Kasya yang tak mampu dia jawab. Dengan datangnya gadis cantik.Berkulit putih pucat seperti orang Korea, hidung mancung mungkin bisa buat main perosotan anak TK, Tubuh tirus. Dan dia terlihat hampir sempurna.
Kasya sepersekian detik memandang lekat dari ujung kaki sampai kepala. Seketika dia merasa insecur. Sungguh dia gak ada apa-apanya dengan gadis di depannya yang terlihat good looking.
"Dia siapa ?" Tanya Kasya yang belum memahami apa yang terjadi.
"Kenalin aku Sila tunangannya Bara. Dan bulan depan kita akan menikah" Ucapnya enteng tanpa mengetahui situasi.
"Kamu ngeprank aku. Ini bulan Juni loh bukan April. Dan aku juga gak lagi ulang tahun gak mungkin kamu kasih kejutan."
"Maaf Sya ini serius aku gak lagi ngeprank atau kasih kejutan kamu."
Juderrr. Bagai terjatuh, terpeleset, terjungkal dan akhirnya meniggoy. Kasya menatap nanar Sila yang duduk dan bergelayut manja pada lengan Bara.
"Jadi karena ini kamu putusin aku ?"
Bara tetap dia tanpa mau menanggapi
"Ok kalau itu yang kamu inginkan. Kita putus."
Sekuat tenaga Kasya manaha air mata supaya tidak keluar. Bukan tidak sedih hanya saja ia menjaga harga diri. Kasya tidak ingin terlihat lemah.
Sebesar apa pun rasa cintanya kepada Bara. Harga dirinya di atas segalanya.
Bukan gayanya mengemis cinta dari laki-laki yang tak mengharapkannya lagi.
"Yang sabar ya Mbak. Ini undang pernikahan kami. Aku harap mbak berkenaan hadir. Aku doain deh semoga cepat move on."
Hello bisa-bisanya dia berkata demikian. Dia itu juga wanita seharusnya dia juga bisa merasakan apa yang Kasya alami.
"Pasti saya akan datang. Undangan makan gratis mana mungkin saya tolak. Oh ya tenang pasti saya juga kasih kado. Mau apa kadonya ? Hehehe yang pasti jangan mahal-mahal ya soalnya saya gak punya banyak uang."
Sempat-sempatnya Kasya bercanda. Kayanya Kasya butuh di rukiyah supaya dia sadar.
......
Sungguh melupakan orang yang pernah kita cintai itu sulit. Sesakit apapun luka yang dia toreh kan. Bagaimanapun dia pernah mewarnai hidup kita.
Apalagi kenangan manis yang tersimpan di ingatan yang sulit di hilangkan.
Sudah seminggu Kasya mengurung diri di kamar. Kepribadianya 180° berubah, awalnya dia bukan lah anak rumah yang suka berlama-lama di rumah.
Sifatnya dia cerewet suka bikin rusuh berubah jadi pendiam. Segitu besarnya pengaruh patah hati.
"Sya mamah masuk ya," Lila masuk kamar anak sulungnya.
"Masuk aja mah gak di kunci kok." Cepat-cepat menghapus air mata dan tersenyum seolah dia baik-baik saja.
"Belakangan ini kok kamu suka menyendiri di kamar. Kamu ada masalah?"
"Aku gak papa kok Mah."
"Gak usah bohong. Mamah tau kamu gak lagi baik-baik saja. Bagaimana pun mamah yang melahirkan kamu."
"Hiks hiks hiks" Hancur sudah pertahan Kasya.
"Kenapa hm?"
Kasya pun mencerikan semuanya dari dia putus sampai di kasih undang pernikahan mantan.
"Ututu di tinggal nikah toh. Anak mamah udah besar rupanya"
"Ih mamah."
"Siapa yang berani nyakitin anak mamah. Besok suruh kesini mamah kasih pelajaran."
"Bara. Mamah berani emang sama dia ?"
"Yang tentara itu ?"
"Iya."
"Alhamdulillah hirabil alami. Akhirnya kamu putus sama dia."
"Ih mamah kok gitu sih."
"Dari awal mamah kah udah bilang jangan pacaran batu sih."
"Udah terlanjur gimana lagi.Huwaaaa."
"Tapi kamu putus tuh ada gunanya loh."
Sungguh teganya Kasya sedang patah hati. Ibunya bukanya memberi kalimat motivasi malah terlihat bahagia.
"Kok mamah gitu sih."
"Dari awal mamah gak setuju kalau kamu sama dia. Dia itu anak calon presiden loh Sya. Gak sebanding sama kita cuma rakyat jelata."
"Tapi yang namanya cinta gak memandang harta, tahta, jabatan."
"Tapi kan kamu udah putus kan Sya. Udah gak ada harapan."
"Ih mamah tega benget deh."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love so beautiful
SpiritualDitinggal pas lagi sayang-sayangnya itu gak enak . Apa lagi banyak janji manis yang katanya akan berakhir di pelaminan. Tapi takdir berkata lain. Janji hanya sekedar janji yang tak berlaku lagi ketikan aku dan kamu menjadi mantan . Semuanya cuma j...